Tentang rasa yang terus membelit,
dengan logika yang gigih membelot.
Kenginan untuk pulang, walau tak jengah dengan terus berdiam.Terlalu berderai air mata, padahal luka tak seberapa.
Sukma dijaga sebaik hati,
Karena cuma sukma yang bisa menjelma menjadi penjaga hatiMaka, ini tak seberapa bila dibandingkan dengan pengorbanan yang tak terbaca.
//Jun, 23 2019
-tertanda si sukma.
KAMU SEDANG MEMBACA
Harsana Wéra
Poetry"Berbahasa dengan rasa." \\ Pada teori-teori yang belum terbukti. Pada jiwa-jiwa yang menanti pasti. Kubiarkan ia membela diri dari takdir yang terus membuntuti. 🌱 Harsana: hendak, ingin, mau Wéra: lapang, lega Antologi rasa dan karsa, pada barisan...