Prasangka-prasangka
lahir dari apa yang tampak nyata.
melebur menjadi satu dengan segala
rasa yang kadang kala terasa begitu menyiksa.Tanpa tahu mengapa?
Tanpa tahu harus apa?Ia hanya berdiam diri di sana.
di perempatan jalan yang begitu bisingjutaan klakson menimpa,
tapi tak ada satu pun yang ia peduli.Apa yang dinanti?
Kenapa terus berdiri?
//Mei 14, 2020
-tertanda hari kamis kala menjelang siang, di lantai tiga
KAMU SEDANG MEMBACA
Harsana Wéra
Poetry"Berbahasa dengan rasa." \\ Pada teori-teori yang belum terbukti. Pada jiwa-jiwa yang menanti pasti. Kubiarkan ia membela diri dari takdir yang terus membuntuti. 🌱 Harsana: hendak, ingin, mau Wéra: lapang, lega Antologi rasa dan karsa, pada barisan...