Empat

651 62 8
                                    

"Lo ga inget gue?" Tanya Frian canggung. Wah luar biasa, Flona bisa membuat Frian berbicara banyak dalam beberapa menit. Ralat, detik.

"Gak" jawab Flona singkat dan itu membuat Frian terbelalak.

Frian pun akhirnya hanya diam. Entah mengapa dia kesal karena Flona tidak mengenalnya, padahal baru kemaren ia mengantarkannya, masa udah lupa?

Kenapa gue malah gini sih? Batin Frian merasakan aneh.

Flona merasa tidak asing dengan wajah cowo yang tadi menanyainya. Ia berusaha mengingat ngingat lagi, apa ini efek tadi ia terjeduk? Ah bisa jadi juga, setelah berfikir lama akhirnya dia ingat. Cowo di sampingnya adalah teman abangnya, ya Frian namanya.

"Oh gue inget" ucap Flona setelah hening lama membuat Frian menoleh dengan wajah antusiasnya.

"Inget apa?" Tanya Frian memancing Flona berbicara lebih banyak lagi.

"Inget lo yang kemaren nolongin gue" jawab Flona tanpa menatap Frian. Frian yang menatap Flona dari samping kanan melihat benjol di kepala Flona, dan ia pun memberanikan untuk bertanya.

"Lo ... benjol?" Tanya Frian sambil menunjuk kening Flona.

Flona menoleh kearah Frian. "emang keliatan?" Tanya nya.

"Banget. Lo ke UKS aja sana. Ntar pingsan gue yang repot" ucap Frian seakan meremehkan Flona.

Flona mendengus kesal, "gabakal lah" balasnya sedikit ngegas karena sudah merasa direndahkan, setelah itu hening.

Kringgg.. kringgg

Bel istirahat telah berbunyi, Flona pun langsung beranjak ke meja piket, tempat dimana tas nya tersimpan. Tanpa memperdulikan cowo yang masih berdiri disampingnya. Frian sebenarnya ingin menyudahi hukumannya. Tapi apa daya, ia harus mematuhi peraturan ini, dia tidak ingin masuk BK karena hal sepele.

•••••

"Flo, lo bolos?" Tanya Via saat melihat Flona baru masuk saat bel istirahat berbunyi.

"Dihukum" jawab Flona singkat dan langsung berjalan keluar kelas, melihat itu Via segera menyusul.

"Mau kemana sih?ga ngajak masa" tanya Via saat sudah berada disamping Flona.

"Kantin, emang lo belum?" Tanya Flona balik sambil menatap Via yang sedang merapihkan tatanan rambutnya.

"Belum, bareng yaa" ucap Via dan dibalas anggukan oleh Flona.

"Yaudah"

Lalu mereka berjalan beriringan. Sesampainya di kantin mereka tidak melihat geng Abang nya. Karena biasanya mereka itu duduk di tengah-tengah kantin tapi kini tempatnya kosong.

"Flo, lo mau pesan apa? biar gue yang pesenin. Pasti lo capek abis di hukum"  Tawar Via membuat Flona tersenyum singkat.

"Bakso ama es teh aja. Es nya banyakin" jawab Flo, setelahnya Via pergi untuk memesan.

Punggung mungil Via hilang dari pandangan Flona. Karena bosan ia mengetuk-ngetuk tangannya ke atas meja, dan dengan sekejap kantin ramai dengan suara siswi siswi. Tanpa melihat pun ia sudah tau apa sebabnya.

"Apa coba mereka doang" gumam Flona sambil melihat siswi siswi yang histeris.

"Ya mereka itu cakep cakep eh" balas Via tiba tiba muncul, hal itu membuat Flona kaget.

"Eh! cepet amat?" tanya Flona yang melihat Via hanya nyengir nyengir saja.

"Iyalah gue memanfaatkan body gue yang langsing ini untuk nyempil nyempil" jawab Via yang pede.

TOMBOY GIRL (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang