Dua Puluh Enam

131 7 18
                                    

Vote ya guys sebelum bacaaa

Happy reading n enjoooy!🎆

****

"bang!" Teriak Flona dari ujung koridor rumah sakit. Sontak Rion, Via, Gio, dan Setho menoleh.

"Lo dari mana aja sih?!" Tanya Rion, nadanya terdengar sedikit marah.

Flona mengerjap, "gue ... gue dari sekolah" jawabnya pelan.

"Kenapa lo di kelas nggak ada? Kita nyari lo kemana-mana ga ketemu, lo dimana?" Tanya Rion lagi, Flona yang tak mengerti pun mengernyit.

"Kenapa sih? Kok seakan lo nyalahin gue gitu?" Tanya Flona balik, raut wajahnya terlihat tak suka.

"Gue ga nyalahin lo, tapi gue nanya lo kemana aja" balas Rion, sekarang nadanya sudah mulai merendah, ia terlalu keras tadi kepada adiknya.

"Gue di rooftop,"

"Dia kenapa bisa masuk RS, bang?" Tanya Flona bingung.

"Coba aja lo nggak langsung ninggalin dia tadi, pasti dia gabakal gini" bukannya menjawab, Rion malah berkata seperti itu.

Flona menoleh, "ada apa sih?" Tanyanya sedikit panik.

"Frian itu dari lusa yang lalu nggak makan nasi, Flo. Dan baru makan semalem kan pas jalan sama lo" Gio menjawab, sontak Flona beralih ke Gio.

"Terus apa hubungannya?"

"Maag. Dia punya maag, Flo. Lo tau kan kemaren dia makan nasi goreng pedes? Terus abis itu dia balik malem ka—"

"Dia langsung balik pas kita abis keluar semalem kok" sela Flona.

Gio berdecak, "gue belom selesai ngomong anjir. Jadi, dia itu semalem ga balik, dia malah nemuin temen Smp nya yang baru dateng kesini" ujar Gio membuat Flona mengangguk paham.

'pantes semalem kayanya buru-buru banget' batin Flona.

"Ternyata, temen Smp nya ngadain acara ada minum-minumnya. Lah si Frian aja jarang kek begitu, kaget lah perutnya, belom dia pulang pagi terus jemput lo kan?" Lanjut Gio, Flona mengangguk.

"Nah, tadi juga gue liat dia kejar-kejaran sama lo. Muka dia keliatan pucet sebenernya njir, lo nggak nyadar apa?" Tanya Gio.

Flona menggeleng, "gue ga merhatiin, ka" jawab Flona, lalu menghela napasnya, "terus, dia gimana pas gue tinggal?" Tanya Flona, dia benar-benar merasa bersalah, padahal kemarin ia ditraktir oleh Frian.

"Gapapa, tapi pas lo pergi, dia udah kek lemes banget. Gue kan perhatiin lo berdua dari awal. Langsung aja gue samperin, eh bocahnya jatoh duluan" jawab Gio, Flona dan yang lain hanya mendengar.

"Gue telpon lo ga diangkat" ujar Via.

"Sorry, gue kira cuman karna lo panik gue ga masuk kelas" balas Flona, lalu menoleh ke abangnya.

"Bang, gue mau ngomong sama lo" ujar Flona, lalu menggandeng Rion ke taman belakang rumah sakit.

Gio yang tadinya hendak berdiri mengikuti Rion kembali duduk karena Setho menarik ujung bajunya, "lo diem-diem disini" ujar Setho pelan.

***

"Gue ngerasa bersalah banget sama Ka Frian, bang" ujar Flona membuka pembicaraan saat sampai di taman.

Rion menghela napas, "dia itu suka sama lo. Makanya sikap dia kaya gitu. Mana pernah sih Frian ngajak cewe bareng ke sekolah, ngobrol aja jarang bahkan gapernah" ujarnya membuat Flona menoleh kaget.

"Sotoy lo!" Ujar Flona sambil menyentil pelan lengan abangnya.

"Serius gue, masa iya lo ga ngerasain apa apa?" Tanya Rion menatap Flona.

TOMBOY GIRL (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang