"Yan, lo sakit?" tanya Gio tiba tiba sambil memegang kening Frian. Sedangkan Frian hanya mengerutkan keningnya, bingung.
"Apaansi lo Yo" ucap Setho merasa garing dengan ucapan Gio.
"Ini tumben tumbenan si Frian mau nraktir cewe" jelas Gio membuat teman temannya ikut menoleh.
"Eh bener juga si tumbenan lo. Ada apaan nih?" Tanya Rion ikut nimbrung.
"Y-ya kan gue tadi traktir lo pada eh iya traktir lo jadi ya sekalian aja" jawab Frian gugup tapi ia usahakan datar wajahnya. Teman temanya hanya bingung melihat Frian bicara banyak hari ini.
"Wah wah wah. Tumbenan lo ngomong panjang" ucap Setho bangga.
"Iya nih ckckck" balas Rion.
"Udah lah, makan makan nanti keburu bel njir" ucap Gio yang sudah tidak sabar untuk menyantap makanan yang ada di depannya.
"Hayukkkk" balas Setho dan Rion sangat bersemangat.
°°°
Dikelas, Flona dan Via sedang berlangsung pelajaran matematika. Flona tidak terlalu suka matematika karena terlalu rumit. Jika ia mengerti caranya maka pada saat ia kerjakan jawabannya tidak ada. Maka dari itu yang Flona lakukan saat ini adalah mencoret coret buku bagian belakangnya."Eh Flo" panggil Via dengan suara yang di kondisikan, dan Flona hanya menengok pertanda ia menanyakan ada apa.
"Tumbenan ya ka Frian nraktir kita" ucap Via tiba tiba membuat Flona mendengus.
"Yaudah lah, traktiran doang" ucap Flona masih dengan keadaan mencoret coret bukunya.
"Ya tapi kan ga pernah tuh gue liat ka Frian traktir cewe selain kita" jelas Via membuat Flona memutar kedua bola matanya.
"Emang dia ga pernah bayarin mama nya atau adik cewe nya makan gitu?" Balas Flona membuat Via meringis.
"Eng-ya gue.. ga tau juga sih hehe"
"Hmm, udah ah ntar di hukum guru lo"
"Tumben serius lo belajar mtk" sindir Via, Flona hanya mengedikan bahu sambil memberi lihat buku belakangnya yang penuh dengan coretan.
"Hm pantes muka lo ngantuk bat" ucap Via sambil terkekeh pelan.
"Hadeh males bang--" ucapan Flona terpotong oleh bel pulang.
Kriinggg...kringgg ..kriiinggg
"Yes allhamdulillah" ucap Flona seraya merapikan bukunya tapi hal itu terhenti karena ada suara yang menginterupsi nya.
"Eh Flona kamu ngapain udah rapih rapih aja?" tanya bu Reni guru matematika Flona yang melihat Flona sudah beres beres.
"Udah bel pulang" jawab Flona singkat dengan raut wajah yang datar.
"Tunggu 5 menit lagi baru boleh pulang, tanggung ini ibu jelasinnya"
"Ya bu" ucap Flona sambil mengeluarkan kembali buku yang sudah ia masukan, sedangkan Via hanya terkikik menertawakan Flona. Flona hanya menunjukan muka datarnya saja.
.
"Ribet bat mak lo Vi" ucap Flona kesal sambil membenarkan letak jam tangannya.
"Ihh masa mak gue, bukan juga yee" balas Via tak terima sambil mengerucutkan bibirnya.
"Eh lo sore kan kerumah gua nya?" tanya Flona mengalihkan topik.
"Iya, emang kalo siang kenapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
TOMBOY GIRL (Hiatus)
Fiksi RemajaFlona Safira Ayunindya. Murid berparas cantik dengan nama yang feminim, tapi tidak dengan sifatnya. Tomboy, itulah yang dijuluki oleh teman temannya. Sifat cuekpun juga melekat didalam dirinya, dan itu yang membuat seseorang tertarik untuk tau lebih...