Vote vote vote jangan lupa ya..
Happy reading and enjoooy*******
"Plis kita makan dulu ya?" Bujuk Frian saat mereka memasuki mall tersebut.
"Gue ga laper, kalo mau lo aja sana" jawab Flona, sebenarnya ia mau saja diajak makan, tapi apadaya dompetnya tertinggal di kamar.
"Serius? Yaudah temenin gue aja deh" pinta Frian, tapi sekejap ia berpikir, bagaimana dia bisa seperti ini pada Flona?
"Iya, gue temenin" Flona berjalan malas mengikuti Frian.
Mereka pun banyak mengundang pasang mata, Frian yang tampan dan Flona yang cantik, walaupun tampilannya agak boyish.
Frian melangkahkan kakinya dan tak mengindahkan pandangan dari orang-orang, Flona pun hanya diam sambil memasukan sebelah tangannya ke kantung hoodie.
Ia lebih memilih ke resto nasi goreng favoritnya, karna disitu tempat yang berbeda, mereka menyediakan tempat duduk lesehan.
"Lo mau yang lesehan atau di kursi?" Tanya Frian membuat Flona yang tadinya sedang memperhatikan sekitar menoleh.
"Kok nanya ke gue, kan lo yang makan" ujar Flona dengan kening berkerut.
"Ya tapi kan-"
"Yaudah lesehan aja" sela Flona, Frian pun menuju meja pemesanan dan menyuruh Flona duduk terlebih dahulu.
Sejujurnya Flona sangat ingin membeli nasi goreng disini. Kata orang-orang disini sangat enak, terlebih nasi goreng itu termasuk makanan favorit nya.
'coba aja dompet ga ketinggalan' batinnya lesu, ia pun mengalihkan dengan bermain ponsel.
"Lo serius ga mau?" Tanya Frian saat duduk di hadapan Flona.
Flona menggeleng, tatapannya masih ke layar ponsel. Tapi didalam hati ia sedikit berharap Frian juga memesankan untuk dirinya.
Sambil menunggu pesanan, Frian memainkan ponselnya, tapi entah kenapa, matanya itu selalu mencuri-curi pandang ke arah Flona.
Flona yang merasa pun memicingkan matanya, "lo ngapain sih dari tadi gajelas!" Ujarnya kesal.
"Ya ... gue gabut aja" balas Frian santai lalu melihat seorang pelayan berjalan kearahnya.
"Nasi goreng sosis nya satu, air mineral satu dan lemon tea dua" ujar sang pelayan sambil meletakkan piring di meja, "silahkan di nikmati" lanjutnya sambil tersenyum, tapi sedikit menatap Flona bingung, mungkin karna Frian hanya memesan satu porsi?
Flona menatap meja tak percaya, ia benar-benar tak di belikan, ia sangka Frian akan memesankannya juga. Dasar ga peka, pikirnya kesal.
"Nih karna gue baik, lo gue beliin lemon tea" ujar Frian sambil menyodorkan segelas lemon pada Flona, "daripada lo gabut kan nungguin gue makan?" Lanjutnya sambil tersenyum, tapi senyum meledek.
"Bodo lah!" Ujar Flona kesal lalu meminum lemon tea dengan cepat, "gue kira di traktir, eh ternyata pelit" gumam Flona pelan.
"Apa pelit-pelit?" Tanya Frian disela makannya, "ooh lo mau? pesan aja sana, nanti gue yang bayar" lanjutnya yang tahu kalau Flona sebenarnya ingin, hanya saja gengsi.
"Nggak ah" balas Flona sambil melirik ke arah lain, sebisa mungkin ia mengalihkan pandangannya dari nasi goreng Frian.
Frian terkekeh, "mba!" Panggilnya, sontak sang pelayan berjalan ke arahnya, "ada apa mas?" Tanya sang pelayan.
"Saya pesen lagi nasi gorengnya satu ya," ujar Frian lalu menatap Flona," pedes nggak?" Tanyanya, Flona hanya mengangguk, ia masih sedikit gengsi.
"Pedes mba, sama air mineralnya satu lagi ya" ujar Frian, sang pelayan menyebutkan kembali pesanannya dan kembali ke meja menu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TOMBOY GIRL (Hiatus)
Novela JuvenilFlona Safira Ayunindya. Murid berparas cantik dengan nama yang feminim, tapi tidak dengan sifatnya. Tomboy, itulah yang dijuluki oleh teman temannya. Sifat cuekpun juga melekat didalam dirinya, dan itu yang membuat seseorang tertarik untuk tau lebih...