Tujuh Belas

276 31 10
                                    

Vote vote vote sebelum baca yaa...
happy reading💛

----

Malam ini keluarga Flona full dengan kehadiran ayahnya yang suka dinas ke luar kota. Hal itu sangat disambut oleh Flona apalagi ia anak kesayangan dari ayahnya. Seperti saat ini, sedang makan malam ditemani perbincangan hangat.

"Flo udah ada pacar belum?" Tanya Reza-papa Flona- setelah selesai makan.

"Ud-" Rion yang ingin menyela tapi disela duluan oleh Flona.

"Belum lah yah" jawab Flona cepat lalu menatap tajam abangnya yang memasang watados itu.

"Ah kemaren dijemput loh yah, sama temennya Rion" bunda memberitahu membuat Rion cekikikan.

"Oh ya, siapa?" Tanya Reza sedangkan Flona hanya mengedikan bahunya cuek. Meskipun Flona selalu dimanjakan, tapi terkadang ia suka cuek juga. Apalagi seperti saat ini, yang sedang membahas topik sensitif menurut Flona.

"Namanya Frian yah. Temen Rion, sahabat malah. Sifatnya cuek terus agak dingin gitu lagi deh" ucap Rion menjelaskan membuat Flona menginjak kaki abangnya dibawah meja.

Awwwsshh ringis Rion pelan.

"Cuek? Kok bisa Deket sama Flona. Yang bunda tau dulu pas jaman sekolah, orang yang cuek pasti sendirian atau ada lah dua atau tiga orang temennya. Tapi dia juga cuma diem diem aja" jelas Kirana-bunda Flona- ikut nimbrung, sedangkan Flona hanya diam sambil bermain ponsel. Tapi ia ikut mendengarkan juga diam diam.

"Tapi akhir akhir ini dia udah jadi lebih sering ngomong, cuman ya masih ada cuek cueknya dikit sih" jelas Rion dan di balas anggukan oleh kedua orang tuanya.

"Udah lah" ucap Flona membuat semuanya menoleh.

"Haha, iya iya. Udah gausah bahas ini. Bahas kamu aja Yon. Udah punya pacar belum nih?" Goda sang ayah membuat Rion mesem mesem sendiri. Hal itu membuat Flona memutar bola matanya.

"Udah yah" jawab Rion sambil menopang dagunya.

"Loh siapa? Bunda kok gatau?" Tanya Kirana sedangkan yang ditanya hanya memamerkan deretan giginya.

"Kapan kapan dehh Rion ajak" balas Rion.

"Flona duluan keatas" pamit Flona pada semuanya membuat Rion tertawa.

"Kayanya Flona gasuka bahas yang kaya gini yah, ahaha" ucap Rion pada kedua orang tuanya lalu mereka tertawa. Flona yang baru sampai tangga mendengar suara tawa mereka pun kesal.

"Pasti Abang ngomong yang engga engga nih, ish" gumamnya kesal lalu membuka pintu kamarnya lalu menutupnya dengan kaki, males si Flona nih.

Setelah berbaring di kasur ia memejamkan matanya. Bukan untuk tidur melainkan hanya berpikir. Sebentar lagi ia akan menghadapi turnamen futsalnya.

Tlingg

Suara ponsel membuat Flona membuka matanya malas. Jujur, ia sedang tidak ingin bermain ponsel. Akhirnya ia memutuskan untuk tidak mengambil ponselnya.

"Gue takut, gabisa bawa Tunas Bangsa juara" gumam Flona sambil menatap langit langit kamarnya.

"Jangan nyerah Flo, Lo kuat, Lo bisa, Lo pasti menang!" Ucap Flona menyemangati dirinya sendiri.

Drttt...drttt..

Nada dering ponsel membuat Flona berdecak kesal. Siapa yang mengganggu pikirannya malam ini. Flona ingin menenangkan pikirannya malam ini untuk menyiapkan taktik untuk turnamen nanti.

Dengan malas ia mengangkat telpon itu tanpa melihat namanya terlebih dahulu.

"Siapa sih!" Ketus Flona membuat orang diseberang hampir terkekeh, tapi ia menahannya.

TOMBOY GIRL (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang