3

2.3K 289 4
                                    

Masih di ruang tamu, beralaskan lantai yang dingin Jungkook memejamkan matanya. Ia tertidur. Hingga suara pintu membangunkannya. Jungkook mengucek-ngucek kedua matanya. Penampilannya sungguh berantakan ditambah air mata yang sudah mengering di kedua pipinya.

"Eoh, Eomma pulang" kata Jungkook sambil bertepuk tangan

"Kenapa tidur disini sayang? Ayo kita ke kamar"

Baru tiga langkah Nyonya Jeon melangkah, "Jungkook kau habis menangis?"

"Itu-"

"Jungkook ada apa dengan kakimu?" Panik Nyonya Jeon

"Tadi, kookie buat gelas jatuh terus kacanya kena kaki kookie eomma"

Nyonya Jeon marah tetapi bukan kepada Jungkook malainkan adiknya, "Jeon Saeron!"

Saeron yang mendengar namanya dipanggil bergegas ke ruang tamu, "Eoh Eomma sudah pulang?"

Nyonya Jeon menatap Saeron dengan tatapan mengintimidasi "Apa yang kau lakukan pada Oppa mu Saeron! Mengapa kau membiarkan kakinya terluka! Adik macam apa kau?"

Saeron tersentak, ini bukan pertama kalinya Eommanya marah. Namun, marah kali ini sungguh berbeda. Mendadak Saeron menjadi gugup dan kaku.

Nyonya Jeon melanjutkan perkataannya, "Lihat kaki Oppa mu!"

Saeron memotong perkataan Eommanya,"Ini salah Oppa dia yang menjatuhkan gelas ke lantai dan melukai kakinya sendiri"

"Ani! Ini salah mu Saeron. Seharusnya kau mengobati kaki Oppamu!"

Saeron sudah tidak tahan disalahkan terus, "Eomma! Kenapa kau selalu menyalahkan ku!"

"Wae Eomma! Wae!"

"Mengapa Eomma melahirkan dia dunia ini! Dia anak yang idiot dan tidak berguna. Dia...."

Plak

Seumur hidup Saeron, ini pertama kalinya dia ditampar oleh Eommanya. Baginya ini lebih sakit jika dibandingkan tusukan pisau.

Saeron tersenyum miris. Dengan air mata yang becucuran dia berlari meninggalkan ruang tamu.

"Astaga apa yang kulakukan?" batin Nyonya Jeon

"Eomma, kookie tidak apa-apa eomma. Jangan sakiti Saeron, dia tidak salah eomma. Kookie yang salah."

Nyonya Jeon menghampiri Jungkook, "Jungkook eomma mianhe, seharusnya eomma tidak meninggalkanmu"

Jungkook menghapus air mata Eommanya yang entah sejak kapan terjatuh di tangannya, "Eomma tidak salah, kenapa minta maaf"

Nyonya Jeon terharu melihat sikap Jungkook, Jungkook sudah bisa bersikap lebih dewasa. Ini adalah kemajuan yang bagus.

"Ayo kita ke kamar sayang, kita obati kakimu itu, kajja" Nyonya Jeon membantu Jungkook berdiri dan menuju kamar.

Setibanya di kamar Jungkook duduk di kasur sambil menunggu Eommanya mengobati luka di kakinya. Saat memasang perban Nyonya Jeon memandang Jungkook,
"Jungkook, luka sekecil apapun kalau tidak diobati pasti akan membesar. Jadi kalau kau terluka sedikit bagaimanapun jangan membiarkannya, beritahu ke Eomma"

"Nah selesai" Nyonya Jeon bangkit dan duduk disamping Jungkook

"Kau sudah makan?"

Jungkook menguap,"Kookie tidak lapar Eomma, Kookie mau tidur"

"Ya sudah, ayo berbaring"

Jungkook mengikuti perintah ibunya untuk berbaring di kasur. Nyonya Jeon kemudian berjalan ke samping kasur dan menarik selimut hingga dada Jungkook.

My Savant Boy (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang