34

2.3K 325 62
                                    

Enjoy My Story💜
.
.
.

"Bagaimana perasaan anda sekarang?" tanya Eunha pada Jungkook.

Jungkook dan Eunha sudah kembali ke atas dan sekarang mereka berdua duduk di sofa ruangan Jungkook.

"Aku rindu Yeri" Jungkook berujar terus terang. Toh, itu yang ia rasakan sekarang.

Eunha sungguh tidak mengerti. Bukankah Yeri adalah isterinya tapi mengapa Jungkook merindukan isterinya yang jelas-jelas ia lihat tiap hari. Dan tadi? Jungkook seperti orang kerasukan di lantai bawah. Suatu masalah pasti telah terjadi.

"Apa terjadi sesuatu?" tanya Eunha penasaran.

"Yeri terpaksa meninggalkanku"

"Meninggalkan?" Eunha bertanya-tanya dalam hatinya. Apa itu tandanya mereka akan bercerai. Bukankah baru-baru ini mereka masih tampak romantis. Eunha menjadi kasihan melihat kondisi Jungkook yang sekarang. Penampilannya sangat kacau. Rambut yang berantakan dan dasi yang sudah tidak rapi.

Eunha ingat nanti akan ada rapat. Ia mengulurkan tangannya untuk memperbaiki dasi Jungkook. Jungkook menghindar menjauhkan tubuhnya. Selama ini tidak ada perempuan yang menyentuhnya sedekat ini kecuali Yeri.

"Dasi anda kurang rapi. Aku hanya ingin merapikannya. Nanti sore ada rapat" Eunha menarik sedikit tangannya menjauh.

Rapat? Berarti ada Seokjin dan ia tak ingin dimarahi hanya karena penampilannya.

Jungkook kembali mendekat ke Eunha. Eunha tersenyum dan mulai membenarkan dasi Jungkook. Ia juga merapikan rambut Jungkook dengan tangannya. Jungkook hanya diam menerima perlakuan Eunha.

***

Seokjin menegur Jungkook yang tengah melamun saat makan malam, "Apa yang kau pikirkan?"

Jungkook enggan menatap Seokjin, ia lebih memilih manatap kursi di depannya. Itu adalah kursi yang selalu Yeri tempati.

"Yeri" Jungkook mengatakannya tanpa beban.

Seokjin menggertakkan giginya kesal. Ia memukul meja dengan tangan kanannya. Jungkook tersentak mendengar pukulan Seokjin itu. Setelahnya, Seokjin menghela nafas panjang. Seokjin pikir mungkin Jungkook butuh waktu untuk melupakan Yeri.

"Jangan menyebut nama wanita itu disini. Aku tidak menyukainya" putus Seokjin lalu berlalu meninggalkan meja makan. Ia meninggalkan Jungkook sendiri di meja makan. Jungkook menatap sendu kursi di depannya. Membayangkan jika Yeri duduk disana dan memberinya dukungan. Jungkook tersenyum meskipun itu hanya khayalan.

"Yeri Eonnie tidak akan kembali jika kau hanya diam seperti ini" Saeron mengatakannya saat ia hendak mengambil air di dapur.

Jungkook menoleh pada Saeron. Dan ia terkejut. Ini pertama kalinya Saeron berbicara duluan padanya.

"Jangan menatapku seperti itu bodoh!" ujar Saeron setelah meminum airnya.

Lagi. Saeron mengatakan Jungkook bodoh. Jungkook menerima itu semua. Yang jelasnya Saeron hari ini bicara pada Jungkook. Dan Jungkook senang akan hal itu.

"Dasar naif" ujar Saeron meninggalkan Jungkook. Jungkook tersenyum menatap kepergian Saeron. Ia sedikit bahagia sekarang. Dan ia tahu apa yang harus ia lakukan sekarang.

***

Jungkook menunggu dengan gugup di lobi perusahaan. Ia yakin, Yeri akan datang lagi membawa bekal untuknya. Ia menunggu ditemani dengan Eunha. Sudah jelas bukan mengapa Eunha juga berada di sini.

My Savant Boy (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang