21

2.1K 343 85
                                    

Malam ini Yeri dan Nyonya Jeon menyiapkan semua keperluan yang akan dibawa untuk bulan madu. Tak banyak baju yang mereka bawa karena Nyonya Jeon ingin mereka membelinya disana. Yeri sebenarnya merasa kurang tepat jika tetap melanjutkan bulan madu ini di saat keadaan keluarga yang seperti ini. Tapi di sisi lain ia tak bisa melihat Nyonya Jeon yang sangat anusias menyiapkan perjalan ini kecewa dengannya. Yeri masuk ke dalam kamar sambil membawa 2 koper untuk dia dan Jungkook. Nyonya Jeon hanya membantu memberikan arahan, selanjutnya Yeri yang akan melakukakan semuanya. Dia berjalan ke arah lemari sambil membawa koper itu. Pertama ia akan mengemas pakaian Jungkook.

Jungkook yang baru keluar dari perpustakaannya langsung menghampiri Yeri yang nampak kebingungan dengan baju Jungkook yang sangat bervariasi. Jungkook mengikuti gesture tubuh Yeri yang sedang berfikir sambil meletakkan telunjuknya di dagu. Yeri tak menyadari kehadiran Jungkook di belakangnya. Yeri berjalan ke samping kiri begitupun Jungkook. Yeri tersenyum sambil mengambil satu baju Jungkook yang menurutnya bagus. Yeri berbalik ke samping kiri dan terkejut dengan kedatangan Jungkook yang tiba-tiba. Baju yang ia pegang terlempar begitu saja dari tangannya, satu tangannya ia letakkan di pintu lemari. Pintu lemari itu bergerak ke belakang membuat Yeri hampir terjatuh jika saja Jungkook tidak menarik tangannya dengan cepat. Dan apa lagi sekarang, karena tarikan Jungkook yang lumayan kuat, Jungkook terjatuh di atas lantai disusul dengan Yeri yang terjatuh di atas tubuhnya. Kedua tangan Yeri menumpu tubuhnya di dada Jungkook. Ini sungguh posisi yang membingungkan. Baru kali ini Yeri melihat wajah Jungkook sedekat ini. Kenapa Jungkook hanya diam menatapnya. Yeri bisa merasakan jantungnya berdebar kencang. Yeri terpesona dengan mata indah Jungkook. Mata yang katanya didapatkan dari ayahnya.

"Yeri, kookie tidak bisa nafas" ujar Jongkook menyadarkan Yeri yang terbuai dengan mata indah Jungkook

"O..oh..." Yeri dengan cepat bangun dari tubuh Jungkook.

Setelah itu Jungkook bangun sambil mengusap punggungnya yang lumayan sakit.

Yeri yang melihatnya ikut membantu Jungkook mengusap punggungnya, "Pasti sangat sakit Jungkook-ssi? Maafkan aku"

Jungkook tersenyum dan menggeleng, "Memang sakit tapi bukan salah Yeri, salah kookie yang sudah jahil pada Yeri"

Yeri terus mengusap punggung Jungkook berharap sakit yang Jungkook rasakan dapat menghilang. Jungkook merenggangkan punggungnya membuat Yeri menarik tangannya.

"Kookie sudah sembuh. Sudah tidak sakit lagi"

"Apa yang Yeri lakukan?"

"Ah aku sedang mengemas pakaian kita" ucap Yeri yang kembali memilih baju Jungkook.

Jungkook mendekat. Ia tahu apa yang menjadi permasalahan Yeri.

"Kookie akan bantu Yeri"

Jungkook memilih baju yang ia kenakan dan melemparnya ke arah kasur. Yeri hanya diam memerhatikan. Setelah Jungkook berhenti melempar, Jungkook mengambil koper yang berada di tangan Yeri.

"Apa yang kau lakukan Jungkook-ssi?"

"Kookie mau mengemas pakaian"

"Biar aku saja, Eomma menyuruhku"

Jungkook menggeleng dan telunjuknya mengukuti irama gelengannya. Jungkook yang akan mengemas pakaiannya sendiri. Ia tahu Yeri sangat lelah karena seharian ini Yeri menyiapkan semuanya bersama Eommanya.

"Tidak, kookie yang akan mengemas pakaian kookie sendiri" ujar Jungkook yang kini melangkah membawa koper dan membawanya ke kasur.

Yeri mengikuti Jungkook. Ia tak tahu mau bagaimanalagi. Jika Nyonya Jeon melihat ini, dia pasti akan kecewa dengan Yeri. Tapi Yeri juga tak bisa menolak keinginan Jungkook.

My Savant Boy (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang