15

2.4K 303 29
                                    

"Huft... Apa dia mengenaliku?" resah seorang wanita di halte bus.

Ia membuka topi dan masker. Nampaklah wajah yang ada di pikiran Yeri tadi. Benar. Wanita itu adalah Saeron. Ia malu jika harus mengunjungi Jungkook secara terang-terangan. Jadilah dia hanya melihat Jungkook dari jauh dan mendekat bila tidak ada orang di sekitar Jungkook. Irenelah yang memberitahukan dia bahwa Jungkook masuk rumah sakit.

Saeron menaiki bus tujuannya dan berlalu ke rumahnya. Setibanya di rumah, Saeron tak menemukan siapapun di sana. Seokjin pergi berkerja dan ia tak tahu Eommanya kemana. Hari ini ia bolos sekolah untuk pertama kalinya.

Saeron membaringkan tubuh lelahnya ke kasur. Entah mengapa ia ingin marah. Namun, tak tahu kepada siapa ia harus marah. Ia juga tak tahu apa masalahnya. Saeron hanya mengubur perasaannya dalam-dalam.

***

Jungkook membuka matanya yang berat. Ia merasakan sakit di tenggorokannya. Oksigen yang masuk  di hidungnya membuat hidungnya perih. Ia mengangkat tangan kirinya namun ada yang mengganjal. Ia melirik ke kiri dan melihat Yeri sedang menggenggam tangannya.

Jungkook menelan liurnya susah payah dam mengangkat tangan kanannya untuk membuka masker oksigen yang ia kenakan. Jungkook ingin minum. Tenggorokannya sangat kering. Jungkook mengguncang tangan Yeri.

Yeri terbangun tidurnya dan melihat Jungkook yang sudah melepas masker oksigennya. Jungkook berbicara tetapi suaranya sangat kecil.

Yeri mendekatkan telinganya ke mulut Jungkook, "Ada apa Jungkook-ssi?"

"Aaaa....iiiii....rrrr"

Yeri mengambil air minum di samping meja dan memberikan Jungkook sedotan. Jungkook meminum air dengan tenggorokannya yang sebenarnya masih sakit. Yeri melihat Jungkook kesusahan meminum air. Yeri rasanya ingin menangis mengingat ini semua karenanya.

Setelah Jungkook meminum air ia kembali memejamkan matanya. Tenggorokannya sudah jauh lebih baik dari sebelumnya. Yeri meletakkan gelas di meja kembali.

"Jungkook-ssi aku akan memberitahu dokter kalau kau sudah bangun"

Yeri hendak melangkah namun tangannya ditahan oleh Jungkook. Yeir menatap Jungkook yang masih memejamkan mata. Jungkook menggeleng. Ia ingin Yeri tetap disini. Ia takut berada di rumah sakit.

Yeri mengikuti permintaan Jungkook dan kembali duduk di tempatnya. Jungkook tenang kembali saat tangannya diusap oleh Yeri. Yeri menekan tombol di samping kasur Jungkook untuk memanggil dokter. Ia lupa tentang tombol itu.

Dokter datang memeriksa keadaan Jungkook.

"Kondisinya susah stabil. Ia lebih cepat pulih dari perkiraanku. Hari ini dia sudah bisa pindah ke ruang inap"

Yeri membungkuk sopan, "Terima kasih Dok"

***

Ini hari kedua Jungkook di rumah sakit. Kondisinya jauh lebih baik. Ia sudah bisa melakukan banyak kegiatan. Yeri senang dengan hal ini. Banyak hal yang ingin ia tanyakan ke Jungkook. Namun, kondisi saat ini tidak memungkinkan.

Yeri yang sedang mengupas kulit apel mendengar Jungkook menghela nafasnya berkali-kali.

"Kau bosan Jungkook-ssi?" tanya Yeri

My Savant Boy (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang