27

2.2K 317 32
                                    

Enjoy my story💜
.
.
.

"Saeron-ah, kau tidak sarapan dulu?" tanya Irene yang tengah membuat roti lapis.

Saeron menatap Irene sejenak lalu mengikat tali sepatunya, "Tidak Eonnie, aku sudah lambat"

"Aku pergi dulu" ujar Saeron lalu melangkah menuju pintu depan.

"Tunggu!" teriakan Irene membuat Saeron berhenti melangkah dan mengalihkan matanya melihat Irene yang sedang berlari ke arahnya sambil membawa kotak bekal.

"Bawa ini, kau harus makan agar bisa belajar dengan baik" kata Irene ynag tangah membuka tas Saeron dan memasukkan kota bekal ke dalamnya.

Saeron tersenyum, "Gomawo Eonnie"

Irene mengangguk lalu tersenyum, "Hati-hati dan belajar dengan baik!"

Saeron mengangkat jari jempolnya, "Siap Eonnie"

Saeron berlari ke halte bus karena jarak halte yang lumayan jauh dari rumahnya. Untung saja ia tidak terlambat sampai kelas. Kata terlambat untuk Saeron adalah ketika di kelas ia sampai kedua. Ia sangat suka jika datang terlalu pagi dan menghabiskan waktunya sendiri.

Saeron menggantung tasnya di samping meja lalu mengeluarkan buku serta earphone. Tangannya membuka lembaran buku mencari materi yang akan di ajarkan nanti kemudian beralih memasang earphone di kedua telinganya.

Baru saja ia ingin menikmati paginya tenang, ada saja kelakuan peneror di depannya.

"Ya! Jung Jaehyun! Kembalikan" Saeron berteriak pada Jaehyun yang sedang memegang salah satu earphonenya membuat earphone itu sudah terlepas.

Jaehyun hanya tertawa senang karena berhasil membuat Saeron marah, "Kau pasti rindu padaku?"

Saeron memutar bola matanya malas, "Siapa kau?!"

Jaehyun menunjuk dirinya, "Na? Murid kesayanganmu Ssaem"

Saeron menarik paksa earphone yang berada di tangan Jaehyun, "Jangan mengacaukan pagiku Jaehyun" Saeron kembali memasang earphone di telinganya tanpa mempedulikan Jaehyun.

Jaehyun melipat kedua tangannya di atas sandaran kursi kemudian menupu dagunya. Saeron melirik sekilas ke Jaehyun tapi hanya sekilas.

"Bagaimana keadaan Eommamu?"

Saeron kaget tentu saja. Darimana Jaehyun masalah Eommanya?

"Aku mengetahuinya dari seseorang" Jaehyun berkata seolah tahu apa yang sedang dipikirkan oleh Saeron.

Saeron menggigit bibirnya kesal lalu memberi tatapan tajam pada Jaehyun, "Kembalilah ke tempatmu!"

Jaehyun berdiri dari duduknya, "Pulang sekolah nanti, kau pasti ke rumah sakit?"

"Apa urusannya denganmu?"

"Aku yang akan membawamu ke sana"

"Mwo?"

Jaehyun tersenyum, "Tak perlu terkejut begitu. Aku tahu kau senang diantar orang tampan sepertiku"

"Tidak! Tidak perlu! Aku akan naik bus"

Jaehyun melangkah mendekati meja Saeron, kedua tangannya bertumpu di atas meja. Saeron takut sekarang bagaimanapun juga lelaki di depannya adalah mantan preman sekolah.

Saeron memundurkan wajahnya saat Jaehyun justru mendekatinya. Saeron menutup matanya takut, jarak mereka hanya beberapa centimeter. Jaehyun terkekah lalu menyentil dahi Saeron dengan telunjuknya. Saeron memicingkan mata memegang dahinya kesakitan, "Ya!"

My Savant Boy (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang