My Savant Boy (COMPLETED)

13

Acara pernikahan baru selesai pada pukul 01.00 dini hari. Mulai saat ini, Yeri menjadi bagian dari Jeon's family. Maka dari itu Yeri akan tinggal bersama Jungkook di rumah keluarga Jeon.

Setibanya di rumah, Jungkook yang mengantuk langsung berjalan ke kamarnya duluan. Yeri bingung harus kemana, jadilah dia hanya duduk di ruang tamu sambil menunggu Nyonya Jeon. Nyonya Jeon masuk terlambat dan kebingungan melihat Yeri yang masih duduk di ruang tamu.

"Jungkook ke mana?" ujar Nyonya Jeon sambil berjalan ke arah Yeri

Yeri berdiri dari duduknya, "Jungkook ke kamar Eomma"

"Terus kenapa kau duduk disini?"

"Aku tidak tahu dimana kamar Jungkook Eomma"

"Kenapa tadi kau tidak mengikuti Jungkook?"

Benar. Kenapa Yeri tidak mengikuti Jungkook. Di mana otaknya dia simpan. Yeri jadi malu di depan Nyonya Jeon.

"Kamar Jungkook ada di dekat tangga, di depan pintunya ada stiker kupu-kupu"

Yeri yang sudah tahu letak kamar Jungkook langsung pamit dan berjalan ke arah tangga. Langkah Yeri terhenti saat Nyonya Jeon memanggilnya. Yeri berbalik dan menunggu perkataan Nyonya Jeon.

"Aku ingin cucu laki-laki" ujar nyonya Jeon sambil tertawa jahil

Blush.....

Semburat merah muncul di wajah Yeri. Yeri hanya mengangguk kecil dan berlari ke kamar Jungkook.

Di depan pintu kamar Jungkook, Yeri memegang kedua pipinya. Dari tadi pipinya memanas setelah mendengar perkataan Nyonya Jeon. Ia tak menyangka Nyonya Jeon akan mengatakan itu. Yeri jadi lupa kalau malam ini adalah malam pertama. Dalam pikirannya hanya ada kalimat apa Jungkook akan melakukannya.

Karena sudah terlalu lama berdiri di depan pintu Yeri akhirnya mengetuk pintu di depannya. Lama Yeri menunggu, pintu di depannya tidak terbuka. Mungkin Jungkook di kamar mandi.Pikir Yeri. Yeri menarik gagang pintu perlahan dan melangkah masuk ke kamar Jungkook. Sungguh luar biasa. Yeri pikir ini adalah rumah dalam rumah, tapi ini benar-benar kamar Jungkook. Yeri tak menyangka segitu cintanya Jungkook sama buku. Di sebelah kanan ada pintu kaca yang memperlihatkan koleksi buku Jungkook yang diyakini lebih lengkap dari perpustakaan di Sekolah Yeri dulu. Ini pertama kalinya Yeri melihat kamar sebesar itu. Kamar ini mungkin 3 kali lebih besar dari flatnya.

Yeri melangkah lebih jauh ke dalam kamar, di samping kiri ia melihat seorang lelaki tertidur di kasur lengkap dengan pakaiannya yang tadi ia pakai. Yeri lega. Kegugupannya hilang malam ini. Yeri mendekat ke arah kasur. Jungkook tertidur dengan posisi diagonal di kasur.

Di samping kasur itu Yeri melihat pintu berwarna abu-abu yang merupakan pintu kamar mandi. Yeri kemudian melangkah ke kamar mandi untuk mengganti baju. Setelah Yeri membersihkan diri, Yeri memakai handuk yang digantung di samping bak. Bahkan kamar mandi Jungkook lebih besar dari kamarnya.

Di depan cermin, Yeri menatap dirinya. Ia tak menyangka di usianya yang masih muda ini dia sudah menikah. Bahkan, ia menikah dengan orang yang baru ia kenal. Yeri menghela nafas panjang. Belum sempat Yeri melangkah keluar, ia sudah kaget duluan. Ia menepuk jidatnya. Yeri baru pertama kali kesini. Itu artinya Yeri tidak mempunyai baju ganti. Bodohnya dirinya yang melupakan hal itu. Yeri menggigit kukunya sambil memikirkan apa yang harus ia lakukan. Tidak mungkin dia memakai baju pernikahannya yang tadi. Tak ada jalan lain ia harus memakai baju Jungkook. Untuk hari ini saja, setelah sarapan ia akan pulang untuk mengambil baju dirumahnya.

Yeri membuka pintu kamar mandi perlahan sambil melirik ke arah kasur. Jungkook masih tertidur dengan tenang. Yeri mengendap-endap ke lemari Jungkook. Di depan lemari, Yeri kembali melirik ke arah kasur. Yeri kemudian membuka lemari dengan sangat perlahan. Baju Jungkook sangat banyak. Yeri bingung harus mengambil baju yang mana. Yeri hanya asal mengambil baju yang menurutnya paling kecil. Setelah itu Yeri menutup lemari perlahan dan kembali mengendap ke kamar mandi. Dia hanya mengambil baju kaos karena untuk celana, ia bisa memakai leging yang tadi ia gunakan.