Bonchap I : Jungkook yang protektif

2.5K 326 92
                                    

"Yeri, kau tidak perlu membawa makan siang ke kantorku mulai besok" ujar Jungkook

"Kenapa Oppa?" tanya Yeri bingung. Pasalnya Jungkook tidak terlalu menyukai makanan di kantin perusahaan.

"Kau sedang hamil muda. Kata Seulgi Noona, usia kandungan ini sangat rawan. Aku tidak ingin Aegi kenapa-kenapa"

"Tapi, Oppa.."

Jungkook meletakkan telunjuknya di bibir Yeri, "Jangan membantah. Suamimu sedang berbicara"

Yeri melihat tangan Jungkook yang berada di bibirnya. Ia tersenyum sesaat setelah mendengar perkataan Jungkook. Jungkook menarik tangannya kembali saat melihat Yeri tersenyum

"Uuuuuu, Kau sangat keren Oppa" ujar Yeri memberi dua jempol

"Jinjja?" tanya Jungkook dengan tatapan berbinar-binar.

"Eoh, seperti karakter utama dalam drama"

"Hehehe"

***

"Yeri, aku pergi dulu" ujar Jungkook saat ia sudah akan berangkat ke kantor.

Yeri menghampiri Jungkook yang berdiri di pintu depan, "Eoh Oppa, semangat" Yeri mengepalkan tangannya dan memberi semangat pada Jungkook.

Jungkook tersenyum melihat sikap Yeri yang berubah semenjak kehamilannya. Ia kemudian mengusap surai hitam Yeri lalu mengecup kening Yeri. Kebiasaan barunya semenjak Ia mulai bekerja. Setelah itu, Jungkook membawa tubuhnya ke depan perut Yeri.

"Aegi, Appa pergi kerja dulu ya" Jungkook berbisik di depan perut Yeri yaang sudah tidak rata lagi. Tak lupa pula Jungkook mencium perut Yeri.

Jungkook benar-benar pergi setelah pamit pada Yeri dan baby Jeon. Yeri sendiri kembali masuk ke rumah. Ia sendiri di rumah ini. Kalau saja Jungkook tidak melarangnya di butik Irene mungkim Yeri bersama Irene sekarang. Ia sangat bosan berdiam diri di rumah. Kemarin-kemarin ia berada di kantor Jungkook kalau jam makan siang tapi sekarang Jungkook melarangnya kesana.

Yeri duduk di sofa ruang keluarga. Ia menyalakan televisi. Mungkin menonton bisa menghilangkan kejenuhannya. Akan tetapi Yeri tidak merasa lebih baik. Ia mematikan televisi dan menyandarkan tubuhnya lebih dalam.

Matanya beralih ke perutnya yang mulai membuncit. Yeri tersenyum. Tangannya terulur untuk mengelus perutnya. Ia masih tidak menyangka, Tuhan memercayakan seorang anak padanya. Yeri berjanji akan menjadi Ibu terbaik untuk anaknya kelak.

"Aegi, Appamu sungguh tega membiarkan Eomma sendiri di rumah" Yeri mengajak anaknya berbicara yang tentu saja tidak akan terbalas.

"Kalau kau lahir nanti kau harus memarahinya karena membuat Eomma kesepian"

Sekarang waktu menunjukkan pukul 10 padi dan tidak lama lagi jam makan siang Jungkook. Yeri tidak akan mendengarkan Jubgkook kali ini. Ia akan pergi ke kantor dan membawakan Jungkook makan siang.

"Aegi-ya, kalau nanti Appa marah kau harus membala Eomma, Eoh?" ujar Yeri pada bayinya.

Yeri kemudian pergi ke dapur untuk membuat makan siang. Beberapa maid sudah mencoba menghentikan Yeri tapi Yeri tak ingin mendengar. Ia sangat ingin membuat makan siang untuk Jungkook sekarang.

Yeri menjadi kesal sendiri menginagt Jungkook yang melarangnya menyentuh dapur sekarang. Bukankah Jungkook terlalu berlebihan? Yeri terlalu jenuh karena tidak bisa melakukan apa-apa. Jungkook akan sengaja pulang cepat dan lalu memulai perannya menjadi suami siaga. Jika itu tiba yang bisa Yeri lakukan hanya diam di kasur.

My Savant Boy (COMPLETED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang