1%

618 48 6
                                    

Author POV

    Jam hampir menunjukkan pukul 04.00 KST,teriknya langit perlahan-lahan menjadi jingga dengan koloni koloni burung yang kembali ke sarang sebagai penghiasnya.

disini Lee yura berada,duduk menghadap balkon kamarnya dengan ponsel didepannya,berusaha menulikan pendengaran pada saat ini dan berusaha acuh dengan keadaan,
bahwasanya di lantai pertama rumahnya itu sedang ada dua orang yang saling melempar nada tinggi dan menganggap argumennyalah yang paling benar

"yura sudah besar!dia pasti mengerti bahwa kita harus mengambil langkah ini!!"
sayup-sayup dia mendengar mamanya berteriak

"ini memang kemauanmu kan!"
dan kali ini suara papanya tak kalah tinggi

ini sudah hal rutin bagi gadis itu selama hampir delapan bulan ini,retakan retakan kecil sekarang menjadi jadi dalam keluarganya,tak ada lagi liburan akhir pekan atau minum teh bersama saat menjelang senja,seakan akan semua hal hangat itu tak pernah terjadi diantara keluarga mereka.

sekarang,tak ada lagi waktu luang,semuanya tersita oleh meeting proposal berkas dan dokumen-dokumen sialan itu,keduanya sibuk dengan dunia masing masing,dan anehnya keduanya pula yang menyalahkan satu sama lain.

"ck,bisa tidak jika bertengkar nya lewat chat atau pesan singkat saja,telingaku rasa melorot sampai dengkul mendengarnya"
gumam yura sembari sibuk mengotak atik ponselnya,
biasa,dia sedang main cooking mama.

"terserah apa katamu,besok kupastikan surat cerai sampai di meja kerjamu!"

mendengar ucapan mamanya dari kamar membuat yura seketika terdiam,
tangannya perlahan menempatkan ponselnya ketempat semula.

ini satu kata yang dia takutkan sejak delapan bulan terakhir,yaitu 'cerai'.
perlahan kedua Matanya berkilat,pertanda liquid bening akan turun dari pelupuk,tapi cepat cepat yura menghapusnya dengan kasar.

dengan gerakan cepat tangannya mengambil hoodie kemudian mengetik satu nama di kontaknya

"jeon kakiku terkilir di taman kota,tolong kemari aku tak bisa berjalan"
nada bicara dia buat selirih mungkin,agar orang disebrang sana percaya akan salah satu bualannya itu

dengan cepat dia menuruni tangga dan membuka pintu utama tanpa memperdulikan dua orang yang sedari tadi beradu argumen,
tungkai jenjang yura mengambil langkah lebar agar lebih dulu sampai ke taman kota yang jaraknya hanya beberapa meter dari kediamannnya,

sesampainya ditaman kota yura langsung duduk direrumputan agar aktingnya tambah sempurna,dan hal yang dilakukan selanjutnya hanyalah menunggu 'nya' datang

"yura!"
dari kejauhan yura dapat melihat jeon jungkook  sedikit berlari dengan kaos hitam yang di padupadankan dengan trening andalannya

"bagaimana bisa terkilir,kalau jalan makanya jangan pakai jantung tapi kaki yur"
cerca jungkook sembari membopong yura ke kursi taman

Persona||JeonJungkookTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang