My Life Is You {END}

Chapter 7

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Jika aku adalah masa lalu yang ingin kau lupakan. Maka lakukan lah...
Tapi jangan pernah berfikir untuk melupakan apa yang kau tinggal kan.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Irene menatap anak nya yang sedang tertidur lelap. Dia baru selesai makan dan minum obat. Irene menatap sayang pada tubuh mungil yang terbaring di ranjang putih dengan selang infus di tangan nya.

" Nak... Apa yang harus ibu lakukan?" gumam nya lirih sambil mencium tangan sang anak yang di pasangkan infus.

Dia ingin egois...

Dia ingin marah...

Dia ingin lelaki itu...

Tapi...

Hati wanita yang di sayangi nya akan jadi korban.  Dia tak ingin, sungguh. Tapi anak ini membutuh kan ayah kandung nya.

Bergelut dalam pikiran nya, seseorang memasuki kamar inap itu.

Cklek...

Irene mengalihkan pandangan nya kearah pintu itu dan dia cukup terkejut melihat siapa yang datang.

" Oppa..." panggil irene pelan.

" Hai... Bagaimana kabar mu?" tanya lelaki itu sambil mendekat kearah irene. Di tangan nya ada parcel buah dan bunga.

" Baik... Kau sendiri?" balas irene.

" Seperti yang kau lihat. Senang bertemu dengan mu lagi."

" Aku juga... "

"Bagaimana keadaan Mark?"

" Dia perlahan membaik. Operasi nya berjalan lancar, dan beberapa jam yang lalu dia sudah siuman. Dia baru saja tertidur kembali setelah meminum obat."

" Syukurlah... Kita tidak bisa meragukan tangan Sehun di meja operasi."

" Yaa... Seperti nya dia sudah mencapai mimpi nya.  Aku senang melihat nya."

Lelaki itu- Yoo yeon seok - menatap irene. Ada kesedihan mendalam dimata itu, sungguh dia tak pernah rela irene merasakan kesedihan itu. Dia sangat menyayangi irene seperti adik nya sendiri. Dia tentu tahu bagaimana irene berjuang sendiri untuk hidup bersama dengan anak nya. Dia paham... SANGAT PAHAM.

" Kau merindukan nya?"

Irene cukup tersentak dengan pertanyaan random dan tiba tiba itu.

" Siapa yang kau maksud?"

" Sehun... Kau merindukan nya?"

Irene menatap yeon seok dalam. Dia tak tahu bagaimana hati nya saat ini. Bertemu dengan sehun dalam keadaan yang rumit membuat nya tak mampu berpikir jernih. Ego lebih menguasai nya saat melihat sang anak terbaring lemah.

" Bohong jika aku katakan tidak. Tapi aku bisa apa? Aku yang meninggalkan nya, dan ini adalah konsekwensi nya."

Yeon seok berdecak, dia tak suka irene pura pura tegar di hadapan nya. " Sampai kapan kau terus berpura-pura di hadapan ku? Mata mu sudah menjelaskan segala nya, irene. " Yeon seok mulai gemas dengn irene yang sok tegar.

" Aku hanya menjaga tameng ku agar tidak runtuh oppa. Kau tahu, aku bisa melakukan apa saja jika hati ku lemah."

" Jangan pernah berharap padanya lagi. Dia bukan lelaki baik. Jika memang dia masih mencintai mu, dia akan ada disini menemani mu setidak nya menghargai mark-anak nya. Bukan malah di apartemen dengan kekasih nya dan menikmati malam mereka. " yeon seok mengucap kan itu tentu ada alasan nya. Selain dia tak ingin irene berharap, dia juga ingin irene berada di sisinya.