Chapter 5

633 37 2
                                        

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Aku memilih nya bukan karena aku membenci mu. Ada saatnya kita harus  melepaskan merpati untuk terbang jauh , bukan untuk melupakan nya, melainkan membiarkan nya untuk bebas. Tapi satu hal yang pasti, merpati tidak pernah benar-benar pergi dari rumah nya, karena merpati tahu dengan pasti jalan pulang kerumah nya tanpa bantuan dari siapa pun. Dan merpati itu adalah aku.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Seohyun berlari di sepanjang koridor rumah sakit. Dia baru saja mendapat telpon dari sahabat nya - Irene. Wanita mengatakan bahwa anak lelaki nya yang tampan dan menggemaskan itu, mengalami kecelakaan.

Seohyun tak mampu berpikir tenang, bahkan dia meninggal kan pekerjaan nya yang menumpuk dan sudah kejar Deadline. Persetan dengan pekerjaan. Keponakan nya yang tampan itu lebih penting.

" Irene." Panggil nya saat mendapati wanita itu di depan ruang operasi dengan wajah pucat dan khawatir.

" Seohyun..." lirih nya dan langsung berhambur kepelukan wanita itu.

Seohyun menenangkan Irene yang menangis di pelukan nya. Dia juga ikut menangis, membayangkan Mark harus mendapatkan luka sayatan di umur nya yang masih belia.  Matanya melirik pada papan pemberitahuan yang menunjukkan 2 nama dokter yang melakukan operasi. Ntah kenapa dia sedikit bernapas lega.

" Percaya padaku... Mark akan baik baik saja. Dokter rumah sakit ini sangat berpengalaman. Dan juga ketepatan mereka 98%. Mark akan selamat... Kau harus percaya itu." Ucap nya

Irene hanya mengangguk, banyak pemikiran dan benak nya saat ini. Mark yang dioperasi, bibi nya yang meninggal, juga lelaki itu. Dia tidak pernah membanyangkan akan bertemu Sehun di saat seperti ini.

"Nak... Bertahan lah. Ayah mu akan menyelamatkan mu... Percaya pada mommy..." batin nya

***
Di ruangan operasi itu terlihat menegang kan, bagaimana tidak? Sehun terserang panik disaat dia sudah menyayat perut anak berumur 5 tahun itu. Dia tentu tahu resiko nya jika dia tidak menyelesaikan nya dengan cepat dan tanpa melakukan kesalahan. Saat ini dia di bawa pada ingatan silam saat adiknya-Guanlin yang meninggal. Kejadian guanlin sama dengan anak 5 tahun yang berbaring di ranjang operasi. Tidak hanya itu, mengetahui anak yang bernama Mark ini adalah anak dari mantan kekasih nya membuat Sehun di lingkupi rasa cemas.

" Dr. Oh!! Apa yang kau lakukan! Fokus brengsek!! " Marah dr. Park.

" A-aku t-tidak bisa. Di-dia mengingatkan ku dengan Guanlin. " gemetar nya.

" Hey!!! Ingat! Dia masih 5 tahun sehun, jika kau berhenti bayangkan masa depan anak ini. Berhenti menyalahkan dirimu pada kejadian masa lalu. Itu sudah berakhir."

" T-tidak.. A-aku tidak bisa..." lirih nya dengan tangan yang gemetar dan mata yang berair.

Dr. Park menghela napas dan mengalihkan pada suster yang mengontrol vital dari pasien dan menanyakan jam pada asisten nya.

" berapa jam lagi tersisa?" tanya nya datar.

" 30 menit dok. Selebih itu anestesi nya akan hilang."

Dr. Park~ atau akrab di sapa Chanyeol oleh orang terdekat nya.

Chanyeol memejam kan matanya, darah sudah menetes dan mengotori lantai ruangan operasi itu. Suara mesin juga mulai berbunyi nyaring.

" Tekanan darah nya perlahan menurun dok."

Chanyeol mengehela nafas. " Apa pun yang aku ucap kan dalam operasi ini, jangan di bawa keluar dari ruangan ini. Kalian paham?" peringati nya. Dan mendapati anggukan dari para assisten dan suster.

Chanyeol beralih menatap sehun kembali dengan dalam. " Sehun-ah... Dengar kan aku. Wanita di luar sana adalah seseorang yang pernah ada di hati mu. Kalian pernah merajut kasih dan hampir melangkah ke pelaminan. Kau tidak berpikir bagaimana perasaan nya saat ini? Dia mempercayai mu akan menyelamatkan anak nya. Jangan buat masa lalu mengutuk mu sehun. Selamat kan anak ini, kau masih punya waktu..."

My Life Is You  {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang