Chapter 22

459 25 13
                                        

***

Sehun terbaring lemah di ranjang rumah sakit. Operasi yang dialami nya menimbulkan efek tak sadarkan diri untuk beberapa hari. Di ruangan itu ada yeon seok dan seohyun. Sedangkan chanyeol sedang keluar dengan mark untuk membeli makanan.

Wajah khawatir seohyun begitu menyentuh hati Yeon seok. Dia tak tega melihat wanita menangis.

" Bangunlah sehun. Kau membuatnya banyak menangis." batin nya bersuara.

Yeon seok keluar dan membiarkan seohyun berdua dengan sehun. Dia tak ingin menjadi penghalang kembali. Dia turun menuju kafetaria rumah sakit. Memesan segelas minuman hangat, karena cuaca cukup dingin belakangan ini.

Dia duduk di sebeleh di meja tengah, meminum dengan penuh penghayatan. Ya pikiran nya berkelana ke dalam banyak hal.

Dia memejamkan matanya dan berdoa pada tuhan.

" Tuhan... sadarkan sehun, berikan kebahagiaan yang pernah ku renggut kembali padanya. Dan... berikan aku pengganti untuk merela kan pujaan hatiku kepada dia." Doa nya, setelah nya mata itu terbuka. Namun satu atensi menarik fokus nya, tepat di depan kafetaria, dia melihat seseorang. Wanita yang belakangan ini dekat dengan nya.

" Kang sora?" gumam nya.

Ya... kang sora, wanita itu berdiri di depan kafe namun tak menyadari kehadiran yeon seok disana. Wanita itu terlihat kebingungan dan tak tahu harus melakukan apa. Dia hanya mondar-mandir didepan kafe.

Yeon seok yang penasaran akhir nya mendekati sora.

" Kang sora?" panggil nya. dan wanita itu menoleh kehadapan nya.

" Yeon seok? apa yang kau lakukan disini?" tanya nya kaget.

" Menjenguk adik ku, kau?"

" Ibu ku... mengalami kecelakaan dan membutuh kan banyak darah. Stock di rumah sakit tidak cukup. Aku menelpon paman dan bibi ku tapi tidak diangkat. Aku kalut sekali." panik nya dengan air mata menggenang.

" Kau harus tenang. Jangan panik, kau harus mensugesti dirimu kalau semua akan baik baik saja. Sekarang katakan golongan darah ibu mu apa? aku akan membantu mencarikan nya."

" AB + "

Yeon seok cukup terkejut, karena golongan darah nya sama dengan ibu sora.

" Ayo! Pendonornya sudah di temukan." Yeon seok menarik tangan sora.

" Apa maksud mu? bagaimana bisa secepat itu?"

" Aku pendonornya, golongan darah ku sama dengan ibu mu. Jadi kau jangan sedih, semua akan baik baik saja. Eummm..." ucap yeon seok. Dan sora tak mampu menahan bahgianya.

" Terimakasi yeon seok... Terimakasih." ucap nya tulus dan memberi sebuah ciuman di pipi yeon seok.

Mendapat serangan tiba-tiba tentu membuat seorang yoo yeon seok kaget. Namun suara sora memanggil nya membuat dia sadar. Dan bergegas menyusul sora.

***
Wajah tampan itu masih betah menutup matanya. Walau seohyun telah mengajak nya untuk berbicara, namun nihil. Tidak ada respon dari sang empunya. Jika di lihat lebih lagi, sehun sangat damai dalam tidur nya, seohyun beberapa kali tersenyum melihat sehun.

" Sayang... bangun. Aku disini, kau tidak mau membuka mata mu? bagun sehun.. Bangun. " seohyun menangis tersedu melihat sehun tak kunjung membuka matanya.

Dia meremat kuat tangan sehun yang ada di genggaman nya. Dia baru saja bertemu namun sudah seperti ini. Dia tak ingin sehun pergi lagi dari nya. Dia terlalu takut menerima kenyataan kalo sehun tak membuka matanya lagi.

My Life Is You  {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang