Secretly In Love

4.7K 334 37
                                    

Why my onsehot turn into a smut collection *sigh* pengen buat sesuatu kayak second chance but just imagine tee make me think all the dirty things. 

*****

Beam membuka dan mengerjabkan matanya beberapa kali sebelum dia menyadari dia berada dimana. Dia mendesah ketika dia menyadari bahwa dia berada didalam pelukan seorang pria tanpa sehelai pakaianpun. Tangan pria tersebut bersandar ditubuhnya. Beam bahkan bisa mendengar irama lembut jantung pria tersebut di telinganya. Memberikan suasana nyaman padanya.

Sudah berapa kali sejak mereka pertama kali melakukannya?

Beam sudah kehilangan hitungan. Awalnya dia melakukannya karena dia penasaran. Kedua sahabatnya yang bukan gay, jatuh cinta pada pria dan berpacaran dengan mereka. Dia tidak paham apa menariknya dari seorang pria. Karena itu, dia ingin mencobanya. Dengan pria yang sama sepertinya, menganggap seks sebagai sebuah kesenangan semata. Satu malam berubah menjadi dua, tiga hingga tidak terhitung. Mereka akan selalu berakhir di tempat tidur sang pria setiap mereka bertemu. Beam tidak bisa berhenti. Tubuh pria tersebut menjadi candu baginya. Dan dia mulai menjadi serakah. Dia menginginkan lebih. Lebih dari yang pria didepannya tawarkan.

Beam perlahan menyingkirkan tangan pria tersebut dari tubuhnya dan bergerak menjauhinya. Tapi ketika dia hendak turun, pria tersebut menahan tangannya.

"Mau pulang?" tanya pria tersebut dengan suara serak bangun tidurnya. Matanya menatap Beam kecewa.

"Aku punya kelas pagi ini" ujar Beam.

"Aku tahu. Tapi ini masih pukul 4" jawabnya "Apartemenmu hanya 10 menit dari sini, tidurlah lagi"

Beam berdecak dan menggeleng "Temanmu akan melihatku jika aku keluar lebih siang" tegasnya. Perkataannya malah membuat pria didepannya menggeleng dan menarik Beam ke dalam pelukannya. Dia mencium Beam dalam sambil menatap mata Beam tajam.

"Biar saja mereka tahu" bisiknya sambil mengusap rambut depan Beam perlahan. Beam menatap pria didepannya penuh tanda tanya. Tatapan mata pria tersebut sukses membuat jantungnya berdebar hebat. Dia tidak lagi peduli jika pria didepannya menyadari detak jantungnya yang tidak normal setiap berada didekat pria tersebut. Sudah sejak beberapa waktu lalu, Beam menyadari kalau dia memendam perasaan lain. Perasaan yang seharusnya tidak dia pupuk dan biarkan tumbuh diantara mereka berdua.

"Tetap lah disini" pinta pria tersebut sambil kembali menyelimuti Beam dan memeluknya.

"Ck...." Beam berdecak dan menatap tubuh bagian bawah pria didepannya "Apa kamu yakin kamu ingin tidur?" tanya Beam. Pria didepannya tersenyum lebar. Membuat jantung Beam berdetak semakin hebat.

"Tidak. Aku menginginkan kamu" ujar pria tersebut sambil mengangkat sebelah kaki Beam lalu masuk ke dalam tubuh Beam perlahan dan mencium Beam lembut. Beam hanya bisa mendesah perlahan di sela ciuman mereka ketika pria tersebut mulai bergerak perlahan ke dalam dan keluar tubuhnya.

"Hahh...ah....forth...." bisiknya sambil melingkarkan tangannya di leher Forth dan bermain dengan rambut Forth.

"Hahh....ahhh....forth..." walau dia begitu ingin meneriakkan namanya tapi Beam selalu menahannya. Karena apa yang mereka lakukan seharusnya adalah rahasia antara dia dan pria didepannya. Tidak ada yang tahu. Mereka menutupnya rapat-rapat. Begitu juga dengan perasaan cintanya kepada pria didepannya. Beam menutupinya serapat mungkin. Karena dia tahu pria didepannya hanya menginginkan tubuhnya. Pria didepannya bisa mendapatkan siapapun yang dia mau. Beam hanya satu dari banyak persinggahan yang pria didepannya miliki.

"Shit...ahhhh...." Beam melepaskan miliknya. Keringat mengalir dari wajahnya.

"Cute" bisik Pria didepannya sambil terus bergerak. Beam sudah kehilangan nafasnya. Pria didepannya masih belum merasa puas.

Forth Beam Oneshot (Cerita Pendek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang