Orang yang tepat untuk dicintai - Beam

3.7K 276 45
                                    

Warning
Cerita ini mengandung unsur dewasa
Anak dibawah 21 dilarang membaca. Aku serius memperingatkan kalian.

Prepare your tissue or your ice tea

******

Beam POV

Aku membaca sebuah buku puisi beberapa waktu lalu. Dan entah kenapa, kata-kata R. YS Perez terus terngiang ditelingaku.

"it is not love that has hurt me, but someone who could not love me in the right way (bukan cinta yang membuatku sakit/terluka, tapi seseorang yang tidak bisa mencintaku dengan cara yang tepat)"

Dan sekarang. Kata-kata tersebut seperti menghujam tepat ke jantungku.

"Kenapa kamu melakukannya brengsek?" Bentak Kit marah ketika aku mengatakan pada Pha dan Ming kalau kami pacaran.

"Apa lagi, tentu saja untuk menyelamatkanmu?" Jawabku "Aku melihatmu mencoba menjauhinya jadi aku hanya mencoba membantumu"

"Kamu tidak membantuku, kamu malah memperkeruh suasana Brengsek!" Bentaknya.

Aku tidak pernah melihat Kit semarah ini. Bahkan Phana tidak berani untuk ikut campur dalam pertengkaran kami. Dia hanya menatap kami dari jauh.

"Pria sepertinya harus dikasih pelajaran, apa kamu pikir dia hanya punya satu orang pacar? Dia mungkin sudah mematahkan sepuluh atau dua orang puluh hati wanita"

"Seperti kamu tidak saja" Gumamnya

"Wah, apa kamu lebih memilih dia dibandingkan aku?" Tanyaku sakit hati. Aku memang tidur dengan banyak wanita tapi setidaknya aku tidak akan memberikan harapan palsu kepada Kit atau siapapun seperti yang dilakukan Ming.

"Apapun yang terjadi antara aku dan dia tidak ada hubungannya denganmu!" Bentak Kit sambil menatapku tajam.

Rasanya seperti ada yang patah di hatiku. Tidak ada hubungannya denganku katanya? Bahkan dengan semua yang Ming lakukan padanya dia lebih memilih Ming dibandingkan aku, sahabatnya yang selama bertahun-tahun ini ada disampingnya.

Aku mengambil tasku dan berjalan keluar kamar Kit

"Ai Beam" Phana menahan tanganku sebelum aku keluar dari kamar Kit. Aku menatap Pha. Dia memintaku untuk tinggal dengan wajahnya. Aku memalingkan wajahku dan menarik tanganku dari Phana.

Aku tidak dibutuhkan disini jadi untuk apa.

Aku memilih kembali ke kamarku yang tidak jauh dari Kit dan membaringkan tubuhku ke kasur. Aku menatap langit-langit kamarku. Sakit. Rasanya seperti ditolak bahkan sebelum aku mengungkapkan cintaku. Aku menutup mataku dan wajah bahagia Kit terlintas di Kepalaku. Tapi aku tahu, bukan aku yang membuatnya sebahagia itu.

*****

Dalam hidupku kata yang berkaitan dengan "cinta" yang aku tahu hanyalah "bercinta". Aku tidur dari satu wanita ke wanita lain. Ini lebih cocok bagiku karena mata kuliah di kedokteran sudah cukup menyiksaku jadi aku tidak ingin tambah menyiksa diriku dengan hal-hal rumit seperti "Jatuh cinta". Aku bukan si jenius Pha.

Tapi kejadian dengan Ai Kitty membuatku merasakan hal lain di dalam hatiku. Aku merasa kesal, kecewa, dan sedih setiap aku memikirkannya. Bagaimana dia bisa lebih memilih Ming dibandingkan aku? Apa hebatnya Ming? Aku yakin aku lebih tampan dari pada Ming dan Jika dia memilihku, aku tidak akan memperlakukannya seperti Ming memperlakukannya. Tapi tidak, si bodoh Kit malah memilih jalan yang sulit. Dan kini, aku merasa sakit setiap mengingat kata-kata Kit saat itu.

Apa aku jatuh cinta? Padanya?

Tidak. Mungkin ini karena hal aneh yang terjadi di sekelilingku. Kejadian dengan Ai Pha dan Nong Yo, serta Ming yang tidak berhenti menganggu Kit. Benar, ini pasti karena mereka. Jika aku menjauh dari mereka mungkin aku tidak akan merasakan perasaan ini lagi? Jadi aku menutuskan untuk pergi dari satu bar ke bar lainnya. Aku bahkan mematikan handphoneku agar Kit dan Pha tidak mengangguku. Lalu aku tidur dengan Nong Milk.

Forth Beam Oneshot (Cerita Pendek)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang