5 | Unpredictable Meeting

529 91 58
                                    

ERIN TIDAK bisa tidak tenang sejak tadi. Orion tidak kunjung memanggilnya meski lonceng tengah hari telah berdentang sejak sepuluh menit yang lalu. Erin tidak berani asal pergi menemui Orion bila pemuda itu belum meminta, ada beberapa aturan tak tertulis perihal etika para kesatria yang harus ia patuhi. Sudah tujuh kali dia memutari ruang demi membunuh waktu, pun mengetuk-ngetukkan ujung sepatu ke tembok bercat marun sambil sesekali melongokkan badan ke arah luar pagar balkon, berharap bisa melihat ke dalam ruang kerja Orion yang berada  di samping bawah kamarnya. Tetapi, hampir seluruh jendela di istana Lama tercipta dari lempengan kaca hitam yang walaupun jernih, apa yang ada di dalam tidak akan bisa tampak jelas terlihat dari luar.

Telinga Erin begitu sensitif akan suara langkah kaki. Begitu mendengar kutukan sol sepatu yang beradu dengan lantai granit dari koridor luar, dengan semangat pemuda bersurai scarlet itu berlari melompat-lompat menuju pintu dan membukanya.

"Tamunya sudah datang?" Erin tidak repot-repot menahan senyumnya, "katamu, temanmu itu punya seorang teman yang seumuran denganku? Kita akan menjemputnya di gerbang atau mereka yang langsung menuju ke mari?"

Orion mati kutu. Melihat binar dari tatapan Erin yang berseri membuatnya merasa bersalah telah menjanjikan sesuatu yang pada akhirnya tidak bisa tertepati. Orion hanya bisa berdeham demi menghilangkan getaran dalam ucapan. Melalui anggukan, ia memberi tahu Erin bahwa sekarang anak itu sudah boleh mengikutinya.

Lewat jendela kaca besar yang ada di koridor, Erin sempat bertanya mengenai kapal dagang asing yang seenaknya parkir di halaman istana Lama, tentang keheranan Erin mengapa Orion memperbolehkan sesuatu yang mengganggu pandangan itu tetap berada di sana, padahal ada terminal luar angkasa tak jauh dari sini. Bila pun ada sebuah kapal angkasa, Erin yakin yang terparkir di halaman itu bukanlah kapal kehormatan kerajaan atau peradaban lain. Tampilannya jelas menunjukkan bahwa itu adalah kapal milik para saudagar yang memiliki pasar luas di angkasa raya--khususnya peradaban enam bintang utama, terbukti dari  lambang pintu gerbang yang terbuka--Erin pernah melihat gambar itu, tapi dia lupa tepatnya kapan pernah melihatnya untuk kali pertama--yang dikelilingi oleh lambang keenam peradaban : Lama, Eterno, Sirena, Alba, Bestia, dan Mistero.

Eh, Mistero? Dahi Erin berkerut kala terlintas sebuah pertanyaan dalam kepalanya, Mistero punya hubungan dagang dengan bangsa lain kah?

Orion tiba-tiba berhenti berjalan, rupanya mereka sudah sampai di depan pintu ruang tamu.

"Erin," Kata pemuda dengan surai layaknya tersepuh perak itu setelah menghela napas panjang, "bersikaplah yang baik, oke?"

Mendengarnya, Erin mengernyit. Sedikit-banyak mulai paham mengapa raut Orion mendadak sekaku besi hitam ketika menemuinya tadi, pun saat ini.

Pintu berukir simbol Lama, tombak platina yang diapit oleh dua perisai putih sehitam arang itu dibuka. Ruangan lebar yang berisi sofa-sofa keras-tapi-nyaman itu telah ditempati beberapa orang. Yang satu memakai jubah merah dengan kerah berbulu. Di kedua tangannya terdengar gemerincing gelang emas--Erin berpikir betapa berisiknya orang itu beraktivitas dengan gelang-gelang di kedua tangan--, pakaian berwarna hitam dengan beberapa motif di bagian perut serta selendang oranye yang melilit di sana. Yang membuat mata Erin melebar adalah telinga tambahan yang mencuat di atas kepala, membuat orang itu memiliki empat telinga yang tampak. Erin langsung tahu kalau dia adalah saudagar pemilik kapal yang terparkir di halaman, gayanya mencerminkan seperti itu. Lewat raut yang keras dan tatapan mata yang tajam, Erin kira orang itu tipikal pemilik karakter tanpa ampun dan sedikit kejam. Tetapi, anggapan itu sirna seketika begitu dia menoleh dan menyapa Orion.

"Ah, kau pasti Erin yang sering Orion ceritakan." Senyum lembut dari pemuda bersurai cokelat dengan telinga aneh itu mengembang tipis, "Aku Fang, kawan lama Orion dari Bestia."

Throne of StellarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang