Pecah

2.5K 133 1
                                    


Selamat membaca:))
Sorry Typo:(

~Kalo terpaksa, lebih tak usah~

Sudah satu minggu kedua sahabat itu tak saling sapa baik secara langsung atau secara online.

Sungguh Alice tak habis pikir, apa persahabatannya akan hancur begitu saja hanya karna orang baru?

Tentu saja ia takkan membiarkan manusia itu merusaknya.

Alice bangkit dari sofa ruang tengah berjalan menuju pintu utama.

"Mau kemana?," Tanya seseorang tiba-tiba yang membuat Alice tersentak kaget.

Alice menoleh dengan tatapan tak suka."Bisa gak sih jangan ngagetin mulu!".

Yang di beritahu hanya menyengir."Gue tanya, mau kemana?."

Alice berbalik mulai membuka pintu rumahnya."Ke rumah Alex".

"Ngapain?," Alice menggeram kesal. Pasalnya Abangnya itu tak pernah mau bertanya-tanya tentang apa yang akan di lakukan gadis itu. Pasti ia hanya mau menjahilinya.

"Sejak kapan lo nanya-nanya gue kek gitu?." Alice melangkah keluar rumah lalu berjalan menuju rumah orang yang terletak di samping rumahnya.

Abdi hanya cengengesan berhasil menjahili adik kecilnya itu.

Setelah Alice sampai di depan pintu rumah Alex, ia langsung menerobos masuk.

Sudah jadi kebiasaan.

"Eh ada Alice, kok baru keliatan?." Alice meringis lalu menyalim tangan wanita itu."Alice sibuk, tan. Soalnya tugas sekolah lagi numpuk". Cewek itu tersenyum singkat.

"Yaudah, Alex ada di kamarnya. Samperin gih," Ucap Puspita--Mama Alex kemudian melangkah menuju dapur.

Tanpa basa-basi Alice langsung naik keatas dan masuk sembarangan ke kamar Alex membuat yang punya kamar berteriak tanpa suara.

Alice tertawa renyah lalu langsung terjun ke atas ranjang milik Alex.

Alex menatap cewek itu sebentar lalu bangkit mengambil Handphonenya di atas nakas.

"Gue punya banyak pertanyaan sama lo Lex," Sudah dapat di tebak maksud dari kedatangan Alice ke rumahnya.

Alex meringis lalu menatap Alice takut-takut. Alice memang galak sehingga membuat orang yang menatap matanya langsung kicep.

"Kenapa chat gue gak lo bales biar satu pun?,"

"Kenapa akhir-akhir ini lo selalu gak ada waktu buat gue?"

"Kenapa setiap gue ke rumah lo, pasti lo gak ada,"

"Dan... kenapa selalu cewek sialan itu yang lo ajak?."

Alex menatap Alice tak suka mendengar nama Callysta di ganti dengan 'sialan'.

Alex diam bingung ingin menjawab pertanyaan Alice yang mana."Kok diem? Jawab dong." Ujar Alice mulai sedikit terpancing emosi namun masih bisa ia tahan.

"Gimana mau ngejawab, kalo pertanyaan lo sebanyak itu," Elak cowok itu merasa kali ini tak mau kalah dari Alice.

"Yaudah jawab aja satu-satu, susah amat." Alice bangkit dari tidurnya beralih menatap seluruh kamar cowok itu.

Bibirnya sedikit terangkat melihat sebuah bingkai foto yang terdapat Alex dan Cally disana.

Posisinya sedikit tergeser.

Alice [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang