Selamat membaca;))
Sorry typo:(Aku beruntung memiliki orang seperti dirimu yang selalu menutupi kekuranganku tanpa celah.
****
Alex menghentikan gerakan memukulnya di udara saat tersadar apa yang akan ia lakukan.Ia langsung beralih memeluk tubuh Alice dengan erat. Meski gadisnya itu sudah memberontak tak terima karna diperlakukan kasar sepert tadi.
Alex tetap bersikukuh tak mau melepaskan pelukannya pada tubuh itu. Seharusnya ia tak harus melakukan tindakan kasar pada gadis yang ia sayangi.
"Maafin aku. Tapi seharusnya kamu denger dulu penjelasan aku tanpa harus dipotong". Ujar Alex dengan nafas yang sudah tenang.
"Jangan sentuh gue! Lepasin!". Berontak Alice mengubah gaya bicaranya menjadi gue-lo namun Alex tak mengindahkan upaya Alice untuk melepaskan diri dari dekapannya. Ia tau ia salah kali ini.
Alex melonggarkan pelukannya saat dirasa Alice sudah diam dengan tenang. Ia beralih memegang kedua bahu Alice dengan tatapan bersalah dan lembut.
"Maaf kalo gue udah kasar sama lo. Tapi gue bener-bener gak ada niatan bohongin lo dan khianatin lo. Tadi Jessy itu kedinginan, terus dia maksa gue buat pinjemin jeket gue sama dia. Jadi mau gak mau gue kasih aja dari pada lebih panjang." Alice hanya diam mendengarkan. Disini tak ada yang benar. Keduanya salah. Mulai dari Alex yang berbohong sampai Alice yang egois tak mau mendengarkan penjelasan orang lain.
Alice menghel nafas mencoba menenangkan pikirannya kali ini. Ia tak boleh egois."Aku juga minta maaf karna gak ngertiin kamu. Maaf". Lirihnya dengan wajah yang tetap menunduk.
Alex mengangguk lalu memeluk tubuh cewek itu kembali."Jangan hanya karna salah paham ini kita jadi hancur. Jangan mau di bodohi sama keadaan, itu kata-kata kamu sendiri. Aku sayang sama kamu lebih dari diri aku sendiri. Sekali lagi maaf udah bikin kamu nangis, aku emang bukan pacar yang baik, tapi aku bakal berusaha jadi yang lebih baik kok. Bantu aku yah". Ujar cowok itu sambil mengusap kecil rambut Alice dengan lembut.
Alice mengangguk. Ia juga tak mau hanya karna masalah awal yang datang di hubungan, mereka menjadi hancur padahal baru permulaan. Inilah resiko dari menjalin sebuah hubungan bersama seseorang. Harus bisa menjaga komitmen satu sama lain jika ingin hubungan itu bertahan lebih lama.
Masalah pertama dalam hubungannya pun telah 'Selesai' dengan cepat.
****
2
8 Agustus, 2019
Melody berjalan kesana kemari demi mendapat hidayah dalam pikirannya. Ia sedang dilanda bingung mati-matian. Padahal hanya masalah yang sepeleh?
Nares yang melihat kelakuan temanny itu langsung melempar satu bantal berukuran besar kearah wajah cewek itu tanpa ampun."Kalo cuma mau mondar-mandir dirumah gue, mending lo pulang aja deh!". Selorohnya membuat Melody mendengus kesal lalu duduk diatas kursi belajar milik Nares.
"Lo kok biasa aja sih padahal ada peristiwa penting? Ini demi sahabat lo tai kambing! Persiapin yang istimewa jangan cuma melongo aja kerjaan lo, bantuin gue mikir kek! Gimana sih". Nares hanya menatap bingung temannya ini. Apa-apaan? Peristiwa penting? Istimewa? Sebenarnya ada apa?
"Kenapa sih? Gue mana tau harus bantuin apa! Lo sendiri gak ngasih tau peristiwa penting itu apaan, jadi yah gue liatin muka lo aja." Ujar Nares seraya cengengesan membuat Melody jadi gregetan sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alice [Completed]
Teen FictionSebagian orang mengatakan, obat dari patah hati adalah jatuh cinta lagi. Tapi apakah sanggup jika orang yang patah hati terlalu dalam dapat jatuh cinta kembali? Mungkin sanggup. Selagi bisa, kenapa tidak? Jangan menjadi orang yang terlalu larut dala...