Selamat membaca:))
Sorry typo:(~Jangan jadikan masalah ini~
sebagai alasan untuk melupakan.Alice menggebrak meja belajarnya saat melihat sebuah foto yang tak ingin di lihatnya sekarang.
Ia jadi benci cewek itu. Tapi mengapa? Alice juga merasa tak bisa menjelaskan alasannya.
Alice melihat sebuah foto yang di unggah oleh Cally yang menampakkan sosok Alex dan cewek itu disana.
Entahlah, tak tau ada apa dengan dirinya sekarang. Yang jelas ia sedang kesal.
Entah karna apa, Alice tak suka jika melihat Alex dan Cally menjadi dekat. Mungkin karna ia takut posisinya pada Alex sedikit tergeser. Mungkin.
Tapi ia juga tak bisa melarang cowok itu untuk dekat dengan cewek lain. Karna Alex juga manusia yang membutuhkan sebuah cinta.
Alice mencoba mengabaikan foto-foto itu meski terus terbayang-bayang. Entah karna apa, ia tak masalah jika Alex dekat pada siapa saja, tapi asalkan bukan Cally.
Ia merasa jika cewek itu bukan manusia baik-baik.
Alice menutup Handphonenya lalu memejamkan mata sebentar mencoba menetralkan perasaannya saat ini.
Ada apa dengan dirinya ini sebenarnya?
Alice membuka matanya. Merenung. Merasa ada sesuatu yang ia lupakan. Dan kemudian membulatkan matanya sempurna.
Ia berjalan dengan langkah cepat menuruni tangga hingga membuatnya hampir saja terjatuh karna tersandung kakinya sendiri.
Ia berjalan menuju dapur untuk mencari wanita paruh baya yang sangat di sayanginya itu.
"Bun, Ayah kapan pulang?," tanya gadis itu sambil membuka toples cemilan kacang telur.
Selma yang sedang memotong-motong sayuran itu menoleh pada putrinya."Kenapa nanyain Ayah?,"
Alice mengerutkan keningnya tak terima dengan pertanyaan Bundanya."Iyalah Alice tanyain, kan dia Ayah Alice."
Selma tersenyum."Ayah kamu mungkin pulangnya besok atau lusa. Sabar aja". Wanita kemudian duduk bersama Alice sambil menegak segelas air."Kenapa emangnya?."
Dengan cepat Alice menggeleng. Ia tak ingin jika Bundanya itu tau tentang firasatnya pada Ayahnya."Gak papa".
Selma menyipitkan matanya merasa ada sesuatu yang di sembunyikan oleh gadis itu."Kamu berfirasat lagi?,"
Dari dulu, keluarga Alice memang mengetahui kemampuan gadis itu yang jika mempunyai suatu firasat pasti firasat itu akan terjadi jika tidak segera di cegah.
Dan Alice sudah meminta kepada mereka untuk merahasiakan hal itu dari siapapun kecuali Alex. Cowok itu memang dari awal sudah tau semuanya.
Selma mengangguk paham. Ia tau putrinya itu sedang berbohong, terbukti dari telinganya yang memerah.
Dalam hati ia berharap suaminya itu cepat pulang dan berdoa semoga ia baik-baik saja.
****
Hari ini, hari minggu. Hari yang tepat untuk pergi berjalan-jalan ke tempat yang ingin di tujui.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alice [Completed]
Teen FictionSebagian orang mengatakan, obat dari patah hati adalah jatuh cinta lagi. Tapi apakah sanggup jika orang yang patah hati terlalu dalam dapat jatuh cinta kembali? Mungkin sanggup. Selagi bisa, kenapa tidak? Jangan menjadi orang yang terlalu larut dala...