Selamat membaca:))
Sorry typo:(~Ketakutan seseorang pasti takkan~
berhenti jika bukan dari dirinya sendiri yang atasi.****
Alice berlari masuk kedalam gedung less vokalnya setelah tadi ia diantar oleh Agil, si cowok famous di Bintara.
Akhir-akhir ini Alice dan Agil selalu pergi bersama hingga orang-orang sekolah mengira jika mereka berpacaran.
Alice benci orang yang menyimpulkan sendiri tentang hidup orang lain.
Ia masuk sebelum terlambat dan mendapati Citra yang menatapnya sinis namun Alice hanya tertawa keras.
Ketawa Alice memang faktanya sangat keras. Bahkan meledak-ledak membuat yang mendengarnya terkejut bukan main.
Tak lama kemudian kelas vokal pun dimulai. Semua membahas tentang yang akan di persembahkan diacara tahunan nanti.
"Kalian udah nyiapin yang harus di tampilin kan?," Semua murid mengangguk termasuk Alice.
Ini merupakan salah satu moment yang ia tunggu-tunggu sejak lama. Ia ingin menunjukkan pada orang-orang bahwa ia tak seburuk yang mereka kira.
"Persiapkan semuanya dengan baik, acaranya gak lama lagi bakal dimulai. Alice, Beri pertunjukan yang mengesankan lagi ditahun ini." Ujar Camela yang mendapat anggukan kecil dari Alice.
Alice memang di kenal dengan keahlian bernyanyinya yang indah. Suara merdu dan halus membuat siapa saja terpaku dengan suaranya.
"Sekarang mulai berlatih, Kaka keluar sebentar." Setelah itu Camela melangkah pergi meninggalkan murid-muridnya yang mulai sibuk berlatih musik.
Alice berjalan mengambil gitarnya dan mulai mencocokan beberapa kunci gitar pada lagu yang akan ia bawakan.
Pertunjukannya akan mulai tinggal beberapa hari lagi. Dan sungguh, meskipun Alice sering tampil di depan umum, tapi kali ini ia merasa gugup bahkan sebelum hari H-nya pun tangannya sudah sedingin es.
Dari kejauhan, Citra menatap intens pergerakan cewek itu. Ia merasa tak suka jika ada yang lebih baik darinya. Seharusnya ia yang di puji, bukan Alice. Itulah pemikiran dari kepala Citra.
Bahkan ia sudah menyiapkan beberapa rencana agar Alice tak jadi naik panggung.
Sejak dulu, Citra dan Alice merupakan seorang teman dekat di kelas vokal. Tapi semenjak Alice yang terus mendapat pujian dari banyak orang, Citra mulai membenci cewek itu lebih dari apapun.
Ini namanya gila kehormatan. Menghalalkan segala cara demi apapun yang ia inginkan.
Gue bakal bikin lo gak jadi naik panggung!
Beberapa umpatan kasar terus ia tujukan pada Alice. Ia kesal melihat wajah ceria dari cewek itu.
****
Waktu sudah menunjukkan pukul 07:35. Daerah sekitar tempat less vokal sudab sepi dari tadi. Tapi tidak dengan cewek ini.
Sedari tadi ia menunggu seseorang untuk menjemputnya namun orang itu tak kunjung datang juga.
Ia menghembuskan nafas lelah. Sekarang harus pulang dengan siapa? Apakah harus jalan kaki seperti dulu lagi? Tapi ia terlalu takut berjalan sendirian di kegelapan malam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Alice [Completed]
Teen FictionSebagian orang mengatakan, obat dari patah hati adalah jatuh cinta lagi. Tapi apakah sanggup jika orang yang patah hati terlalu dalam dapat jatuh cinta kembali? Mungkin sanggup. Selagi bisa, kenapa tidak? Jangan menjadi orang yang terlalu larut dala...