Pertunjukan

1.8K 88 0
                                    


Selamat membaca:))
Sorry typo:(

~Jangan tertawa, nanti aku jatuh~ cinta.

****

"Al, baju cewek yang sekarang lagi trend apa yah?," Alex sedari tadi terus berguling-guling diatas kasur milik Alice membuat cewek itu terus melirik heran kearahnya.

Alice yang sedang menulis sesuatu di mejanya itu tak bergeming. Badannya naik turun mengikuti alur dari pernapasannya.

Alex yang tak terima didiamkan seperti ini kini melempar cewek itu dengan boneka doraemon pemberiannya dulu."Kalo di tanya itu, jawab Alice!,"

Alice menoleh sebentar."Oh, lo nanya? Kirain ngomong sendiri." Alex mendelikan matanya berusaha sabar."Lo pikir gila, ngomong sendiri!," Timpal Alex membuat Alice terkekeh.

"Kalo nanya soal baju, jangan ke gue. Soalnya baju gue gak ada yang model feminim. Itu pun juga kalo ada, paling Bunda yang beliin." Jelas Alice namun hanya di respon biasa saja oleh Alex membuat cewek itu merenggut kesal.

"Yaudah. Kalo gak tau bilang aja, gak usah di jelasin." Ujar Alex santai membuat Alice seketika cengo.

"Gak dijelasin salah, dijelasin juga salah. Dasar kutu monyet!". Alice pun melanjutkan kembali aktifitasnya tadi yang sempat tertunda dengan tatapan kesal untuk Alex.

Mereka berdua pun tenggelam dengan aktifitas masing-masing. Hingga suara Alex membuat Alice tersentak kaget karna tadi ia sempat menghayal.

Alice melempar bonekanya tadi yang sempat Alex lempar kearah wajah cowok itu."Kalo mau ngomong bilang-bilang! Kaget gue kan jadinya."

"Suruh siapa ngayal? Gue lapor Bunda baru tobat!," Ujar Alex acuh membuat Alice kesal setengah mati.

Alice menarik nafasnya kembali."Mau ngomong apa?".

Seketika wajah Alex langsung cerah kemudian menjelaskan sesuatu yang membuat tenggorokannya mendadak kering."Gue mau beli kado buat Cally, kira-kira kado apa yah yang bagus?,"

Alice menelan ludahnya dengan susah payah mencoba biasa saja."Ngapain tanya ke gue? Tanyain ke Cally lah dianya mau apa!,"

Alex berdecak."Kalo gue tanya ke dia, nanti gak suprise dong. Gak asik,"

"Yaudah. Beliin dia sesuatu yang akhir-akhir ini ia butuhin."

Alex tampak berfikir sejenak lalu memukul Alice pelan membuat cewek itu hampir jatuh lagi-lagi karna terkejut."Waktu itu Cally bilang mau bikin rumah di daerah pantai."

Alice tiba-tiba tersedak oleh ludahnya sendiri membuat Alex menatapnya heran."Rumah?! Lo pikir uang cuma di petik kek daun?! Yang lain ajalah."

Alex menjitak kepala Alice membuat cewek itu meringis."Apa salahnya?".

Alice menghembuskan nafas lalu berdiri dari tempatnya kemudian duduk di samping cowok itu."Jadi cowok jangan terlalu polos,Lex! Lo bukan suaminya atau pacarnya."

"Bentar lagi jadi pacarnya. Lagiankan gue cuma ngomong doang kalo dia mau bikin rumah. Bukan mau bikinin dia rumah!," Alice menggerutu kesal. Apa-apaan?!

Dan apa tadi? Sebentar lagi akan jadi pacarnya? Alice tak membayangkan bagaimana nasibnya jika Alex dan Cally benar-benar pacaran. Bisa-bisa Alex tak ada waktu lagi buat Alice.

Tapi ia tak boleh egois. Ia harus menghargai.

"Kalo gitu, bikinin aja dia rumah di pantai. Biar habis di terkam tsunami!," Ucap Alice sambil tertawa jahat membuat Alex bergidik ngeri.

Alice [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang