23. Inti nya apa?

1.2K 170 15
                                    

(gue lagi senang jadi up cepat, hehe)




Semua nya terjadi begitu aja, pasal Yuna dijodoh kan dengan orang yang gak dia kenal, berujung dia nikah. Jatuh cinta dalam sekejap, merasakan seperti yang dikata orang, first night walaupun bukan sehari setelah nikah. Semua nya butuh proses.

Mungkin sekarang yang dilakukan Seokmin itu sebuah proses untuk diri nya berubah, berubah menjadi pribadi yang lebih baik, yang gak selalu dingin sama orang lain karena disini ada seseorang yang mungkin akan merubah segala nya.

Seokmin sempat berpikir, "gak salah kalo gue berubah sekarang?"

Gak. Itu gak salah, yang salah jika dia berubah di saat saat terakhir yang berujung penyesalan. Seokmin gak mau hal lama terulang kembali, karena ke terlambatan nya. Seokmin gak mau salah ambil langkah, dan cara ini sudah dia pikirkan matang matang. Apa yang terjadi selanjut nya sudah ia pikirkan, apa yang akan terjadi di masa depan sudah ia persiapkan biarpun kita tidak tahu apa yang akan terjadi dimasa depan nanti. Tapi, gak salah kan kita mencoba menghalau masa depan yang bisa saja merusak segala nya? Merusak segala apa yang ia pikirkan dari awal hingga terakhir.

Memutuskan berubah demi menunjukkan diri yang lebih baik, dan untuk Yuna, Seokmin mencoba menerima perempuan itu di hidup nya. Salah juga kalo Seokmin terlalu lama bersikap dingin melulu sama Yuna, sedangkan perempuan itu gak ada salah.

Seperti sekarang, Seokmin sudah bangun duluan dari Yuna. Yuna sendiri masih bergelung di dalam selimut. Melindungi diri dari dingin nya Ac. Berawal membersihkan diri, menyiapkan sarapan dan membangunkan Yuna.

"Bangun woi!"

Dan untuk masalah pembicaraan mereka, Seokmin masih mutusin buat pake gue-lo kalo lagi berdua kecuali depan keluarga baru aku-kamu. Mau dipandang apa didepan keluarga ngomong nya kaya temen gitu. Kan emang teman, teman hidup hehe.

Ingat semua butuh proses. Seokmin masih harus membiasakan diri. Bagi Seokmin, kalo ngomong pake aku-kamu, sedangkan mereka masih belum terlalu dekat aneh sendiri jadi nya malah bikin Seokmin geli sendiri. Proses kawan proses.

"Yuna bangunnnnnnnn!" Pekik Seokmin tertahan, mau teriak takut ganggu orang sebelah walaupun kedap suara. Aneh emang orang satu ini.

"Tunggu 3 menit," balas Yuna dengan mata terpejam.

"Ini udah jam berapa Yuna? Yaudah gak jadi Diving."

"Ishh, iya gue bangun!" Yuna mendudukan diri nya, lagi lagi dengan mata masih terpejam.

Seokmin yang berdiri sambil berkacak pinggang itu, mendatangi Yuna dengan segelas air ditangan nya. Pertama ia tuangkan air ke tangan nya dan menyipratkan air nya pada wajah Yuna.

"Anjir hujan!" kaget Yuna, langsung berdiri dan loncat dari atas kasur.

GEDEBUUKKK

Seokmin mau ngakak tapi gak tega, jatoh nya gak elit banget.

"Maka nya bangun, cewe kok kebo?"

Yuna hanya meringis pelan mendengar perkataan Seokmin, menerima uluran tangan Seokmin. Seokmin membawa Yuna duduk dipinggiran kasur.

"Ada yang luka gak?" tanya Seokmin.

"Jidat gueeeee!" Yuna langsung histeris begitu kaya ada yang ngalir di dahi nya dan waktu dipegang ternyata berdarah. Otomatis Seokmin yang lagi ngecek keadaan kaki Yuna terkejut begitu Yuna teriak.

"Yaampun! Kok bisa berdarah sih?!" ini Seokmin ngomel udah kaya emak emak buset.

"Kan jatoh Seokk, gimana sih?!"

My Seokmin! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang