"Bundaaaaaa!! Ayah ganggu Kakakkkk!!"
"Gak Bun, Ayah lagi baca koran!!"
"Bohong Bunda!!!"
"Kakak yang bohong!!"
"Berisik!!"
Yuna yang mendengar Onu mengatakan hal tersebut sontak langsung tertawa, ditambah melihat Oni dan Seokmin yang langsung berhenti saling teriak. Lucu nya, setelah mengatakan hal tersebut Onu kembali fokus menonton tv nya. Tidak peduli pada Kakak dan Ayah nya yang menunduk karena dibentak Onu tadi.
"Dibentak Onu aja diam kalian, lagian kenapa sih teriak teriak?" Yuna akhirnya ikut gabung dengan mereka di ruang tengah, terus duduk disebelah Onu yang lagi anteng nonton tv.
"Ayah gangguan Kakak Bunda, bukan nya bantuin kerjain pr juga malah ngerusuh." Sungut Oni kesal, menatap Ayah nya sinis. Seokmin yang ditatap seperti itu ikut menatap anak nya sinis.
"Bohong, orang Ayah baca koran aja dari tadi."
"Iya baca koran, tapi baca nya nyaring banget. Kan Kakak gak fokus,"
"Sudah sudah, Kakak ngapain ngerjain pr disini? Mending di kamar kan gak di ganggu disana."
"Gak mau, sepi dikamar. Mau gabung Onu tadi, tapi Ayah malah ngerusuh gitu."
Tiba tiba Onu berdiri, narik perhatian mereka bertiga.
"Loh Onu mau kemana? Sudahan nonton nya?" Tanya Yuna.
"Mau ke warung,"
"Ngapain?"
"Beliin Kakak isolasi biar diem."
"Adek kurang ajar, sini lo." Berakhir Kakak Adek itu saling kejar, kalau Onu dikejar Kakak nya kaya gini, langsung masuk kamar terus kunci kamar. Berakhir Oni yang gedor gedor pintu kamar Onu bringas.
"Mereka sudah 17 tahun masih aja rusuh banget, gak inget umur dasar." Ucap Yuna melihat kedua anak nya itu.
"Aku awal nya kaget ngeliat sifat Onu yang ketus banget, tapi jadi sadar kalau itu sifat aku waktu kamu hamil dulu."
"Makanya aku bilang dari awal waktu mereka lahir, Onu keliatan lebih anteng tau tau besar nya begini. Nurun sifat kamu dulu, lebih ketus lagi. Kakak nya aja berani dia gituin tadi,"
"Untung sifat Oni lebih ke gak bisa diam, kalau kaya Onu mungkin rumah ini sepi banget. Cuman suara teriakkan aku aja yang kedengaran." Ucap Yuna, Seokmin disebelah nya hanya mengangguk pelan.
Melihat pertumbuhan kedua anak nya secepat ini, bikin Seokmin merasa terharu. Dulu dia yang berusaha bikin Yuna balik ke dia lagi dan sekarang anak anak nya sudah dewasa. Seokmin dan Yuna sendiri sudah kepala 3, waktu secepat ini berjalan. Seokmin bersyukur setelah insiden Mina semalam, semua nya kembali baik baik aja. Seokmin dan Yuna kembali mengurus kedua anak nya, hingga sampai sekarang. Seokmin gak tau harus bilang gimana lagi, sangking bahagia nya.
•=•
"Kalian belajar yang bener, sebentar lagi lulus. Mau masuk Universitas bagus kan?"
"Jelas lah, Oni kan mau jadi Dokter makanya masuk Ipa. Onu tuh gak tau masuk apa,"
"Onu kata nya mau masuk hukum nanti kuliah nya, yang bener ya kalau gitu belajar nya." Onu yang dikasih tau hanya mengangguk.
"Kita berangkat ya Bun, sekalian jemput Mirae sama Hansol soal nya."
"Salam ya buat mereka."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Seokmin! ✓
General FictionBUGGG "Elah Skripsi gue..."Teriak Yuna histeris, begitu skripsi nya jatoh dan terkena es. "Eh! Lo liat liat dong kalo jalan! Gak punya mata apa?! liat nih skripsi gue jadi basah, mau ngerjain ulang lo?!"Yuna sedari tadi mengomel tanpa henti, hingga...