Yuna POV.
Dulu gue mempunyai harapan mempunyai seorang suami yang gue cintai, yang perhatian sama gue, yang tentu nya pilihan hati gue. Tapi nama nya jodoh kita gak tau kan? Semua sudah tuhan rencanakan, tapi setidaknya gue bisa merasakan apa itu nama nya cinta walaupun bukan sama jodoh gue sendiri.
Sekarang semua nya jauh dari perkiraan gue, tapi gue tahu sesuatu, bahwa seseorang yang telah dijodoh kan dengan kita, walau dengan keadaan apapun itu, seperti gue yang dijodohkan, kita harus sebisa mungkin mencintai jodoh kita itu.
Dan sekarang, kalian tahu baru beberapa minggu gue nikah dan gue sudah jatuh cinta aja. Memang semudah itu gue jatuh cinta, prinsip gue, orang yang membuat gue nyaman dia yang gue cintai, dan ya gue nyaman dengan Seokmin. Walaupun awal pertemuan kita gak mengenakan sama sekali, selalu sinis, cuek, ketus, tapi gue tahu kalau Seokmin gak begitu. Dia itu perhatian tapi gengsi. Sebenarnya apa sih bagus nya gengsi itu? Bikin sensi iya, bukan nya mendekatkan malah bikin tambah menjauh.
Lo gengsi perhatiin gue, gue diperhatiin orang lain lo sensi, jadi salah siapa?
Tapi, dalam waktu hampir sebulan Seokmin sudah mulai berubah, gue senang tentu nya. Terkadang dia manja, terkadang perhatian, semua nya benar benar jauh dari sikap awalnya ke gue, walau savage nya gak hilang, tapi gue suka.
Gue sempat berpikir, apa dulu Seokmin pernah pacaran? Pacaran wajar, karena dulu kita berada di masa masa remaja yang masih suka sukaan terus pacaran. Dan entah kenapa gue lebih menginginkan jika dulu Seokmin pernah berpacaran sebelum nya, bukan Seokmin yang terjerat Friendzone dengan teman nya. Kalau pacaran kan, bisa aja mereka putus karena salah satu mereka ada yang selingkuh walau gue gak yakin itu. Tapi setidak nya mereka putus berujung saling tidak kenal satu sama lain, kalau sudah Friendzone mereka saling suka tapi gak mau bikin pertemanan hancur jadi lah saling mendam perasaan satu sama lain. Kalau misal sudah pisah terus ketemu lagi, rasa yang lama bisa muncul lagi kan?
Gue dulu gak yakin Seokmin ada diantara yang mana, pacaran terus putus atau yang terjebak Friendzone.
Gue sih gak mau dua dua nya.
Tapi, sekarang gue seperti nya harus memilih diantara kedua hal tersebut dan feeling gue mengatakan jika itu Friendzone. Gue tahu jika perempuan itu teman lama Seokmin, kalau nya mantan, buat apa datang lagi? Minta balikan? Gue gak tau motif lebih nya sih, mengirimi Seokmin sms, dan terakhir datang ke kantor, meluk Suami gue tanpa memikirkan jika ada orang yang sakit hati jika melihat nya. Sayang nya gue udah ngeliat hal tersebut duluan.
Gue gak tau persis orang yang mengirim Seokmin sms itu sama atau gak sama yang gue lihat sekarang, tadi pun yang gue lihat hanya punggung Seokmin yang membelakangi pintu masuk dan perempuan tersebut didepan nya, tangan nya kelihatan jelas kalo dia lagi meluk Seokmin erat banget.
Yang gue bingung kan, jelas jelas meja Seokmin itu menghadap pintu masuk, tentu Seokmin lihat siapa aja yang datang, terus kenapa posisi Seokmin membelakangi pintu masuk. Seokmin sengaja balik badan nya?
Pov end.
..
Perlahan Yuna membuka matanya, Yuna sempat berpikir jika diri nya di bawa kembali ke Rumah Sakit lagi, ternyata gak. Kamar yang biasa ia tiduri di rumah, tepat nya kamar nya bersama Seokmin.
“Udah bangun? Ada yang sakit? Kenapa tadi gak manggil?” pertanyaan beruntun Seokmin berikan membuat Yuna pusing sendiri dengar nya.
“Satu satu Seok...” lirih Yuna pelan dan mencoba bangun, Seokmin yang lihat otomatis membantu Yuna.
“Eh? Udah siuman?” ucap seseorang tiba tiba, membuat atensi Yuna teralihkan menuju orang tersebut.
Yuna menatap orang tersebut bingung, didalam pikiran nya jika perempuan itu yang tadi yang ia lihat tengah memeluk Seokmin.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Seokmin! ✓
Ficção GeralBUGGG "Elah Skripsi gue..."Teriak Yuna histeris, begitu skripsi nya jatoh dan terkena es. "Eh! Lo liat liat dong kalo jalan! Gak punya mata apa?! liat nih skripsi gue jadi basah, mau ngerjain ulang lo?!"Yuna sedari tadi mengomel tanpa henti, hingga...