16. BUCIN

2.7K 251 36
                                        

"Kenapa bisa kayak gini sih?" Ucap Somi yang baru datang dengan wajah panik, diikuti yang lainnya.

Malam ini semua langsung ngumpul di Rumah Sakit pas denger kabar soal Eunbin.

"Ric, Eunbin kenapa?" Tanya Haechan. Eric hanya diam. Siyeon dan Jeno juga gak mau ngomong. Biar Eric aja yang ngejelasin.

"Eunbin pendarahan."

"Pendarahan?" Tanya Ryujin. "Emang kenapa? kok bisa?"

Yang lain diam dan menatap Eric intens.

"Dia... dia lagi hamil anak gue," Jawab Eric dengan kacau. Rambutnya ia acak frustrasi.

Para cewek gak bisa nyembunyiin keterkejutan mereka. Memang mereka tau hubungan apa yang dijalanin Eric dan Eunbin, oh ayolah mereka juga kayak gitu sama pasangan masing-masing. Tapi mereka gak nyangka kalau Eunbin bisa sampai hamil.

"Don't you use Protection?" Tanya Felix.

"I do," jawab Eric pelan, "tapi emang udah takdir dan gue gak nyesel atas itu. Gue seneng! Tapi gue gak tau kalau akhirnya bakal jadi kayak gini!"

Siyeon mengusap pundak sepupunya itu buat nenangin. Semuanya juga berusaha untuk paham dan gak mau nanya hal lainnya lagi, takut buat Eric tambah tertekan. Soal Ayah Eunbin yang gak ngerestuin mereka, itu juga bukan hal baru lagi buat mereka dengar setelah Eric dan Eunbin terbuka tempo lalu.

"Setelah ini, persetan sama Ayahnya Eunbin. Gua mau bawa dia ke Aussie dan kita nikah disana."

Ucapan Eric sukses buat mereka yang denger kaget.

"Gila! Terus keluarga lo disini? Kita? Kuliah lo? Keluarga Eunbin? Jangan gila lo Ric!" Serang Jaemin gak percaya.

"Jangan egois, Ric." Saut Renjun. "Kita udah kehilangan Hyunjin yang sekarang entah kemana. Kita juga gak siap buat kehilangan lo kalo lo menetap disana."

Eric ngerti dan itu juga berat buat dia, tapi dia tetap pada keputusannya. 

"Gua bakal punya keluarga setelah ini, Jun. Apa yang gua perbuat, harus gua yang menuainya. Gua harus tanggungjawab atas Eunbin. Gua harus lindungin dia dan anak gua dari Ayahnya yang tempramental."

"Orangtua gua disini juga pasti ngerti, dan mereka bakal dukung keputusan gua untuk bertanggungjawab atas Eunbin. Gua capek, gua cuma pengen kita bahagia tanpa harus pacaran ngumpet-ngumpet lagi." Lanjut Eric. Entah udah berapa banyak airmata yang dia keluarin buat nangisin nasib percintaan dia, dia gak perduli. Sekarang dia hanya ingin Eunbin sadar dan mereka bisa langsung menetap di Australia.

Selesai ngobrol dan Eric pun merasa lebih tenang, satu persatu mereka pergi pamit pulang; karena Jaemin gak bakal ngebiarin Heejin tidur larut, Felix yang harus menemani Nancy dikossan dengan setumpuk tugas, dan Haechan yang nganterin Somi sama Ryujin kekossan karena mereka ada kuis susulan besok pagi.

"Lo mau pulang kekossan atau gimana, Yeon?" Tanya Shuhua pada Siyeon.

"Gak usah, Siyeon sama gue malam ini." Jeno ngerangkul pinggang Siyeon dengan posessif.

Renjun mau muntah liatnya.

"Jangan sering nge-charge anjeng. Siyeon hamil mau lu bawa kemana? Zimbabwe?"

"Lambe kamu yang, ya Tuhan!" Omel Shuhua sambil nutup mulut Renjun takut Eric yang masih didalam ruang UGD denger. Kan Shuhua yang malu, Renjun mana punya malu.

"Bacot nih malem-malem udah sono pergi!" Usir Jeno yang mana Renjun sama Shuhua langsung pergi.

Jeno ngelirik Siyeon yang masih dipelukannya. "Mau pulang sekarang juga, hm?"

'TOUCHING' ▪ Jeno x Siyeon ⚠️ ft. 00L ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang