14

50 10 0
                                    

Malam ini Alnaya telah siap dengan pakaian yang sangat simple ia hanya menggunakan kaos lengan panjang merah celana jeans hitam serta sepatu sneaker merahnya. Sambil menunggu Gilang datang ia masuk kedalam ruang khususnya yang selalu ia kunci rapat hanya orang-orang tertentu saja, ia menempel hasil foto-foto yang belum ditempel, objek foto didalam ruangan ini dominan adalah Langit, dari langit cerah,mendung,fajar,senja,hujan selain Langit ia menempel foto anggota keluarganya dan beberapa foto candid para sahabat barunya itu.

Ponselnya berdering, pertanda pesan masuk ia langsung membukanya, ternyata dari Gilang yang telah ada didepan rumahnya, sebenarnya Alnya bingung mengapa Gilang mengajaknya nonton padahal film saat ini menurutnya tidak ada yang menarik terlebih sebenarnya ia malas jika pergi bersama Vira pasti ia akan menderita.

"lama banget sih "cerocos Gilang saat Alnaya masuk kedalam mobil Gilang, "baru juga lima menit Lang, bawel banget sih" jawabnya santai

"gue ga akan bawel kalau perginya sama lo doang tapi masalahnya, gue juga harus jemput Vira dulu" mendengar penuturan Gilang ia langsung menguah mimic muka menjadi datar dan diam.

Diperjalanan hanya hening, keduanya sama-sama fokus pada pikirannya, suara tape dengan lagu dari Charlie Puth- We Don't Talk Anymore. Sampai akhirnya mobil yang dibawa Gilang berhenti disebuah rumah mewah, dan keluar seorang Cewe yang ia kenali, dia adalah Vira. Gilang langsung keluar dari mobil seperti berdiskusi dengan cewe tersebut tiba-tiba jendela mobil diketuk, Alnaya menurunkan kacanya

"pinguin, lo pindah duduk ke belakang ya, gapapa?" tanya Gilang tanpa menjawab apapun Alnaya langsung keluar dan pindah kebelakang ia tau ini adalah perintah dari Vira.

Bioskop malam ini terlihat lenggang, tak penuh seperti malam minggu yang biasanya dipakai oleh anak muda yang berhangout ria dengan sahabat,teman bahkan pacar. Gilang nampaknya telah membeli tiga tiket, ternyata Gilang hanya ingin menonton film action, genre action termasuk film yang lumayan Alnaya sukai tapi ia juga lebih suka romance. Melihat ekspresi Vira saat Gilang memberikan tiket yang dipegang mimic mukanya seperti malas dan tak berselera tapi ia tutupi dengan tersenyum saja.

Selesai menonton mereka berjalan beriringan menuju basement

"Lang gue sama Alnaya ke toilet dulu ya" ucap Vira meminta izin, Alnaya mengernyit pasti ada sesuatu yang ingin dilakukan Vira.

"gue tunggu di basement" jawab Gilang

Setelah sampai di toilet Vira mengancamnya "heh mendingan sekarang lo pulang deh"

"ya iyalah gue mau pulang, lonya aja yang ngapain ngajak gue kesini"jawabnya sakartik.

"gue mau lo pulang sendiri, biarin gue sama Gilang berduaan, lo itu ganggu tau ga sih" Vira mengucapkan sambil mengeluarkan uang di tasnya "nih ongkos buat lo naik taksi, dan jangan bilang kalau gue yang nyuruh lo pulang naik taksi" ucapnya lagi sambil pergi menuju basement. Belum sempat Alnya menolak ia telah ditinggal sendirian.

"sorry Lang lama" ucap Vira memasuki moil Gilang

"lah Naya mana?"tanya Gilang, "em Alnaya pulang duluan dijemput supirnya"

Gilang yang tak ingin berbicara panjang langsung percaya dan menjalankan mobilnya,sebenarnya ia ragu, kenapa Alnaya tidak memberitahu sebeumnya jika dijemput apa ia lupa.

Pukul 21.30 Alnaya baru sampai rumah karena tadi ia mencari taksinya lama akibat sudah malam. Qayla yang ada di ruang TV langsung menanya khawatir, "lo kok baru pulang sih? Ini udah malem oy" Alnaya langsung menjatuhkan diri di sofa sebelah Qayla itu "gue diancam sama nenek lampir, jadi terpaksa naik taksi"

"bener bener ya tu nenek lampir ga ada abisnya ancam lo, seharusnya lo kasih tau Gilang dong Naya, jangan diem aja", "udahlah Qay, gue udah dirumah dengan selamat ya Alhamdulilah"

SKY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang