15

62 11 0
                                    

Festival dan pameran tak terasa sudah akan digelar besok , Alnaya sedang sibuk menata hasil fotonya itu di sebuah ruangan gedung yang ia sewa, setelah semuanya selesai 90% 

Alnaya duduk disebuah meja dekat jendela ia memegang ponselnya sambil melihat chat history dengan Mami Papinya seminggu yang lalu yang berisikan tidak bisa hadir di acara pameran yang ia buat, padahal sudah dari jauh hari Alnaya berharap pameran i...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Alnaya duduk disebuah meja dekat jendela ia memegang ponselnya sambil melihat chat history dengan Mami Papinya seminggu yang lalu yang berisikan tidak bisa hadir di acara pameran yang ia buat, padahal sudah dari jauh hari Alnaya berharap pameran ini disaksikan oleh kedua orangtuanya agar mereka merasa bangga. Tak terasa sudut matanya berair disertai hujan diluar sana yang terlihat dari jendela, lagi lagi dan lagi kedua orangtuanya sibuk dengan pekerjaan dan membiarkan Alnaya, di dalam kesunyian

"Non" panggil mang Ujang tapi Alnaya hanya diam, akhirnya mang Ujang menepuk pundak Naya "non Naya, ayo kita pulang biar saja dilanjutkan oleh pegawai disini, non Naya harus istirahat agar besok segar dalam acara pamerannya" Alnaya buru-buru mengghapus jejak air matanya dan tersenyum tipis sangat tipis lalu bangkit menuju parkiran

Keesokkan harinya di acara festival Gilang dkk sudah berada di backstage. 

"Lang. gue gayakin kita bisa menang nih"ucap Qayla meremas microfon studio music

"releks aja Qay, gue yakin besok kita bisa kok, ngomong-ngomong Yudha lama amat sih ke toilet" Gilang memainkan stik drumnya "lo kaya gatau dia aja Lang, dia mah kan kura-kura jadi serba la-" "gue denger ya Qay" ucap Yudha yang baru masuk dan Qayla hanya terkekeh sambil membentuk huruf v dengan jarinya

"pameran Naya gimana nih?"tanya Yudha"acaranya mulai jam 9 pagi kok jadi kayanya kita bisa dateng dulu kesana" jawab Qayla

"yaudah besok dateng kesana" ucap Gilang setelah itu mereka melanjutkan berlatih hingga malam

*****

"NAYAAA"teriak Qayla pagi-pagi di kamar Alnaya berhubung ia masih tinggal sementara , Alnaya tak menanggapi ia hanya menutup telingannya dan fokus kembali pada tali sepatu yang ia akan kenakan "NAYA DOAIN GUE, SUMPAH GUE NERVEOUS BANGET HARI INI, SEMOGA BISA MENANG YA" Alnaya masih saja diam dan dingin "ah elah Naya, jawab amin kek, jangan diem mulu kebiasaan" Qayla cemberut melihat Alnaya yang diam saja "tanpa lo minta, gue pasti doain Qay" ucap Alnaya dengan muka dinginnya

"AAA MAKASIH"Qayla yang tadinya cemebrut dan diam jadi bawel kembali, "oh iya Naya, berhubung acara festival jam 11, gue Yudha dan Gilang bakal dateng ke pameran lo dulu"

Alnaya mengganguk saja dan berlalu kebawah menuju meja makan

Pameran yang Alnaya buat terlihat sukses dan ramai,para pengunjung sangat menikmati sampai ada yang membeli hasil potretnya, saat itu Alnaya merasakan dua rasa yang berbeda yang pertama ia senang dan bahagia telah melaksanakan mimpi untuk membuat pameran sendiri, dan yang kedua ia sedih dan kecewa terhadap orangtuanya yang benar-benar tak mengusahakan datang. Gilang,Qayla dan Yudha sudah pergi menuju acara festival dan ia akan menyusul pada saat jam 12 setelah pameran selesai Alnaya akan mengobati luka hatinya dengan melihat para sahabatanya berjuang difestival nanti karena tadi mereka juga menyemangatinya disini.

SKY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang