27

49 8 0
                                    

Sepasang kekasih itu sudah sampai di Singapura, mereka berdua sama sekali tak memberitahu Alnaya dan Gilang terlebih dahulu.

Yudha mendorong kopernya dan milik Qayla keluar dari bandara lalu mencari taksi untuk mengantarkan mereka ke rumah kedua orang tua Alnaya di Singapura.

Sesampainya disana keduanya langsung memencet bel rumah lalu tak lama Namira yang tak lain adalah mamah Alnaya keluar membukakan pintu.

"Qayla..." sapa Namira lalu Qayla menyalaminya bersama dengan Yudha juga.

"Tante apa kabar? Alnaya udah dirumahkan Tan."

Namira tersenyum, "Alhamdulillah baik, Naya ada dikamarnya. Kebetulan ada Gilang dan Angkasa juga. Kalian berdua langsung ke atas aja, Tante buat minum dulu.

Qayla mengangguk antusias lalu berlalu ke atas, sedangkan Yudha meminta izin pada Namira untuk menyimpan kopernya terlebih dahulu lalu dirinya menyusul Qayla ke atas.

Qayla mengetuk pintu pintu kamar yang bertulisan Naya's Room.

Tak lama pintu terbuka, menampakkan Alnaya yang terkaget begitupun Qayla.

"Naya..." Ucap Qayla begitu saja dan  menubrukkan tubuhnya memeluk Alnaya begitu erat.

"Kok bisa disini sih Qay?" tanya Alnaya tak percaya. Baru saja kemarin Gilang datang, sekarang kedua sahabatnya yang lain menyusul.

"Sahabat ga akan pernah ninggalin lo, meskipun sekarang lo lagi ada dititik lemah. Apapun yang terjadi kita semua bakal selalu ada buat lo." Ucap Qayla sambil meneteskan air mata.

Begitupun Alnaya, lalu Yudha datang dari belakang Qayla tersenyum, "Wihh cewe es sahabat gue, kangen gue..." bertos ria dengan Alnaya.

"Kalian berdua kok ga bilang ke gue sih nyusul kesini?" tanya Gilang yang Ikut muncul dari belakang Alnaya.

"Surprise lah, emang lo aja yang bisa main kabur-kabur kesini." Qayla jengkel mendorong bahu Gilang masuk kedalam kamar Alnaya.

"Ember banget sih mulut lo Qay."

Alnaya langsung menatap Gilang meminta penjelasan, lalu Gilang mau tak mau harus cerita.

"Iya gue kabur dari bokap, karena lo."

Alnaya diam seribu bahasa

Demi dirinya Gilang rela kabur dan mengabaikan perintah Papahnya untuk tidak menemui dirinya.

"Lo kenapa sih Lang, sering banget bikin gue ngerasa jadi cewe yang paling beruntung punya sahabat kaya lo." Gumamnya

Seolah tau apa yang dipikirkan Alnaya Gilang berbicara lagi

"Gue akan ngelakuin apapun demi lo, demi cinta kita, dan kesembuhan lo bukan karena dasar sahabat yang sering lo sangka. Gue sayang lo..."

Keduanya diam beberapa menit lalu Angkasa datang menarik Naya untuk duduk di balkon seperti biasa keduanya sering menikmati langit malam di Singapura.

*****

Malam ini mereka semua nampak bahagia, Namira membuat acara barbeque di halaman rumah, kebetulan Bagas belum pulang malam ini, Gilang memang dilarang oleh Bagas untuk bertemu Alnaya jadi ia memutuskan untuk sembunyi-sembunyi seperti apa kata Namira.

"Sosis gue ih GILANG..." Gerutu Qayla ketika Gilang menyomot sosis yang ada digenggaman Qayla.

Gilang dengam santai memakannya, "Ambil lagi kali, marah mulu perasaan ke gue."

"Ngeselin abis sih lo..."

"Yud, ini si bawel urusin pms kali dia."

"Jangan diganggu makanya pea."

SKY [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang