PART 1

8.2K 243 4
                                    

"Assalamualaikum" Zahra  mengucap salam di depan pintu rumahnya.
Tidak selang lama kemudian, terdengar suara kunci pintu rumahnya dan seorang ibu-ibu paruh baya yang tak lain pembantu di rumah Zahra membukakan pintu.

"Waalaikumsalam, ehh Mbak Zahra, udah ditunggu Umi dan Abi Mbak diruang tengah. "sambut pembantu Zahra yang bernama Mbok Inah.

"Iya Mbok, makasih udah dibukakan pintu heheh"ucap Zahra.

Zahra langsung menemui Umi dan Abinya yang tengah menunggunya dari tadi di ruang tengah, suasana sore itu sedikit berbeda dari hari biasanya, karna jarang orang tuanya bisa berkumpul seperti ini dan meminta Zahra pulang cepat untuk membahas sesuatu. Umi, Abi yang terlihat seperti lagi bahagia bisa dilihat dari wajahnya.

"Assalamualaikum Umi, Abi"sapa Zahra pada Umi dan Abinya dengan mencium tangan mereka

"Waalaikumsalam, ehh anak Abi udah pulang, kelihatannya capek banget" ucap Abi

"Iya dong Bi hehehe"

"Cepat mandi, ganti baju, kalau udah langsung kesini ya Abi dan Umi mau berbicara sama kamu" ucap Umi

"Baik Umi"

Dengan berjalanan menuju lantai dua tepat kamarnya berada, Zahra sangat heran pada tingkah kedua orang tuannya, hari-hari biasanya orang tuannya tidak bisa berkumpul bareng kalau tidak ada hari libur atau cuti kerja. Sore ini, Abi dan Umi zahra seperti terlihat bahagia dan ada yang di sembunyikan dari Zahra. Dengan tingkahnya Zahra bisa menebak semua itu. Sesampainya di Kamar, Zahra langsung mandi, membersihkan kamarnya. Setelah semuannya selesai. Zahra langsung menemui Abi dan Uminya yang berada di ruang tengah rumahnya. Dengan memakai baju muslim yang sederhana dan memakai jilbab, Zahra terlihat sangat cantik sore itu.

"Ada apa sih Um, Bi, tumben tumbennya bisa kumpul gini. Ini kan bukan hari libur Umi dan Abi" tanya Zahra dengan keheranan.

"Ya masa Umi sama Abi dirumah pingin kumpul sama anak perempuan Umi Abi gak boleh" jawab Umi

"Ya boleh lah Mi, kan tumben tumbennya, gak ada Abang pula.Biasanya kan kalau kumpul ada Abang juga" ucap Zahra

"Abangmu 2 bulan lagi pulang Dik, jadi sekalian aja pulang minggu depan" jawab Abi

Dengan rasa yang masih penasaran pada Umi dan Abinya, Zahra berusaha menanyakan ada hal apa yang ingin disampaikan Umi dan Abinya. Namun, Abi dan Uminya selalu berbelit belit pada Zahra. Disaat asik berbincang bincang tiba-tiba abi menanyakan soal asmara kepada Zahra.

"Zahra, Abi mau tanya boleh enggak?"tanya Abi

"Boleh kok Bi"jawab Zahra

"Anak Abi yang satu ini udah punya teman lawan jenis belum?"
Mendengar pertanyaan Abinya yang menanyakan tentang laki-laki pada dirinya, Zahra langsung bingung mengapa Abinya bertannya seperti itu. Namun, Zahra menanggapi  dengan bercanda.

"Banyak lah Bi, kalau teman lawan jenis, teman Zahra  laki laki di kampus mah banyak Bi" jawab Zahra dengan bercanda.

"Mangsut Abi kamu itu lawan jenis yang bisa dibilang pacar jaman anak sekarang Dik" sahut Umi, membenarkan pertanyaan Abinya.

"Ohhhhh, Abi tanya pacar pada Zahra? Yang jelas lah Bi hehehe" sahut Zahra dengan cengeesan.

"Masa udah gede anak Abi gak tau maksut dari kata Abi tadi? adik adik"

"Hehehe".

Mendengar semua pertanyaan Abi dan Uminya, Zahra sangat binggung dan gugup. Mengapa kedua orang tuannya menanyakan soal asmara pada dirinya. Dan dia tidak tahu jawab apa pada Abi dan Uminya. Dengan terdiam di atas sofa, Zahra merenenung memikirkan akan jawab apa pada Abi dan Uminya, karena ia malu kalau ditanya soal asmara pada Umi dan Abinya.
**********
"Zahra, enggak ada teman lawan jenis atau pacar kok Bi, Umi"jawab zahra

"Benar? jangan bohong sama Abi, Umi dik"sahut Umi.

"Iya Umi, zahra tidak punya teman lawan jenis atau pacar kok, Zahra enggak pernah pacaran sama sekali, itu juga kan perintah Umi dan Abi kan? Zahra tau kok bi, Umi jodoh itu bakal datang  dengan sendirinya"jawab Zahra pada Umi dan Abinya

"Alhamdulilah kalau kamu enggak punya pacar Dik" jawab Umi

Zahra pun berusaha menanyakan pada Umi dan Abinya,mengapa mereka meminta Zahra pulang cepat hanya ingin berbicara soal asmara pada dirinya.

"Maaf Bi, Mi,,sebelumnya Zahra mau tannya,kenapa Umi dan Abi  tiba tiba bertanya seperti ini?" Tanya Zahra dengan heran.

Disaat Zahra bertanya seperti itu,wajah Umi dan Abinya langsung bingung mau jawab apa pada Zahra, keduanya terlihat saling bertatap muka bingung mau jawab apa. Selang beberapa menit kemudian , Abi dan Uminya menjawab pertanyaan Zahra yang barusan Zahra tanyakan.

"Zahra, dengarkan baik-baik ya, Abi mau ngomong,,, Abi, Umi memintamu pulang dan Abi bertanya soal pacar pada kamu, sebenarnya Umi sama Abi mau menjodohkan kamu dengan anak teman Abi"

Mendengar kata Abinya yang ingin menjodohkannya dengan anak teman Abinya, Zahra langsung terlihat down dan tidak bisa berkata apa-apa, ia tidak berani membantah kedua orang tuanya.
"Gimana Dik, kamu bersedia kalau Umi dan Abi menjodohkan kamu dengan anak teman Abi? namanya Fatan, anak teman Abi, ia lebih tua 1 tahun dari kamu,di sedang melanjutkan kuliahnya di Bandung saat ini, Umi dan Abi harap kamu mau menerima tawaran Abi dan Umi" ucap Umi pada Zahra yang duduk termenung diatas sofa berwarna merah.

Zahra hanya bisa diam diatas sofa merah rumahnya, ia tidak berani membantah perkataan Abi dan Uminya. Dia sangat bingung mau jawab apa, karna ia tahu kalau ia tak mencintai laki laki yang akan di jodohkannya.

"Maaf Bi, Zahra sebelumnya tidak mencintai laki laki itu Bi, Zahra tidak pernah bertemu dengannya, dan Zahra juga tidak kenal " ucap Zahra

"Soal itu, bisa diatir nak, kamu bisa taaruf dengannya, kamu bisa mengenal lebih lanjut tentangnya" jawab Abi

Mendengar jawaban yang seperti itu, Zahra hanya bisa diam diatas sofa di sebelah Abi dan Uminya. Selang waktu beberapa menit, Zahra langsung menjawab semua pertanyaan Abi dan Uminya itu. Kalau dia bersedia dijodohkan pada laki-laki pilihan kedua orang tuanya itu meskipun ia tidak mempunyai rasa apapun pada  laki-laki pilihan Abi dan Uminya.

"Abi, Umi, Zahra bersedia jika Abi dan Umi menjodohkan Zahra dengan anak teman Abi dan Umi. Tapi, Zahra harus menyelesaikan tugas Zahra dulu sebagai mahasiswa , Abi Umi"

"Alhamdulillah Nak, soal itu bisa kita bicarakan dengan keluarga nak Fatan, minggu depan kalau jadi keluarga Fatan kesini, sekalian ada  Abangmu pulang dari Jogja"ucap Abi

Mendengar jawaban Zahra yang mau dijodohkan, Abi dan Umi Zahra terlihat sangat bahagia, akhirnya anak perempuannya mau menerima perjodohan antar keluarga itu..

               Selamat membaca          

✔ASSALAMUALAIKUM CALON IMAM✔.Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang