Assalamualaikum, teman-teman. Aku mau update lagi nih.
Maaf ya aku update lama, lagi banyak tugas sekolah heheh😁.Suara kebisingan kendaraan memenuhi sudut kota malam ini. Zahra dan keluarga sedang familly time di sebuah warung lesehan dipinggir jalan. Malam ini, keluarga Zahra menyempatkan untuk familly time di warung favorite Abinya, yang biasa di sebut warung kucingan malam Mbak Lastri.
Warung yang berada di pinggir jalan Ahmad Yani, yang mempunyai menu makanan nasi kucing, nasi goreng, nasi rames, geprek, pecel, tahu penyet, tahu gimbal, es teh, wedang ronde, es sirup, sekoteng pun menjadi makanan favorite keluarga Zahra. Meski dibilang keluarga yang hidup serba kecukupan dan berekonomi yang dibilang cukup, keluarga tak selalu menampilkan kemewahan.
Dengan duduk di sebuah trotoar beralaskan tikar, keluarga Zahra menyantap makanan yang mereka pesan. Makanan yang selalu di pesan yaitu seperti, tahu gimbal, tahu penyet, geprek, nasi kucingan dan wedang ronde.
Dengan lahap, Zahra dan keluarga menyantap makanan satu persatu. Dengan rasa kekeluargaan yang luar biasa, menjadikan suasana tambah lebih harmonis.
Saat tengah menyantap makanan, tiba-tiba Bang Ilham, Abang Zahra menanyakan sesuatu.
" Eh Abi, Umi, kenapa sih Abi dan Umi suka banget makan ditempat pinggir jalan gini?."" Ditempat kayak gini tuh makakanya sederhana-sederhana Bang, lagian mulut Abi kan mulut kampung. Ya gak heran kalau sukanya makanan ginian dan beli makan di tempat ginian." Jawab Abi.
" Iya Bang, Umi pun begitu. Udah murah, enak juga. Itung-itung obat rindu kalau pingin makan makanan gini di kampung." Sahut Umi.
" Oh gitu ya Bi, Mi. Aku cari makanan gini waktu di kampus susah Mi, Bi. Sampai-sampai aku pernah nyari dibilang teman aku orang kampungan." Ucap Ilham.
" Hahaha Abang-abang. Mana ada Bang, cari makanan gini disana. Dasar aneh." Sahut Zahra menertawakan Abangnya.
Melihat Adiknya yang menertawakannya, Ilham langsung mencubit pipi adiknya yang dibilang kek bakpao patok.
" Hihhh Adek Abang satu ini." Ucap Abang Ilham.Melihat anak-anaknya yang lagi makan dengan tertawa-tawa, Umi pun langsung menegurnya.
" Udah-udah Bang, dik. Lagi makan kok ketawa mulu. Pamali, lanjutkan makanya dulu." Ucap Umi." Iya Umiiiii." Jawab Ilham dan Zahra dengan kompak.
Semuanya pun langsung melanjutkan makanya. Satu persatu makanan yang mereka pesan pun habis. Setelah makanannya habis, mereka pun langsung melanjutkan perbincangan-perbincangan yang tadi.
"Eh Abang, kamu kalau di kost, suka makan apa Bang?." Tanya Zahra pada Abangnya." sate, bakso, mie rebus, ayam goreng, pokoknya banyak lah. Tentunya enak-enak. Tapi mahal, hahaha." Jawab Ilham dengan sombong pada Zahra.
"Sate? Ntar darah tingi awas lo Bang hahahah." Ucap Zahra.
" Iya darah tinggi gara-gara punya adek seperti kamu, iya kan? Hahahah." Ucap Ilham.
Mendengar ucapan Ilham pada Zahra, Umi dan Abi yang awalnya berbincang-bincang berdua seperti mengulang masa pacaran dulu, pun langsung menyahuti ucapan Ilham.
" Hahaha. Adek kenapa Bang. Kok sampai buat Abang darah Tinggi?." Tanya Umi.
" Dia kan usil mi, songong, sok tau. Pokonya dia tuh adek ter konyol Mi." Ucap Ilham dengan meledek Zahra.
" Hahaha Begini ya punya anak Laki-laki dan Perempuan kalau di jadikan satu. Kadang berantem, kadang baik begini." Ucap Abi yang terkagum melihat anaknya akur.
" Hahahahaha" tawa Zahra, Ilham, dan umi.
Tak kerasa waktu semakin larut malam, Zahra dan keluarganya pun langsung pulang.
" Loh kok udah pukul 23.00 WIB. Ayo cepat pulang Bi, kasihan Anak-anak. Besok Zahra ada jadwal ke kampus loh." Ucap Umi" Udah pukul 23.00 WIB Mi? Ayo cepat pulang Bi, Mi. Besok Zahra harus bangun pagi loh ke kampus." Ucap Zahra.
" Iya dek , Abi Bayar makan dulu. Kalian tunggu di mobil sana." Ucap Abi yang berjalan menuju ke Mbak Lastri, si pemilik warung.
Zahra, Ilham, dan Umi pun langsung menuju mobil mereka yang terparkir di samping warung.
Mereka berjalan bertiga, Umi yang berada di Tengah di dampingi Zahra dan Ilham terlihat sangat akrab kedekatannya.Setelah menunggu hampir 10 menit, akhirnya mereka pulang ke rumah. Di sepanjang perjalanan, Zahra tertidur pulas di bahu kanan Abangnya. Melihat Adeknya tertidur pulas di bahunya, Ilham pun tidak langsung menghindari kepala adeknya yang bersender dibahunya, justru Ilham memegangi Zahra yang tertidur pulas.
Melihat anaknya laki-laki yang menemani dan melindungi adeknya, Umi dan Abi pun langsung tersenyum berhadapan. Umi dan Abi sangat bahagia melihat anaknya akur.
Selamat membaca
KAMU SEDANG MEMBACA
✔ASSALAMUALAIKUM CALON IMAM✔.
Roman pour Adolescents(Complete) Zahra,gadis berusia 22 tahun yang dijodohkan orang tuanya dengan laki-laki yang tidak pernah ia kenali sebelumnya.Orang tuannya menjodohkannya dengan Fatan,laki-laki berusia 23 tahun. Kebayang tidak?bagaimana jika kalian yang di jodohkan...