BUDAYAKAN VOTE SETELAH MEMBACA!Author POV
"Kapan kau akan menjalankan misimu? Sudah cukup kesabaranku menunggu keyakinanmu! Hukum mereka secepatnya!" ucap seseorang di balik telepon.
Seorang pria yang tengah menerima telepon tersebut menghela napas panjang sebelum berucap.
"Aku belum siap! Bukti yang kucari belum ku dapatkan! Bersabarlah, aku pasti akan menghukum mereka yang dengan bejatnya menghancurkan keluargaku!" tutur sang pria dengan tegas.
"Baguslah, ingatlah misi utamamu! Jangan terlarut dalam duniamu saat ini!"
"Ya, aku mengerti"
Pip!
Panggilan terputus, dan terlihat raut wajah sang pria mengeras dengan wajah datar nya.
***
Jimin POV
Sejak tadi malam, Jaemin sama sekali tidak berbicara denganku.
Apa salahnya jika seorang istri mengajak sang suami bercinta?
Aku sadar jika ini adalah kesalahanku. Seharusnya aku tidak memaksanya yang membuatku mendapatkan bentakan pertamaku darinya.
"Tolong jangan keras kepala! Aku tidak mungkin bercinta dengan seseorang yang masih ragu padaku! Aku tidak sebejat itu Jimin~ssi!"
Begitulah kalimat tegas yang cukup membuatku sadar atas kesalahanku. Ini belum saatnya. Bercinta bukan jalan keluar yang baik.
Tapi hanya dengan cara itulah aku dapat mencari kebenaran atas tuduhan Yuta Oppa.
Jika selama ini Jaemin hanya memanfaatkanku? Untuk apa dia berbuat baik padaku?
Lalu apa ungkapan cinta tempo hari hanya bualan belaka baginya?
Sungguh, jika hal itu benar adanya mungkin aku harus mati saat itu juga.
"Sudah menunggu lama? Maaf tadi macet di jalan" seruan dari arah depan membuatku mendongak.
Nampak seorang pria dengan tubuh tegapnya tersenyum hangat padaku.
"Jeno~ya, aku merindukanmu" aku pun memeluk sosok tegap dihadapanku.
Ya, dia Lee Jeno mantan kekasihku.
Jika kalian berpikir bahwa aku selingkuh maka kalian salah, Jeno hanya memintaku mendatanginya di sebuah cafe tempat dimana dulu aku sering berkencan dengannya.
Dia bilang ada sesuatu yang harus ia berikan.
"Nado. Wah kau makin mempesona saja setelah menikah" goda Jeno padaku.
Pipiku mulai memanas mendapat pujian darinya. Entahlah, meskipun kami sudah lama berpisah tapi tidak dapat ku pungkiri jika cintaku masih utuh untuknya.
"Ah, kau bisa saja. Kau juga semakin gagah saja semenjak menjadi polisi muda. Dimana Jenoku dulu yang lucu eoh?" timpalku tak mau kalah menggodanya.
Dapat kulihat raut wajahnya seketika berubah.
Sepertinya aku salah bicara.
"Mm, maafkan aku. Maksudku bu--"
"Tidak, jangan ubah apa pun. Anggaplah aku sebagai Jenomu sampai kapan pun"
Deg!
Mengapa? Ada apa dengannya?
Tidak, ini salah! Tidak seharusnya jantungku begemuruh saat mendengar kalimat tulus yang dia berikan padaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unilateral Love | Jaemin X Karina ✔
Fanfiction[END] Menikah dengan sosok yang diam-diam menyimpan dendam pada keluargamu? Apa kau sanggup? ©Dmalevolus