Miracle (END)

5.2K 254 63
                                    


Jaemin POV

Saat ini aku tengah menatap pantulan tubuh tegapku di cermin sembari merapikan tatanan rambutku.

Saat ini aku tengah menatap pantulan tubuh tegapku di cermin sembari merapikan tatanan rambutku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ku lirik sebuah kalender yang menunjukkan angka dua puluh enam yang terkurung lingkaran merah.

Seulas senyum terpatri di bibirku kala membayangkan saat itu terjadi. Mungkinkah memang hari ini? Atau mungkin aku harus menunggu lebih lama lagi?

Entahlah, ku serahkan semuanya pada Tuhan agar mereka semua selamat. Ya, semoga.

Grep!

"Oppa, kau melamun?" bisik Jimin yang kini tengah memelukku dari belakang.

Aku pun tertawa geli melihat pantulan tubuh istriku yang tenggelam di balik punggung kekarku. Tangan kananku terangkat, merangkul pundaknya dengan mesra.

Netra kami pun bertemu. Saling mengagumi satu sama lain. Istriku sungguh cantik saat ini. Dengan polesan tipis yang natural membuat kadar kecantikannya naik satu level.

Tapi bagiku tetap saja. Wajah polosnya saat bangun tidur adalah favoritku.

"Tidak, aku tidak melamun sayang" ucapku lembut sambil mengusap rambutnya yang kini tergelung rapi dengan sedikit menjuntai di sisi kanan kirinya.

"Kau terlihat jauh lebih rapi dan tampan hari ini. Hmm aku jadi takut mempermalukanmu di sana nanti" cicit Jimin sendu. Bibirnya mengerucut lucu yang membuatku gemas di buatnya.

"Hei, apa maksudmu sayang? Kau tidak pernah membuatku malu. Bahkan saat ini kau jauh lebih cantik dari semua puteri kerajaan di dunia ini" pujiku sedikit menghiburnya.

"Bohong! Lihatlah oppa, tubuhku sekarang tidak langsing lagi. Semua bajuku saja sudah tidak muat. Pipi dan pantatku semakin penuh. Aku merasa jelek jika.."

"Sstt, jangan bilang begitu. Di mataku kau tetap cantik sayang. Bahkan kau tampak lebih sexy dengan perut buncitmu ini" ucapku mengerling nakal sambil mengusap perut besarnya yang kini tengah diisi oleh dua sosok mungil yang menunggu kelahirannya.

Ya, setelah sekian lama akhirnya Jimin dapat mengandung lagi dan atas karunia Tuhan, istriku mengandung dua janin sekaligus.

Oh, sungguh aku tidak sabar menanti kehadiran mereka. Membayangkan sosok kecil yang memanggilku Appa membuatku merasa bahagia tak terkira.

"Dasar tukang perayu! Jikyung dan Jiseol sedang aktif sekali hari ini. Sejak tadi pagi mereka selalu menendang perutku dengan keras dan itu membuatku cukup kesakitan. Pinggangku juga mulai nyeri sedikit" ucap Jimin tersenyum sambil mengusap perutnya.

"Baby, kalian jangan membuat Eomma kesakitan eoh? Jangan nakal dan jangan bertengkar di dalam sana. Arraseo?" bisikku tepat di depan perut Jimin. Ku usap perutnya yang terasa hangat. Setiap pergerakan kecil yang mereka lakukan selalu berhasil menggetarkan hatiku.

Unilateral Love | Jaemin X Karina ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang