Weakness

2.7K 262 106
                                    


BUDAYAKAN VOTE SETELAH MEMBACA!

Author POV

Dua Minggu Kemudian.

"Untuk apa kau kemari Jeno~ssi?" tanya Jaemin sinis memandang Jeno tanpa minat.

Jeno hanya diam dan menyeringai tipis di balik wajah tampannya.

Jeno hanya diam dan menyeringai tipis di balik wajah tampannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kurasa kau cukup pintar untuk mengenali situasi sekarang. Dimana Jimin?"

"Dia di dalam. Sebaiknya kau pulang dan kembali lagi besok. Kondisi Eommonim belum stabil" ujar Jaemin secara halus mengusir Jeno.

"Untuk apa aku harus kembali jika aku bisa menginap di sini? Bukankah itu ide bagus?" ucap Jeno kian menyulut emosi Jaemin.

"Cih, terserah kau saja" tutur Jaemin ketus melangkah pergi untuk membeli makanan dan minuman untuk sang istri.

Sedangkan di dalam ruang inap Nyonya Yoo, Jimin nampak terduduk lemas memandang sang ibu yang terbaring lemah dengan balutan perban di kepalanya.

"Mengapa ini bisa terjadi? Siapa yang berani mencelakai Eomma eoh? Bilang padaku! Sungguh, aku tidak akan mengampuni siapa pun dalang di balik kecelakaan ini" ucap Jimin mencoba berbicara pada ibunya meskipun ia tahu jika tidak mungkin ada balasan dari sang lawan bicara.

Ceklek!

"Eoh, Jeno~ya? Kau datang. Dimana Jaemin?" tanya Jimin memandang penuh tanya pada Jeno.

Jeno hanya diam sembari menutup pintu dan melangkahkan kakinya ke arah Jimin.

"Dia pergi, tapi aku tidak tau dia pergi ke mana. Kau baik-baik saja?" tanya Jeno memandang Jimin penuh kekhawatiran.

Demi Tuhan, Jeno ingin memeluk dan merapalkan kalimat menenangkan untuk sang mantan kekasih.

Melihat Jimin dengan keadaan kacau seperti ini sungguh membuat hati Jeno tercubit.

Kehidupan Jimin jauh dari kata bahagia jika ia masih hidup dalam perangkap Jaemin. Itulah yang Jeno pikirkan sekarang.

"Bagaimana aku bisa baik-baik saja jika seseorang yang aku sayangi kini tengah berjuang mempertahankan hidupnya? Hiks.."

Grep!

"Menangislah jika kau ingin menangis. Setidaknya untuk saat ini saja, aku harap Nyonya Yoo bisa cepat sadar dan bangun dari tidur panjangnya" ujar Jeno setelah berhasil merengkuh tubuh mungil Jimin ke dalam pelukan hangatnya.

"Aku tidak sanggup lagi Jeno~ya. Mengapa bukan aku saja yang mereka incar? Mengapa bukan aku saja!!!!" ucap Jimin penuh emosi di sela tangisnya.

Ya, Jimin sudah tau jika keluarga mereka telah menjadi sasaran kejahatan dari oknum yang belum Jimin ketahui.

Anak buah keluarga Yoo kini mulai berpencar dan bergegas mencari bukti dari pelaku yang sudah berhasil mencelakai Nyonya besar mereka.

Mobil yang di kendarai Nyonya Yoo di ketahui hilang kendali dan menabrak tiang listrik.

Unilateral Love | Jaemin X Karina ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang