Jimin POVAku terbangun lebih awal pagi ini. Ku rasakan sakit di sekujur tubuhku terutama di bagian punggung hingga kakiku.
Ini bukanlah yang pertama kalinya. Semenjak dokter menyatakan bahwa keretakan pada tulang ekorku kian parah, rasa nyeri itu kian terasa dan muncul setiap saat.
Sekuat tenaga aku menahan rasa sakit itu di hadapan suamiku. Aku tidak ingin melihatnya khawatir.
"Sayang, kau sudah bangun?" tanya Jaemin setengah sadar.
Posisi Jaemin masih setia memeluk perut buncitku dan sesekali mengusapnya dengan lembut.
"Ya, sshh.. Dan aku harus segera menyiapkan sarapan untukmu oppa, jadi tolong lepaskan pelukanmu itu!" ucapku sembari menahan sakit.
"Ada apa dengan suaramu sayang? Kau sakit?" tanya Jaemin panik sambil mengubah posisinya menjadi duduk dan memperhatikanku dengan seksama.
"Tidak, kau ini bicara apa. Aku hanya belum sepenuhnya terbangun. Sepertinya baby masih ingin bermalas-malasan dengan eomma eoh?" ucapku setengah bergurau sambil meletakkan tangan suamiku kembali pada perutku.
"Ah, baby masih ingin tidur eoh? Baiklah appa menginjikan baby untuk tidur lebih lama asal jangan membuat eomma lelah hm?"
"Siap Kapten!" ujarku tersenyum menirukan suara anak kecil.
Chup!
"Jangan bertingkah imut seperti itu jika kau tidak ingin aku menyerangmu saat ini juga!"
"Huh, dasar mesum!"
"Meskipun mesum, kau tetap cinta kan sayang?"
"Sayangnya memang benar" sungutku yang membuat Jaemin tertawa puas.
Entahlah, memandang wajah Jaemin yang tertawa bahagia membuatku merasakan haru yang tak terkira.
Pikiranku selalu mengatakan bahwa mungkin ini adalah yang terakhir kalinya aku melihatnya tertawa.
Namun dengan segera ku singkirkan pemikiran itu. Aku harus yakin bahwa aku dapat melalui semuanya. Jika memang Tuhan mengijinkanku untuk tetap bertahan maka aku akan bertahan. Jika sebaliknya.. Maka aku bisa apa selain pasrah kepada-Nya.
"Sayang, ada apa? Mengapa menangis hm?" tanya Jaemin terlihat khawatir saat melihatku tanpa sadar telah menitihkan air mata.
"Aku hanya merasa sangat beruntung mempunyai suami sepertimu. Penuh perhatian dan sangat mencintaiku. Kau yang terbaik oppa. Saranghae" ucapku sambil menariknya ke dalam pelukanku.
Tolong biarkan aku menumpahkan semua kegundahan hatiku saat ini dengan menangis di dalam pelukan hangatnya.
Selalu ada ketulusan dari setiap lontaran kalimat menenangkan yang dilontarkan olehnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Unilateral Love | Jaemin X Karina ✔
Fanfiction[END] Menikah dengan sosok yang diam-diam menyimpan dendam pada keluargamu? Apa kau sanggup? ©Dmalevolus