"Hey Lisa" sapa Jennie ketika melihat Lalisa yang baru memasuki apartemen milik mereka. Lalisa hanya membalas dengan senyum lalu menjatuhkan dirinya pada sofa berwarna coklat.
"Kau terlihat lelah sekali Lisa. Apa semuanya baik-baik saja?" tanya Jennie.
"Ya Jenn, semua baik-baik saja" jawab Lalisa dengan menutup kedua matanya.
"Kau yakin?" tanya Jennie yang tidak yakin semuanya baik baik saja.
"Iya Jenn, aku hanya lelah" jawabnya Jennie mengangguk mengerti. Hening di dalam ruangan itu. Hanya ada suara televisi yang sedang menyala.
"Jennie, gimana hari pertama mu?" tanya Lalisa memecahkan keheningan.
"Tidak baik" ucap Jennie dengan nada kesal. Lalisa mengangkat satu alis miliknya.
"Kau tahu Lisa, Taehyung benar-benar membuat ku jadi budaknya" cerita Jennie.
"Maksudmu?" tanya Lalisa bingung.
"Beraninya dia tidak membiarkan aku duduk, dia menyuruh ku membuatkannya kopi lalu aku disuruh untuk memijat punggungnya, lalu menuliskan apa yang di ucap olehnya untuk metting penting. Lalu... Lalu.. Dan lalu" cerita Jennie yang masih emosi ketika mengingat ke jadian hari pertamanya untuk bekerja tidak seperti yang di harapkannya.
Lalisa tersenyum hendak ingin menanyakan sesuatu. "Jennie apa kau-". Ucapan Lalisa terhenti kala ia mendengar bel berbunyi.
"Biar aku yang buka". Jennie berjalan kearah pintu lalu membukanya. Terlihat pria tampan dengan balutan jas dan tersenyum kearah Jennie.
"Hay Jenn" sapanya. Jennie membalas senyumnya.
"Hay Kook, mari masuk" Jennie berjalan di ikuti oleh Jungkook di belakangnya.
"Duduk dulu Kook, biar aku ambil minum untuk mu" ucap Jennie lalu meninggalkan Jungkook dan Lalisa di ruang tv.
"Ada apa?" tanya Lalisa.
Jungkook menatap Lalisa dengan tatapan kesalnya.
"Sudah ku bilang, aku akan menjemput mu jam 7 dan sekarang kau belum bersiap" geram Jungkook.
"Aku tidak akan ikut dengan mu" ujar Lalisa yang enggan untuk berangkat dengan pria pemaksa seperti Jungkook.
"Apa kau ingin aku memotong gaji mu sehingga kau tidak bisa bayar hutang kepada Taehyung dan kau akan bekerja selamanya bersama ku" ujar Jungkook, Lalisa menatap tidak percaya. Apa itu sebuah ancaman untuknya? Jika iya, dia sangat membenci pria di hadapannya ini.
"Ada apa Lisa?" tanya Jungkook dengan senyum liciknya.
"Baiklah aku ikut dengan mu, aku akan bersiap" Lalisa beranjak dari duduknya, tapi tangannya sudah lebih dulu di cekal oleh Jungkook.
Lalisa yang kaget lalu terjatuh tepat di pangkuan Jungkook. Jarak mereka sangat dekat saat ini, deru nafas yang dirasakan satu sama lain. Tatapan yang mengunci keduanya. Seketika mereka hanyut dalam pemikiran mereka masing-masing.
"Khmm aduh mesra-mesraannya nanti dulu dong. Gak liat nih ada orang jomblo di sini. Jangan manas-manasin dong" ujar Jennie dengan tawa geli. Lalisa beranjak dari pangkuan Jungkook, Jungkook menggaruk telungkup kepalanya yang tidak gatal.
"Pakai ini" ujar Jungkook dengan memberi Lalisa bingkisan yang ia bawa tadi. Lalisa mengambil nya lalu bersiap di kamar.
Jennie kembali menonton tv sambil menyemil ciki yang ia beli sepulang kerja. Jungkook hanya memainkan gedget miliknya sambil menunggu Lalisa bersiap. Setelah 20menit menunggu. Digangana keluar dengan gaun selutut yang terlihat pas di badannya. High hils yang senada dengan gaunnya. Itu semua pemberian Jungkook. Tapi Jungkook tidak menyangka Lalisa akan secantik ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With My Directure ( Taennie )
Fanfic17+ Aku menyukainya. Tubuhnya yang indah, Wajahnya yang cantik, Suaranya yang Sexy dan semua tentang dia. Aku menyukai semua tentang Dia. Dia adalah sekertaris ku Jennie Ruby Kim. -Kim Taehyung