"Sudah cukup!" bentak Taehyung yang menghentikan pembelaan Jennie
. "Aku tidak menyangka kau sejahat itu Jane" Jennie kaget. Benarkah Taehyung tidak mempercayainya.
"Apa kau tidak mempercayai ku Tae?" tanya Jennie. Kini airmatanya menetes.
"Bagaimana aku bisa percaya pada orang yang tidak mempercayai cinta ku" Jennie tercengang atas ucapan Taehyung. Benarkah Taehyung tidak mempercayai nya lagi? Apa Taehyung sudah tidak mencintainya lagi? Dibalik itu irene tertawa menang. Akhirnya dia bisa mengakhiri hubungan Taehyung dan Jennie. Dan sekarang dia akan menjalankan rencana selanjutnya.
"Untuk apa lagi kau disini Jennie? Pergi kau" usir irene. Jennie terus menatap Taehyung yang tidak berani menatap Jennie. Pengecut.
Jennie berbalik. Kepalanya terasa pusing. Semua terlihat buram. Jennie berpegangan pada meja saat dirasa tubuhnya akan jatuh. Taehyung yang menyadari itu hendak membantu Jennie tapi di cegah oleh Irene. Jennie berjalan keluar ruangan Taehyung dan masuk kedalam ruangannya dengan tangan yang memijat pelipisnya.
**
Jam sudah menunjukan pukul 5 sore. Itu sudah waktunya seluruh staff kantor untuk pulang. Dengan kepala pening dan rasanya berat Jennie berjalan keluar kantor. Di kolidor Radhika bertemu dengan Taehyung dan Irene. Irene memeluk lengan Taehyung. Hati Jennie seperti tersayat oleh pusau tajam melihat kedekatan Taehyung dengan Irene.
Jennie yang nampak pucat semakin membuat Taehyung khawatir. Jennie melanjutkan jalannya. Air matanya kembali menetes. Ia sudah tidak sanggup lagi melihat kedekatan Taehyung dengan Irene.
***
Jennie masuk kedalam apartemen miliknya. Pandangannya benar-benar buram. Ia sudah tidak dapat melihat apa-apa lagi. Dan setelah itu pandangannya benar-benar gelap.
Lisa yang baru selesai mandi berjalan menuju ruang tamu. Lisa melihat Jennie yang tergeletak di lantai. Dengan cepat Digangana menghampirinya.
"Jennie.. Jennie kau kenapa?" tanya lisa cemas. Ia bingung harus melakukan apa saat ini. Ia membantu Jennie berdiri dengan mengalungkan tangan kanan jennie pada leher lisa, lalu membawa Jennie ke kamar lisa karena kamar Jennie berada di lantai dua.
Setelah membaringkan Jennie. Lisa mengambil ponsel nya untuk menghubungi dokter. Setelah itu Lisa membukakan sepatu yang Jennie Kenakan dan juga Blazer yang Jennie pakai.
"Jane kau Kenapa? Kau membuatku cemas Jane"Tanya lisa panik.
Ting.. Tong..
Suara bel itu membuat lisa harus berlari untuk membuka pintu itu. Di balik pintu sudah terlihat seorang dokter.
"Lalisa Manoban?" tanya dokter.
"Iya dok itu saya. Mari masuk dok" ucap lisa ramah. Dokter wanita itu mengikuti lisa dari belakang sampai langkahnya berhenti pada ruangan yang terdapat Jennie di dalamnya.
"Dok, ini sahabat saya,Jennie. Dia tiba-tiba saja pingsan dok" jelas lisa. Dokter mengangguk mengerti lalu mulai memeriksa Jennie.
Lisa yang cemas hanya bisa memainkan kuku jari tangannya semoga saja Jennie tidak kenapa-napa itu doanya. Setelah 15menit memeriksa dokter tersebut berdiri dan menghampiri lisa.
"Bagaimana dok?"
"Sahabat kamu Tidak kenapa-napa nyonya" lisa membuang nafas leganya.
"Lalu kenapa dia pingsan dok?"
"Itu hanya karena dia kelelahan lalisa"
"Lisa. Panggil saya lisa dok"
Dokter itu tertawa "baiklah lisa. Saya mau kasih kabar bahagia untuk kamu dan juga sahabat mu" lisa mengernyit kan dahinya. Melihat kebingungan lisa dokter itu tersenyum.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With My Directure ( Taennie )
Fanfic17+ Aku menyukainya. Tubuhnya yang indah, Wajahnya yang cantik, Suaranya yang Sexy dan semua tentang dia. Aku menyukai semua tentang Dia. Dia adalah sekertaris ku Jennie Ruby Kim. -Kim Taehyung