Part 8

15K 1K 3
                                    

Jennie berjalan bersama Lisa. Sudah lumayan lama dia tidak bertemu dengan sahabatnya itu. Mengingat mereka sama-sama di sibukan oleh pekerjaan mereka masing-masing. Lisa baru saja pulang dari luar kota bersama Jungkook, Dan sekarang mereka sedang lari pagi bersama menuju taman kota.

"Lisa bagaimana pekerjaan mu?" tanya Jennie disela-sela lari paginya.

"Baik" jawab Lisa.

"Syukurlah" kata Jennie.

"Kalo kamu gimana Jennie?" tanya Lisa.

"Baik juga" jawab Jennie.

Mereka duduk untuk beristirahat sebentar di bangku taman. Mereka bercerita tentang pekerjaan mereka masing-masing, sesekali mereka tertawa. Sampai tidak sadar mereka sudah berada di taman selama satu jam.

"Jenn, pulang yuk perutku lapar" ajak Lisa yang langsung di setujui oleh Jennie.

Diperjalanan pulang mereka di cegat oleh tiga orang pria berbadan kekar yang menakutkan.

"Hy manis mau kemana pagi-pagi?" tanya salah satu preman yang menggunakan tatto Elang di lengannya.

"Bukan urusan mu!" bentak Jennie. Preman berbaju biru itu mencolek dagu Lisa.

"Jangan pegang saya!" ujar Lisa.

"Jangan galak galak ya sayang. Aku jadi takut" ujar preman berbaju biru itu dengan nada yang di mainkan seperti dia benar takut pada jennie dan Lisa. Jennie menatap jijik pria bertiga itu.

"Mau bersenang-senang dengan kami" preman menggunakan jaket kulit itu memeluk lisat dari belakang.

"Jangan sentuh aku brengsek. Lepas!" ujar Lisa memberontak.

Jalanan ini sangatlah sepi. Entah kemana orang-orang yang biasanya berlalu lalang. Bagai mana jika mereka di apa-apakan oleh tiga preman ini. Jika di dalam Film-Film drama korea. Jagoan akan berkelahi dengan para preman untuk menyelamatkan ratu di hatinya. Tapi ini bukanlah film romance seperti itu. Ini nyata. Apa akan ada yang menolong mereka? Apa sang pangeran akah datang menyelematkan tuan putrinya?

Jennie memejamkan matanya lalu menatap jengah para preman tersebut. "Lepaskan teman ku itu brengsek" Jennie menendang kaki preman yang memeluk Lisa.

"Kau... Brengsek" Jennie menampar preman itu. Lisa hanya menangis ia bingung harus melakukan apa.

"Tolong! Tolong!" teriak Lisa yang berharap akan ada yang mendengar nya. Tapi itu semua sia-sia. Tidak ada satupun orang yang melewati jalan ini.

Karena kesal dengan Jennie yang menampar wajahnya. Preman itu mendorong Jennie hingga Jennie jatuh dan dahinya terbentur oleh batu besar di bawahnya. Seketika saja pandangannya buram dan setelah itu ia pingsan.

"Jennie!!!" teriak Lisa lalu menghampiri Jennie yang tergeletak di tanah.

"Tolong hiks To-Tolong" teriak Lisa mencoba meminta bantuan dari siapapun yang bisa membantunya.

"Hahaha" tawa para preman tersebut.

"Brengsek kalian" maki Lisa di hadapan tiga preman itu.

"Hmm tinggal kau sendiri cantik. Mari kita bersenang-senang hahaha" ujar preman yang berjaket kulit. Sepertinya itulah bosnya karena dari tadi ia yang menggerakan dua preman itu.

"Bawa dia ke markas" ujar preman berjaket coklat.

"Baik bos" dua preman itu memegang tangan Lisa.

"Jangan pegang aku brengsek hiks" Lisa mencoba berontak tapi tenaganya kalah dengan tenaga preman-preman ini.

"Tolong hiks" isak Lisa.

"Lepaskan dia!" suara bariton itu terdengar di telinga mereka. Para preman dan Lisa menoleh kepada sumber suara.

"Lepaskan dia!" perintahnya lagi. Lisa tersenyum lega saat melihat pemilik suara itu adalah Jungkook dan Taehyung. Mereka sedang berdiri tidak jauh dari Lisa.

Jungkook mendekat lalu mengambil alih lengan Lisa. Preman tersebut masih terdiam melihat pria tampan di hadapannya.

"Apa kalian terpesona dengan ku huh?" ejek Taehyung yang melihat preman itu masih terdiam. Jungkook memeluk tubuh Lisa mencoba untuk menenangkannya.

"Kalian ingin menjadi pahlawan kesiangan huh" preman itu menarik alih Lisa kembali. Saat ini Lisa benar-benar takut.

"Jika begitu?" tanya Taehyung mengejek.

"Banyak bicara kalian hua" preman itu mulai menyerang Taehyung dan Jungkook. Mereka berkelahi hingga preman itu babak belur. Lisa baru menyadari Jennie yang tergeletak di tanah. Ia menghampiri Jennie.

"Jennie bangun" ucap Lisa dengan menepuk-nepuk pipi Jennie.

"Jennie hiks Jennie bangun hiks" Lisa mencoba membangunkan Jennie kembali. Tapi itu hanya sia-sia Jennie masih enggan untuk membuka kedua matanya.

Saat preman itu benar-benar tergeletak tak berdaya. Taehyung dan Jungkook menghampiri Jennie dan Lisa.

"Tae, hiks Jennie" kata Lisa dengan menunjuk Jennie. Taehyung mengangguk mengerti lalu membawa Jennie ke gendongannya. Taehyung membawa Jennie kedalam mobil miliknya di ikuti Lisa dan Jungkook di belakangnya.

Lisa masuk terlebih dahulu lalu menjadikan pahanya untuk bantalan Jennie. Taehyung mulai melajukan mobilnya menuju rumah sakit.

Lisa terus menatap cemas kearah Jennie. "Jennie bangun. Maafkan aku karena aku meminta kita untuk pulang tadi jika tidak-"

"Sudahlah Lis jangan menyalahkan dirimu terus" ujar Jungkook memotong gumaman Lisa. Taehyung melihat ke wajah Jennie melalui kaca mobilnya. Entah kenapa melihat Jennie seperti itu Taehyung merasakan sesak di dadanya. Ia seperti Tidak rela melihat Jennie terbaring lemah seperti itu.

***

Taehyung terus menatap cemas pintu ruang UGD. Ia sangat takut akan terjadi sesuatu oleh Jennie, bagaimanapun sebagai atasannya ia tidak mau anak buahnya ada yang terluka. Apa ia soal atasan dan bawahan. Atau dia memang tidak mau Jennie terluka. Hah yang benar saja.

Lisa hanya menatap kosong lantai di bawah kakinya. Ia juga khawatir dengan keadaan Jennie. Bagaimanapun Jennie adalah satu-satunya keluarga yang dia miliki saat ini.

Lisa melipat kedua tangannya lalu menutup matanya untuk mulai berdoa kepada tuhan agar sahabatnya itu tidak kenapa-napa.

Jungkook yang melihat Lisa sedang berdoapun menghampiri nya dan ikut berdoa disamping Lisa.

Setelah selesai Lisa membuka matanya dan menoleh kesamping. Ia menatap wajah Jungkook yang sedang berdoa kepada Tuhan.
"Tampan sekali" ucap Digangana tanpa sadar. Jungkook yang memdengarnya langsung membuka mata dan menoleh ke Lisa. Seketika saja tatapan mereka bertemu. Jungkook tersenyum kepada Lisa, senyuman yang membuat wanita yang melihatnya akan meleleh hanya karena senyumannya.

Jungkook ku mohon jangan buat aku hanyut dalam senyum mu batin Lisa.

"Sudah selesai?" tanya Jungkook. Lisa hanya menjawab dengan anggukan.

"Ke Taehyung?" tanya Jungkook. Lisa lagi-lagi mengangguk. Jungkook menggandeng tangan Lisa lalu membawanya ke UGD.

"Tae apa ada kabar?" tanya Lisa panik. Taehyung menggeleng. Lisa kembali duduk di bangku. Air matanya tidak bisa terbendung lagi, ia takut akan terjadi sesuatu pada Jennie.

"Tenang lah Lis, Jennie tidak akan kenapa-napa" ujar Jungkook mencoba menenangkan Lisa. Jungkook duduk disamping Lisa lalu merangkul pundak digangana. Lisa menaru kepalanya di pundak milik Jungkook.

Selang beberapa menit dokter keluar dari ruangan UGD. Lisa yang melihatnya langsung menghampirinya.

"Keluarga Jennie?" tanya dokter.

"Iya dok saya sahabatnya" ujar Lisa.

"Jadi begini, Jennie tidak kenapa-napa tidak ada luka dalam yang serius. Hanya saja dia membutuhkan istirahat yang cukup. Jadi sementara waktu Jennie akan di rawat di sini" kata dokter tersebut. Lisa hanya mengangguk.

"Baiklah saya permisi" ucap dokter tersebut lalu meninggalkan mereka.

***

Vote and comment nya guys

Married With My Directure ( Taennie )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang