"Jane apa kau yakin? Apa kau tidak ingin mengurungkan niat mu? Jane dengarkan aku. Kita bisa ke Daegu bersama. Aku akan berhenti dari pekerjaan ku dan kita hidup seperti dulu lagi bersama eomma" ucap Lisa. Ia sangat sedih melihat Jennie yang akan berjauhan dengannya. Andai Lisa bisa berbuat sesuatu agar Jennie tidak pergi ke Daegu. Dan sesuatu menjanggal di pikiran Lisa. Tentang...
"Kai" Jennie menoleh kepada Lisa saat Lisa menyebutkan nama yang sangat Jennie benci,Kai. Pria tua bangka yang tidak tahu malu dan selalu menikahi wanita muda.
"Bagaimana jika kau diambil oleh Kai Jane. Bagaimana jika kau di jadikan istri ke-4nya? apa kau mau Kai menjadi appa dari bayi mu?" Jennie berpikir sejenak. Lalu ia kembali berjalan menuju stasiun kereta.
Ya, sejak tadi mereka berada di stasiun kereta untuk menunggu kereta yang akan mengantar Jennie sampai Daegu,Dan Lisa. Sejak tadi Lisa selalu membujuk Jennie agar ia tidak pergi dari Seoul.
"Aku akan menikahinya Lisa jika itu memang takdir ku" putus Jennie. Lisa membulatkan matanya.
"Apa-apaan ini Jane? Kau ingin menjadi istri ke-4 nya. Kau gila?"
"Bagaimana lagi. Itu sudah menjadi takdir ku Lisa"
"Tunggu. Aku akan ikut bersamamu" lisa hendak ingin membeli tiket tapi di cegah oleh Jennie.
"Tidak lisa. Lanjutkan lah hidupmu di seoul ini. Aku yakin kau akan menemukan kebahagiaan mu lisa. Aku akan selalu mendoakan yang terbaik untuk mu" ucap Jennie. Pemberitahuan stasiun terdengar. Kereta Jennie sudah siap untuk di tumpangi oleh mereka yang ingin ke Daegu dan sekitarnya.
"Kau harus berjanji. Kau akan selalu bahagia di sini" ujar Jennie memeluk lisa. Lisa menangis. Iapun membalas pelukan Jennie.
"Jangan pernah lupa mengabari ku Jane. Aku mohon jaga dirimu dan juga keponakan ku Jane" ujar lisa sambil mengelus perut Jennie yang masih rata.
"Aku pergi dulu. Sering-sering kunjungi kami di Daegu lisa" kata Jennie. Lisa mengangguk
"pasti, pasti Jane" ujar lisa. Jennie masuk kedalam gerbong kereta.
"Selamat tinggal Seoul, selamat tinggal Taehyung"
***
Setelah lama perjalanan akhirnya Jennie sampai Daegu Ia menghirup udara Daegu yang sejuk. Daegu Kota kelahirannya. Jennie berjalan keluar stasiun dengan satu koper yang cukup besar di tangannya. Ia menghentikan sebuah taxi untuk sampai kerumah eommanya.
Jennie terus melihat pemandangan dari jendela mobil taxi ini. Pikirannya terus melayang pada Taehyung. Sedang apa dia di sana? Apa dia sedang bersama Irene? Apa Taehyung sudah makan malam? Kecemasan dan rasa kecewa meluap pada diri Jennie. Jennie mengelus perutnya yang masih rata.
"Sayang kamu pasti akan bertemu kembali dengan appa mu lagi, Nanti" ucap Jennie purau. Tak terasa mobil berhenti di sebuah rumah yang sangat sederhana. Jennie keluar dengan membawa kopernya.
Ia mengetuk pintu rumah itu terlebih dahulu. Agak lama si, mengingat ini sudah pukul 2 malam. Pasti eomma Jennie sedang asik bermimpi.
Cklek suara pintu terbuka membuat Jennie tersenyum. Dan benar terlihat sosok wanita paruh baya yang masih terlihat cantik berdiri kaget dihadapan Jennie.
"Jane"
"Eomma" mereka berpelukan. Meluapkan kerinduan yang ada di dalam diri mereka masing-masing. Jennie sampai meneteskan air mata.
"Ayo masuk sayang" ucap Sana kepada putri satu-satunya itu. Jennie mengangguk lalu mereka masuk kedalam rumah milik Sana tersebut.
"Ada apa sayang?" tanya Sana. Jennie duduk di sofa. Lalu Jennie mulai menceritakan kejadian selama dirinya berada di Seoul sampai saat ini ia sedang hamil anak dari bosnya atau lebih tepatnya Taehyung. Eomma Jennie marah besar. Ia tidak menyangka bahwa dia telah gagal mendidik anaknya lagi.
"Untuk apa kau melakukan itu bersama Taehyung, Jane! Seharusnya kau pikir. Taehyung adalah orang kaya dia adalah orang pertama yang sangat kaya di Korea. Seharusnya kau tau diri! Mana mungkin Taehyung bertanggung jawab atas kehamilan mu itu. Bodoh! Kau wanita tidak tau malu" bentak Sana. Ia tidak menyangka bahwa kejadian masalalunya akan terjadi lagi. Seperti Sinb yang hamil di luar nikah bersama pria kaya yang tidak bertanggung jawab. Jennie mendekat ke Sana lalu bersujud di kaki Sana.
"Aku minta maaf eomma. Aku.. Aku mencintainya hiks.. Eomma aku mencintai Taehyung eomma.. Aku mohon maafkan aku hiks"
"Apa Taehyung mencintai mu hah? Dia itu orang kaya. Kita bahkan tidak pantas menjadi keluarganya. Kau beruntung sudah di pekerjakan di kantor besar itu. Tapi apa? Kau menganggap kebaikan Taehyung itu salah. Kau menganggap dia mencintai mu? Tidak! Pria seperti dia hanya menginginkan tubuh mu saja dan dengan gampang kau memberikannya!" Jennie terisak. Sana pun menangis melihat anaknya yang sangat malang. Sana hanya tidak mau anak satu-satunya itu bernasib sama seperti anak angkatnya.
"Eomma sangat menyangimu nak. Eomma tidak ingin sesuatu terjadi padamu hiks.." Sana memeluk Jennie dan menangis bersama.
"Kenapa Tuhan. Kenapa kau melakukan ini kepada kami? Kenapa anak-anak ku tidak pernah mendapatkan cintanya tuhan? Apa dosa ku sehingga kau mentakdirkan anak ku seperti ini?" Sana sangat menyesali keadaan seperti ini. Bagaimana bisa Jennie mengandung anak dari Kim Taehyung. Pria kaya yang bahkan tidak pernah melihat Jennie sedikit pun.
Tok..tok..tok..
Ketukan pintu itu menghentikan acara tangis eomma dan anak itu. Mereka saling tatap sejenak. Siapa tamu yang malam-malam datang kemari. Ini sudah jam 4 pagi. Dan masih adakah tamu yang mengunjungi rumah ini?
Sana berdiri lalu menghapus airmatanya. Ia berjalan kearah pintu lalu membuka pintu itu. Dan seseorang membuatnya kaget. Pria itu? Pria...
"Dimana anak mu Sana? Ku dengar dia sudah kembali?" suara pria itu terdengar. Air mata Sana kembali menetes melihat seseorang dihadapanntya.
"Dimana anak mu Sana! Jangan coba-coba untuk menyembunyikannya eomma Mertua" ucapnya dengan senyum Devilnya. Badan Sana bergetar hebat karena takut.
Suara berisik di luar membuat Jennie berpikir siapa yang bertamu sepagi ini? Dan siapa yang sudah membuat keributan di rumahnya. Jennie keluar untuk melihat siapa yang datang kerumahnya. Saat ia keluar, ia melihat seorang pria yang sangat ia benci dan ia takuti. Kai! Sedang berdiri dihadapannya dengan tangan yang memegang sepuntung rokok. Dan beberapa anjing yang dia bawa.
"Hy sayang" sapa Kai saat melihat Jennie. Jennie menyembunyikan badannya pada tubuh eommanya. Walaupun ia tetap terlihat oleh Kai.
"Sayang kenapa takut seperti itu? Aku calon suami mu sayang" ucapnya. Jennie meremas bagian bawah bajunya untuk menahan takut yang ada di dirinya.
"Mari ke appa sayang. Kita akan menikah lusa. Kau akan menjadi istri ku hahaha" tawa yang menyeramkan menurut Jennie. Kai mencekal tangan Jennue dan menariknya kasar sehingga saat ini Jennie berada di pelukan Kai. Sana semakin menangis melihat anaknya yang tampak kesakitan karena ulah Kai.
"Kai ku mohon lepaskan dia Kai" pinta Sana. Sana sampai bersujud di kaki Kai tapi Kai tetap mengacuhkannya.
"Kau pikir apa? Aku akan melepaskannya? Tidak! Bayar hutang mu! Dan aku akan melepaskannya" ujar Kai lalu mendorong Jennie pada anak buahnya atau lebih pantas anjingnya.
"Aku akan bayar Kai. Aku janji akan melunasinya"
"Janji, janji terus yang kau ucapkan Sana mana tapi kau tidak bayar sepesyer pun uang ku. Sudahlah, anak mu akan menikah dengan ku lusa jadi eomma mertua bersiapalah menerimaku menjadi menantumu" kata Kai. Kai meninggalkan Sana dan masuk kedalam mobilnya.
"Eomma... Lepas... Eomma tolong aku" Jennie terus berontak tapi tenaganya kalah dengan para bodyguard Kai yang bertubuh besar.
"Jenniee!!!"
TBC!
Vote and coment
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With My Directure ( Taennie )
Fanfiction17+ Aku menyukainya. Tubuhnya yang indah, Wajahnya yang cantik, Suaranya yang Sexy dan semua tentang dia. Aku menyukai semua tentang Dia. Dia adalah sekertaris ku Jennie Ruby Kim. -Kim Taehyung