Part 7

15.5K 1.1K 22
                                    

Jennie POV

"senang bisa bertemu dengan mu.. lagi" ujar Min Yoongi kepada Taehyung. Lagi? Apa mereka pernah bertemu sebelum ini atau... Ah sudahlah itu bukan urusanku.

"Ya, bagaimana kabar mu? Masih suka bermain dengan wanita?" tanya Taehyung menggoda Min Yoongi. Yoongi terkekeh

"Tidak, kenapa harus main wanita jika di depan mata ada wanita cantik" jawab Yoongi sambil melirik Yerin. Yerin hanya memasang wajah acuh tak peduli. Mereka semua aneh. Sama-sama pemain wanita ko repot.

"Maaf pak saya permisi" ujar Jung Yerin lalu pergi ke meja resepsionis kembali.

Taehyung terkekeh lalu meninju pelan perut Yoongi.

"Mari Taehyung kita mulai meetingnya" ajak Yoongi. Kami masuk  pada ruangan yang telah di khususkan untuk rapat.

Rapat berjalan selama 60menit. Tidak butuh waktu lama memang. Perusahaan Kami telah bekerja sama.

"Terimakasih atas kerja samanya mr. Min saya permisi" ujar Taehyung sambil berjabat tangan dengan Yoongi.

"Baiklah" Yoongi berjabat tangan dengan ku. aku hanya memberi senyuman terbaik ku.

**

Aku dan Taehyung berhenti di sebuah restoran yang cukup terkenal di Mumbai. Aku masuk dengan Taehyung yang berjalan di depan ku, itu memang sudah biasa mengingat aku adalah bawahannya yang mengikuti kemanapun Taehyung pergi dalam urusan pekerjaan. Aku dan Taehyung mengambil meja di dekat jendela restoran ini, terlihat jelas keramaian Kota Seoul. Taehyung memesankan makanan untuk kami berdua tanpa menanyakan apa yang ingin ku makan. Dia memang menyebalkan. Aku benci pria di hadapan ku ini.

Setelah menunggu cukup lama akhirnya makanan yang kami pesan, ah maksudku Taehyung pesan datang. kami memakan dalam keheningan. Aku dan dia tidak ada yang memulai percakapan.

Setelah acara makan. Kami kembali ke kantor.

**
Kim Taehyung POV

Aku memasuki kantor di ikuti dengan Jennie di belakang ku. Saat aku memasuki ruangan ku. Aku terkejut melihat appaku sedang duduk di sofa ruanganku.

"Taehyung" sapanya lalu menghampiri ku. Aku membungkukkan badan ku untuk memberi salam untuknya.

"Appa, kau tidak memberi tahu ku kalau ingin datang kesini" ujarku sambil duduk di sofa yang appaku tempati.

"Ya, appa ingin bicara dengan mu" ucap appa ku.

"Tentang?" tanyaku yang memang tidak tahu apa yang ingin di bicarakan oleh appa, melihat raut wajah yang serius.

"Jadi gini Taehyung, kau tau appa sudah tua. Appa ingin sekali menimang cucu. Kamupun membutuhkan penerus keluarga Kim". Aku terdiam masih tidak mengerti arah pembicaraan ini.

"appa ingin kamu secepatnya menikah. Kau tau appa tidak pernah meminta apa-apa dari mu kan. Ini permintaan appa satu-satunya. Appa harap kamu mengerti keinginan appa". Appa berdiri lalu menepuk pundak ku sebelum ia pergi dari ruanganku.

Menikah? Bahkan aku tidak pernah memikiran untuk menikah.

**

Author POV

Taehyung mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi. Ia tidak perduli makian dari pejalan yang lain.

Kau tau appa sudah tua. Appa ingin sekali menimang cucu. Kamupun membutuhkan penerus keluarga Kim. Ucapan ayahnya itu selalu berputar dalam pikiran Taehyung. Bagaimana bisa appanya menyuruhnya menikah. Padahal ia sama sekali tidak pernah berpikiran untuk menikah.

Married With My Directure ( Taennie )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang