Part 12

14.9K 972 46
                                    

"Minum lah" Taehyung memberikan air untuk Jennie. Jennie mengambilnya lalu meminumnya dengan tangan yang masih gemetar akibat kejadian beberapa jam yang lalu. Ya, setelah kejadian dipesta tadi Taehyung memutuskan untuk membawa Jennie ke Mansion miliknya, ia tidak ingin Lisa khawatir oleh keadaan Jennie saat ini.

"Aku akan keruang kerja ku. Kamu beristirahat lah, jika kamu membutuhkan sesuatu datanglah keruang kerjaku" ujarnya lalu keluar dari kamar.

Taehyung berjalan menuju ruang kerjanya lalu menyuruh orang kepercayaannya untuk datang keruangannya.

"Ada apa tuan?" tanya Suho setelah masuk kedalam ruangan Taehyung, Suho langsung duduk di bangku yang berhadapan dengan Taehyung .

Suho adalah orang kepercayaan Taehyung sekaligus sahabat baiknya, jadi ia tidak perlu permisi kepada taehw untuk duduk dimanapun ia mau. Selain jungkook dan Jisoo, Suho-pun mengenal baik kepribadian Taehyung. Mereka memang sudah sangat lama bersahabat. Mereka juga memiliki dua sahabat lagi yang bernama Kim Namjoon dan Jung hoseok.

"Tidak usah terlalu formal jika bicara dengan ku Suho" Taehyung mengangkat sudut bibirnya hingga terlihat senyum yang menawan.

"Baiklah Taehyung, ada apa?" tanya Suho sekali lagi. Taehyung menyalakan rokonya lalu menghisapnya. Suho sangat hafal jika sedang seperti ini pasti bosnya sedang cemas tapi Taehyung sangat pandai menutupinya, dia tetap memasang wajah datar tanpa ekspresi. "Aku ingin kau menghancurkan perusahaan Min Company" ujar Taehyung masih dengan nada santainya.

"Kenapa?" tanya Suho yang tidak mengerti kenapa atasannya ini menyuruhnya menghancurkan perusahaan milik Min Yoongi  yang memang cukup besar, tapi masih kalah dengan perusahaan milik Taehyung.

Perusahaan Taehyung memang perusahaan terbesar di  korea selaran. Selain membangun bisnis properti yang sangat maju, Taehyung juga memiliki perusahaan berlian terbesar. Itulah mengapa Taehyung di juluki sebagai Billionare termuda dan pengusaha tersukses di kore selatan maupun di Asia.

"Karena.. Dia hampir memperkosa kelasih ku" ujar Taehyung. Suho sudah tahu siapa yang Taehyung maksud 'kekasih' karena Taehyung sering sekali membicarakan Taehyung di depan para sahabatnya. Taehyung memang sangat terbuka jika di hadapan sahabatnya ia bukan tipe orang yang suka menutupi masalahnya. sekecil apapun masalahnya, ia pasti menceritakannya kepada sahabatnya. Hanya dengan sahabat baiknya. Begitupun sebaliknya. Mereka memang sudah sangat terbuka satu sama lain, jika ada nominasi sahabat terbaik pasti mereka berlima lah yang mendapatkan nominasi itu.

"Baiklah Taehyung. kau bisa melihat televisi esok dan ku yakin senyuman menawan mu akan tercetak di bibir yang selalu kau gunakan untuk memgomeli bawahanmu" ujar Suho menyindir. Suho berjalan keluar ruangan itu. Saat Suho membuka pintu ia menemukan sosok wanita yang seperti nya sedang menguping pembicaraan Taehyung dan Suho.

Suho membalikan badannya kearah Taehyung "dan Tae bilang kepada wanita mu, akan lebih baik jika dia tidak menguping pembicaraan kita" ucap Suho sebelum benar-benar pergi dari ruangan Taehyung. Taehyung mengernyitkan dahinya. Tiba-tiba saja ia melihat bayangan wanita di depan pintu dan saat itu dia baru memahami perkataan Suho.

"Baik mrs. Ruby  kau boleh masuk"

**

Jennie POV

Aku dan Taehyung memasuki mobil limosinnya untuk sampai di Mansion miliknya. Ya, dia bilang akan lebih baik jika aku menginap di Mansion-nya, awalnya aku menolak tapi ia terus memaksa sampai aku menyerah dan memilih ikut bersamanya.

Air mata ku terus membanjiri pipiku. Bagaimana tidak, aku hampir saja di perkosa oleh pria brengsek yang tidak ku kenal, jika saja tidak ada Taehyung yang menolongku, aku sudah tidak tahu bagaimana nasibku saat itu. Dia benar-benar seperti malaikat ku. Dia selalu ada di saat aku sedang membutuhkan pertolongan. Aku semakin mengagumi pria di hadapanku ini.

Selama di perjalanan Taehyung terus memeluk ku sambil berkata "sudah Jane tidak usah menangis lagi kau sudah aman bersama ku sayang" awalnya aku muak mendengar nya memanggil ku sayang. Tapi lama kelamaan aku merasa senang jika Taehyung memanggil ku dengan kata itu. Malah aku sempat berharap bahwa dia akan selamanya memanggil ku kata itu.Yaampun Jane sadarlah, mana mungkin dia menyukai wanita seperti mu.

Sesampainya di Mansion milik Taehyung aku langsung di sambut para maid yang bekerja di sini. Mereka membungkuk hormat kepada ku dan Taehyung. Aku hanya bisa menjawab dengan senyuman. Aku dan Taehyung memasuki kamar berbau maskulin khas pria. Kamar bernuansa merah-hitam menandakan sekali bahwa ini kamar milik pria. Kamar ini besar sekali, jika di bandingkan oleh kamar ku besar Kamarku hanya seperapat dari kamar ini.

"Minum lah" suara Taehyung membuyarkan lamunanan ku. Aku mengambil gelas yang berisi air itu dengan tangan yang masih gemetar akibat kejadian dipesta tadi.

"Aku akan keruang kerja ku. Kamu beristirahat lah jika kamu membutuhkan sesuatu datanglah keruang kerjaku" ujarnya lalu keluar dari kamar ini.

Aku membaringkan tubuhku di kasur berukuran king-size lalu memejamkan mata ku.

"Calm baby, kau seperti sedang ada masalah. Terlihat jelas dari raut wajah mu. Tapi tenang sayang, aku akan membuat kau melupakan masalah mu dalam sekejap". seorang pria yang tidak ku kenal menghampiri ku diruangangelap ini. ia mendekat kan wajahnya danmenciumku tanpaampun. Aku hanya bisamenangis. Siapa pria ini? Aku takut. Aku mohon siapapun tolong aku.

"Tolong!" dengan sisa tenaga aku berteriaktapikenapa sepi sekali. Dimana aku? Kenapa aku hanya berdua dengan pria ini?.

"Tolong!" aku berteriak lagi tapi tidak adayangmembantu ku. Ya tuhan aku takut. Pria ini terus mencium setiap lekuk tubuhku. Tuhan akutakut.

"Tolong!..". Aku terbangun dari tidurku dengan nafas yang memburu. Dimana aku sekarang? Ini bukan kamar ku. Oh ya aku lupa jika ini adalah kamar Taehyung. Syukurlah tadi hanya mimpi. Tapi mimpi itu sangat buruk. Tanpa sadar aku menitikan air mataku. Demi apapun aku takut, aku takut saat ini.

Aku takut sendiri, jika ini di apartemen ku, aku akan meminta lisa untuk tidur bersama ku tapi ini rumah Taehyung. Apa aku meminta Taehyung untuk menemaniku tidur? Tapi.. ah masa bodoh dengan gengsi. Yang penting aku bisa tidur malam ini.

Aku berjalan keluar kamar. Dimana letak ruang kerja Taehyung? Aku tidak mengetahuinya. Aku harus lewat kanan atau kiri? Ya Tuhan rumah ini besar sekali. Tapi, Aku akan coba lewat kanan.

Aku terus berjalan melewati lorong yang sepi. Rumah ini besar tapi jarang penghuni nya. Apa Taehyung tinggal di sini sendiri? Jika iya, pasti dia akan kesepian. Kalau aku memiliki rumah sebesar ini, aku akan mengajak semua temanku tinggal bersama ku tentunya tetap menyewa.

Aku berhenti di depan salah satu ruangan yang ada di lorong ini. Pintu ruangan itupun tidak tertutup rapat. Aku akan mengintipnya terlebih dahulu untuk mastikan benarkah ini ruangan Taehyung.

"Aku ingin kau menghancurkan perusahaan Min Company" ujar suara yang sangat aku kenal dan aku yakin ini adalah ruang kerja yang Taehyung maksud.

"Kenapa?" suara asing terdengar di telingaku. Dengan siapa Taehyung bicara saat ini?

"Karena.. Dia hampir memperkosa kekasih ku" ujar Taehyung. Aku membelalakan mata ku. Siapa yang di maksud Taehyung kekasihnya. Apa iya Taehyung memiliki kekasih, kenapa rasanya sakit sekali mendengar hal itu. Bodoh! Jennie kau tidak boleh jatuh cinta pada Taehyung.

"Baiklah Taehyung. kau bisa melihat televisi esok dan ku yakin senyuman menawan mu akan tercetak di bibir yang selalu kau gunakan untuk memgomeli bawahanmu" pria yang sedang bicara dengan Taehyung itu menjawab. Aku masih mencerna semua pembicaraan Taehyung tadi. Min company? Itu perusahaan besar. Kenapa Taehyung ingin menghancurkannya hanya demi kekasihnya yang hampir diperkosa? Tapi itu wajar si di lakukan oleh Taehyung. Kekasih mana yang suka jika pacarnya di perkosa oleh orang lain walaupun itu hampir.

Semua fikiran ku buyar karena pintu yang tiba-tiba saja terbuka. Terlihat dengan jelas pria tampan dihadapan ku ini sedang menatapku tidak suka. Apa dia tidak suka aku mendengar pembicaraan nya? Oh Jennie kau benar-benar bodoh. Kau sangat tidak sopan menguping pembicaraan orang lain, Astaga.

"dan tae bilang kepada wanita mu, akan lebih baik jika dia tidak menguping pembicaraan kita" ucap pria itu lalu pergi meninggalkan ku yang masih terdiam di depan pintu.

"Baik mrs. Ruby kau boleh masuk"

**

Vote and comments

Married With My Directure ( Taennie )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang