Adegan (18+) bagi kalian yang belum berumur 18tahun keatas dilarang membaca ini jika kalian masih tetap membaca, jangan salahkan saya karena saya sudah memperingatinya.
Happy reading 😙
Sorry typo 📝
***Diperjalanan pulang Jennie hanya terdiam. Ia sedang memikirkan bagaimana caranya agar ia bisa berterimakasih kepada Taehyung. Bagaimanapun dia harus mengucapkan terimakasih karena Taehyung yang telah membantunya kemarin.
Jennie mengigit bibir bawahnya untuk menghilangkan kebingungan dalam otaknya.Ya tuhan bagaimana aku bisa berterimakasih kepada Taehyung batin Jennie.
Jennie kau ini kenapa? Hanya mengucapkan terimakasih sulit sekali. Bagaimana pun caranya kau harus berterimakasih padanya karena dia yang telah membantumu kemarin.Pikiran-pikiran itu selalu menyelimuti otak Jennie. Ia terlalu gengsi untuk mengucapkan terimakasih kepada pria yang menurutnya sombong dan menyebalkan. sekarang ia menyadari bahwa di balik kesombongan Taehyung ada kebaikan yang menyelimuti dirinya.
Tanpa sadar mereka telah sampai di parkiran apartemen. Taehyung menoleh kearah Jennie. Jennie terus memainkan Ujung bajunya sambil menggit bibir bawahnya.
"Berhenti menggigit bibir mu Jennie!" perintah Taehyung. Jennie menoleh kearah Taehyung lalu tersenyum. Jenis senyum yang di buat-buat.
"Turunlah sudah sampai!" perintah Taehyung.Yaampun pria ini sudah menjadi es kembali batin Jennie. Jennie membuka pintu mobilnya lalu berjalan dengan menyentakan kakinya. Taehyung terkekeh lalu mengikuti Jennie dari belakang.
Jennie membuka pintu apartemennya dan masuk kedalam di ikuti oleh Taehyung.
"Sepi sekali. Lisa kemana?" tanya Jennie. Taehyung mengangkat sedikit bahunya. Ia memang tidak mengetahui di mana Lisa saat ini.
Taehyung duduk di sofa. Jennie mulai merasa cemas. Bagaimana caranya agar dia bisa mengucapkan terimakasih kepada Taehyung. Kenapa rasanya sulit sekali hanya mengucapkan kata 'terimakasih'.
Jennie berjalan kearah sofa lalu duduk di samping Taehyung yang sedang asik memainkan gedget miliknya.
"T-taehyung" panggil Jennie.
"Hmm" Taehyung nampak serius dengan gedgetnya. Jennie bertambah gerogi.
"T-taehyung" Jennie mencoba memanggilnya lagi. Kali ini Taehyung menoleh kearah Jennie.
"Ada apa?" tanya Taehyung sambil memasukan gedgetnya kedalam saku celana yang ia gunakan.
"A-aku.. Hmm.. Aku.."
"Kau ingin bicara?" tanya Taehyung yang melihat Jennie sepertinya ingin bicara sesuatu. Jennie menggaruk telungkup kepalanya yang tidak gatal.
"Te-..." Taehyung menangkat satu alisnya. Menunggu kelanjutan ucapan Jennie.
"Te-terima ka-kasih Tae, terimakasih. Terimakasih karena kau telah membantuku dari preman jahat itu. Kau telah merawat ku di rumah sakit, menjagaku. Terimakasih banyak Taehyung" Jennie menundukan kepalanya. Ia tahu reaksi apa yang akan Taehyung berikan saat ini. Bahkan Jennie tidak berani menatap mata Taehyung yang selalu membuatnya hanyut dalam pikiran-pikiran nakal.
Taehyung mengangkat dagu Jennie, memaksanya untuk menatap mata indah milik Taehyung. Sekarang jarak mereka hanya beberapa centi saja. Jennie bisa merasakan deru nafas milik Taehyung. Jantungnyapun berpacu cepat sekali. Taehyung mendekatkan wajahnya, Jennie tersentak kaget saat merasakan bibir tipis Taehyung yang menyentuh bibirnya. Membuat lumatan-lumatan lembut.
Jennie tidak membalasnya karena dia yang masih kaget. Taehyung mengigit bibir bawah Jennie membuat Jennie membuka mulutnya. Taehyung yang mendapat kesempatan itu langsung memasuka lidah kedalam, mengabsen deretan gigi Jennie. Jennie mulai memejamkan matanya mencoba membalas ciuman Taehyung yang menuntut. Saat dirasakan Jennie membutuhkan oksigen, Taehyung melepas ciuman mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married With My Directure ( Taennie )
Fanfic17+ Aku menyukainya. Tubuhnya yang indah, Wajahnya yang cantik, Suaranya yang Sexy dan semua tentang dia. Aku menyukai semua tentang Dia. Dia adalah sekertaris ku Jennie Ruby Kim. -Kim Taehyung