"Taehyungie, tanggal 20-22 kamu sibuk, tidak?". Tanyanya padaku sambil memasukkan sendok berisi ice cream rasa vanilla ke dalam mulutnya.
"Tidak, kenapa?".
"Temani aku datang ke konser EXO, aku sudah membeli 2 tiket festival tipe-A untuk kita berdua. Pleassee!!". Jelasnya sambil mengatupkan kedua telapak tangannya.
"Kenapa harus denganku? Pergi saja dengan yang lain".
"Baiklah, Taehyung! Tidak apa-apa jika kau tidak mau menemaniku, aku akan datang dengan Minho Oppa saja kalau begitu!".
Aku menatapnya sinis."Hheh... kenapa kau mau datang dengan laki-laki berengsek itu?".
Perlu kuperjelas, bahwa Minho adalah senior kami di sekolah Yanggisan. Dia memang menyukai Hyesoo sejak 2 tahun belakangan ini, bahkan dia tidak segan-segan melakukan hal-hal ekstrem untuk mengutarakan perasaannya kepada Hyesoo. Sejauh ini, aku memang mentolerir dirinya hanya untuk sekedar berkomunikasi dengan Hyesoo, karena memang tidak ada yang aneh-aneh yang dia lakukan selama ini, apalagi sampai mengusik hal pribadi yang menyangkut Hyesoo. Tapi sikapnya kepada Hyesoo akhir-akhir ini membuatku jengah dan kesal.
"Memangnya kenapa? Kurasa Minho Oppa tidak akan menimbulkan masalah. Dan setidaknya dia mau kuajak jalan dan menonton konser EXO. Dan.. entahlah, nantinya apakah dia akan menganggap itu sebuah kencan atau tidak?".
Aku berpikir sebentar, mencoba mencerna kata-katanya.
"Baiklah, kita pergi! Tapi ingat, jangan terlalu over saat melakukan fanchant nanti, jangan berteriak terlalu histeris juga".
"Bagaimana bisa begitu? Aku membeli tiket festival dan kita akan menonton di barisan depan, itu adalah saat dimana aku bisa lebih dekat dengan biasku, bagaimana bisa aku tidak berteriak histeris?!".
Sebenarnya inilah yang menjadi alasan seorang Kim Taehyung tidak mau menemaninya pergi ke konser EXO. Alasan pertama, aku tidak suka suasana yang terlalu bising dan ramai, kedua... entah kenapa di saat-saat seperti inilah aku merasa cemburu terhadap pria bernama Baekhyun itu. Jujur saja. Aku benci sekali setiap Hyesoo selalu membicarakan orang itu, menyebut namanya dengan sebutan 'Oppa', dan selalu menomor satu kan pria itu. Bahkan, Hyesoo tidak segan untuk melakukan apapun demi biasnya itu. Meskipun begitu, aku yakin cinta Hyesoo untuk Baekhyun hanya sekedar cinta seorang fangirl terhadap biasnya. Dan aku tidak tahu, sampai kapan aku akan terus memendam perasaan ini sendirian. Aku tidak tahu apakah Hyesoo akan bisa mencintaiku seperti ia mencintai Baekhyun suatu hari nanti atau tidak? Aku bahkan tidak tahu, sampai kapan angan-angan ini akan berlalu dan berubah menjadi kenyataan.
"Ya! Taehyungie..,". Hyesoo melambai-lambaikan telapak tangannya di depan wajahku."Ada apa?".
Aku tersenyum kecil."Tidak ada apa-apa".
"Lalu bagaimana? Kita akan menon_".
"Iya, baiklah! Kau boleh melakukannya". Aku buru-buru memotong ucapannya.
"A-Apa? M-Maksudmu, aku boleh melakukan fanchant sesukaku dan berteriak semauku?".
Aku mengangguk." Tentu saja boleh!".
"Ba-Bagaimana bisa kau berubah pikiran secepat itu?".
Aku tersenyum, lalu menyipitkan mata."Asal kau tidak datang ke konser dengan Minho, aku akan lakukan apa saja".
"Uuuhhhh!! Jinjja? Gamsahamida, Taehyungie".
****
KAMU SEDANG MEMBACA
MR.ID/My Rival Is Idol
Fiksi PenggemarIni tentangku, Kim Taehyung yang tengah mengejar cinta sahabatku sendiri yang seorang fangirl