-KIM TAEHYUNG-
.
.
.
.
Aku berjalan kearah Hyesoo yang sedang memasak sesuatu di dapur, dia baru pulang dari menonton konser. Dia langsung berjalan kearah dapur saat aku memintanya untuk membuatkanku makanan.Seharian penuh aku menunggu Hyesoo pulang di teras rumahnya. Dan ia baru pulang tepat pukul 22.14 malam.
"Hyesoo-ya?".
Wanita itu berbalik dan menatapku sekilas, lalu kembali sibuk dengan aktivitas memasaknya. Aku tahu dia lelah, tapi entah kenapa aku yang bodoh ini masih saja bersikap manja kepadanya.
Aku mendekati Hyesoo dan langsung memeluknya dari belakang. Aku melingkarkan kedua tanganku di perutnya, dan menyandarkan kepalaku di pundaknya.
"Ada apa?". Tanyanya, lalu mengusap rambutku pelan.
"Maaf aku tidak bisa datang ke konser tadi!". Setelah aku mengatakan itu, aku segera mengecup pipinya singkat. Aku melihatnya tertegun sesaat, bahkan aktivitas memasaknya sempat terhenti beberapa detik. Lalu ia kembali dengan aktivitas sebelumnya.
"Tidak apa! Kita bisa menonton lain waktu".
Aku mengangguk setuju. Lalu membalikkan tubuhnya hingga kami berhadapan sekarang. Aku mengusap pelan perutnya, lalu beralih menggenggam pinggang rampingnya, mencoba lebih mendekatkannya lagi padaku. Aku menatap matanya dalam lalu meraih rambutnya, menyingsingnya keatas. Aku merogoh saku celanaku dengan tangan kananku, sedangkan tanganku yang lain kugunakan untuk memegang rambut Hyesoo agar tidak jatuh dan tergerai seperti sebelumnya. Aku mengeluarkan pita rambut Hyesoo dari dalam saku celanaku kemudian menunjukkannya pada Hyesoo sambil melakukan senyum smirk kearahnya.
Ia menatapku bingung. "Itukan pita rambut milikku, bagaimana kau mendapatkannya?". Tanyanya.
Saat ia berusaha meraih pita rambutnya aku buru-buru menjauhkannya agar ia tidak bisa dengan mudah mendapatkannya. Lalu aku kembali meraih rambut Hyesoo, menyatukan semua helaian rambutnya dan mengikatnya menjadi satu dengan pita rambut itu. Setelah berhasil mengikat rambut dengan gaya ponytail, aku segera menyesap leher kirinya yang tampak kosong, lalu sesekali mengecup wajahnya. Bibir Hyesoo tersapu pandanganku, aku mulai menjejakkan bibirku di bibirnya, melumatnya dalam, lebih dalam lagi, hingga aku tidak sadar bahwa Hyesoo sudah membalasnya.
Shit! Ia menarik tautan bibir kami begitu saja. Tapi aku belum mau menyerah, aku baru akan kembali menyesap leher sebelah kanannya tapi mataku terbelalak saat mendapati ruam merah seperti bekas seseorang yang telah mengecupnya bersarang disana.
Aku tidak ingat telah mengecup leher sebelah kanan Hyesoo sebelumnya. Lalu siapa pria yang telah berani menyesap leher wanitaku itu hingga menimbulkan bekas di lehernya? Tidak mungkin Hyesoo selingkuh dariku, dia tidak akan melakukannya. Lalu ruam merah di lehernya itu apa? Entahlah, mungkin itu aku yang telah melakukannya, hanya saja aku tidak ingat kapan pernah melakukan itu padanya. Aku hanya perlu berpikiran positif.
Ayolah, Tae! Tidak mungkin Hyesoo selingkuh darimu bodoh!
Aku menyesap lehernya kembali, mencoba menyingkirkan rasa jijik yang menyeruak karena aku mencium lehernya tepat di atas ruam merah tadi. Jelas itu bukan aku yang melakukannya, jelas itu bukan jejak yang kutimbulkan. Tapi kenapa Hyesoo selingkuh dariku? Apa dia tidak mencintaiku?
Aku menyesap lehernya dengan emosi, bahkan saking emosinya aku sampai terisak sambil tak menarik tautan bibirku dari sisi lehernya. Dan aku yakin, Hyesoo menyadari isakanku yang semakin tak terkendali.
"Kenapa kau menangis?". Suara lembutnya menyeruak menjamah telingaku.
Aku menggeleng, lalu mencoba tersenyum. "Aku... hanya merindukamu!".
KAMU SEDANG MEMBACA
MR.ID/My Rival Is Idol
FanfictionIni tentangku, Kim Taehyung yang tengah mengejar cinta sahabatku sendiri yang seorang fangirl