"Gamsahamida, Nara-ya?!". Ujar Taehyung pada Nara sambil mengembalikan kunci mobilnya.
Nara hanya mengangguk, lalu tersenyum ke arahku. Aku hanya menatapnya sekilas.
"Hyesoo-ya! Sampai jumpa besok di sekolah". Ujar Taehyung sambil menatapku. Aku tak membalas tatapannya dan hanya memalingkan wajah.
"Kalo begitu aku permisi". Ujarnya lagi.
"Ndee". Balas Nara cepat. Tepat sebelum Taehyung melajukan mobilnya, aku buru-buru berjalan memasuki rumah, disusul Nara yang sebelumnya menutup pintu dan berjalan di belakangku.
"Hyesoo-ya!". Teriak Nara.
Aku hanya menoleh sekilas kearahnya.
"Maafkan aku, ya?".
"Gwenchana-yo,". Ujarku cepat.
"Kau baik-baik saja, kan?". Tanya Nara sambil tetap mengikuti langkahku yang kini telah menaiki tangga.
"Aku baik-baik saja, Nara-ya".
"Aku akan pulang, jadi kau istirahatlah, jangan lupa bersihkan badanmu, jangan lupa makan juga".
Aku langsung berbalik dan menatapnya.
"Apa? Pulang kau bilang? Ini sudah larut malam Nara-ya. Dan kenapa kau berpikir untuk pulang malam-malam begini, apa kau mau meninggalkanku sendirian disini, hah?!".
Nara tersenyum kecut kearahku.
"Mana mungkin aku membiarkanmu pulang larut malam begini. Menginaplah malam ini, temani aku, ya?".
Nara tersenyum dan langsung mengangguk cepat, lalu memeluk tubuhku erat.
"Gomawo, Hyesoo-ya".
****
"Hyesoo-ya, makan dulu, yuk!". Nara datang sambil membawa semangkuk Kimchi Jjigae. Itu sejenis sup dengan isian daging, kimchi, sayuran, tahu, dengan tambahan bumbu pedas. Dia tahu betul apa yang menjadi kesukaanku.
"Eh, Nara-ya? Waeyo? Kenapa kau susah-susah memasak untukku seperti ini, sih?". Tanyaku pada Nara yang langsung duduk disampingku, di atas tempat tidur.
"Hmm..., ini karena aku peduli! Kau pasti belum makan apa-apa hari ini, kan?".
Aku mengangguk. "Gomawo, Nara-ya! Tapi kenapa hanya semangkuk, kau tidak makan juga?".
Nara menepuk pundakku pelan, "Aku sudah habiskan semua koleksi ramyeon instanmu yang ada di lemari dapur. Dan aku sudah kenyang sekarang!". Ujar Nara sambil tersenyum.
Aku menatapnya tak percaya, hampir saja aku tersedak. Aku tak tahu apa yang harus kukatakan padanya.
"Oh, iya! Bagaimana acara kencanmu dengan Taehyung, sukses?". Tanya Nara ditengah-tengah aktivitas makanku.
"Eemmh? Jangan bahas itu. Memangnya kencan apaan?". Balasku cepat sambil melirik sinis kearahnya.
"Ah, memangnya kenapa, Hyesoo-ya?".
Aku berpikir sebentar. "Emmh, sebelumnya aku ingin bertanya. Kenapa kau mau bertukar posisi dengan Taehyung saat kalian di studio tadi?".
Nara tersenyum tipis, "Mian, habis sepertinya Taehyung sangat mencintaimu. Dan dia benar-benar dalam masalah besar, karena kau terus mengacuhkannya. Jadi apa salahnya jika aku membantunya sedikit saja".
Aku hanya terdiam membeku. Jika Nara saja bisa merasakan kesungguhan Taehyung padaku. Kenapa aku tidak?
"Mulai sekarang, cobalah untuk memperbaiki hubunganmu dengannya,".
Aku hanya menggeleng pelan.
"Heol. Memangnya kenapa? Dia pria yang baik. Apa salahnya mencoba lebih dulu. Dia itu bersungguh-sungguh ingin memberikan cintanya untukmu. Hyesoo-ya, coba kau ingat kembali perjuangannya selama ini kepadamu!".
Aku hanya diam.
"Kau tidak perlu mencintainya sekarang. Tapi cobalah belajar untuk mengerti dan memahami perasaannya yang tulus kepadamu selama ini".
Aku mengangguk paham. Tentu saja aku harus melakukan itu. Mengerti tentang perasaan Taehyung tidak akan merubah pendirianku. Pasti perasaanku padanya akan berbeda dengan rasa yang kumiliki untuk Baekhyun Oppa. Itu tidak akan pernah sama.
****
"Ommoo!".
Nara terkejut bukan main saat aku menyodorkan 2 tiket festival konser EXO padanya.
Aku mengernyit."Wae?".
Ia langsung beranjak berdiri dari tempat tidur dan menatapku penuh curiga.
"Waeyo? Jangan menatapku seperti itu?".
"Kau berencana pergi dengan siapa?". Ia menatapku penuh selidik.
Aku membuang napas."Taehyung".
Ia tersenyum cerah padaku sekarang."Pergilah dengannya, kenapa kau malah ingin memberikannya padaku?". Tanyanya.
"Ani.. Aku sudah tidak berniat untuk datang dengannya".
"Emmh.. geuroguna. Lalu?".
"Datanglah denganku, ya? Apa kau juga sudah beli tiket untuk konser EXO nanti?". Tanyaku.
"Ne, aku sudah membeli tiket konser EXO. Tapi bukan tiket VIP seperti yang kau punya".
"Bagus kalo begitu. Aku punya 2 tiket, dan kita akan menonton bersama. Tiketmu itu masih bisa kau jual kembali, kan?".
"Aah... Mianhae Hyesoo-ya! Kurasa aku tidak bisa".
"Kenapa tidak bisa?". Aku menatapnya bingung.
"Aku tidak datang sendiri, jadi aku tidak bisa datang denganmu nanti. Aku akan menunggumu saja nanti disana!".
"Memangnya kau akan datang dengan siapa?".
"Ada deh! KEPO". Nara langsung naik ketempat tidur dan menarik selimut hingga menutupi kepalanya.
"Ya! Jeon Nara".
****
KAMU SEDANG MEMBACA
MR.ID/My Rival Is Idol
FanfictionIni tentangku, Kim Taehyung yang tengah mengejar cinta sahabatku sendiri yang seorang fangirl