-BAEKHYUN-
.
.
.
.
"Hei, Hyesoo-ya?!".Aku melihat gadis itu terduduk di pinggir tepi sungai Han. Ia menoleh kearahku setelah mendengar teriakanku yang menggema tertiup angin. Aku melambai penuh semangat kearahnya. Gadis itu bangkit, kemudian tersenyum.
"Kemarilah!". Ujarku dengan lambaian yang mengisyaratkan dirinya untuk segera mendekat. Tanpa menunggu lama, gadis itu segera berjalan mendekatiku.
"Pasti dingin kan, diluar sini?". Tanyaku sambil melempar senyum kepadanya. Ia mengangguk sambil mengerutkan bibirnya. Mengingat bulan ini telah masuk musim dingin aku segera melepas mantel hitam milikku, kemudian memakaikannya ke tubuh Hyesoo yang kulihat hanya memakai pakaian seadanya. Aku tidak ingin wanitaku ini sampai sakit.
Rambut panjangnya yang tergerai, tertiup angin malam sungai Han yang sedikit bergerak kencang. Membuat wajahnya tertutup sebagian rambut panjangnya yang mulai berantakan. Aku merapikan sedikit rambutnya, menyelipkan beberapa anak rambut di sekitar telinga.
"Kamu terlihat cantik malam ini, Hyesoo-ya!". Bisikku di telinganya.
"Jadi kemarin-kemarin aku tidak cantik, begitu?".
Aku tertawa, lalu merengkuh tubuh gadis itu, menenggelamkan kepalanya ke dalam pelukanku. "Bukan begitu, Hyesoo! Kemarin kau tetap terlihat cantik. Tapi malam ini kau jauh lebih cantik".
Gadis itu menarik kepalanya. "Lalu?".
Senyumku semakin lebar kali ini. "Lalu aku masih tetap mencintaimu. Bahkan jadi semakin mencintaimu, Hyesoo".
Dia tersenyum, tentu senyuman yang selalu membuatku jatuh cinta lagi dan lagi.
Gadis ini membuat tubuhku menghangat, dia melingkarkan kedua tangannya di leherku, membuatku refleks menggenggam pinggang rampingnya. Ia menatapku dengan mata abu-abunya yang bersinar, membuatku terhipnotis dengan aroma vanilla tubuhnya, membuat saraf-saraf tubuhku menegang dan terasa seperti setruman yang langsung menyambar relung jiwa. Kali ini senyumannya mulai sedikit memudar, aku tidak tahu mengapa. Tapi aku masih tetap tidak menyurutkan senyumanku.
"Terimakasih sudah membuatku menjadi satu-satunya fans yang paling beruntung di dunia. Terima kasih sudah bertemu denganku, mencintaiku dan berbagi hidupmu denganku". Ujarnya disusul bulir air mata yang mulai turun perlahan dari sudut-sudut matanya. "Aku takut melukai hatimu! Aku takut tak bisa lagi memberi kebahagiaan untukmu! Aku takut hanya akan membuatmu sedih! Aku takut kita tak pernah bertemu lagi!".
"Ayolah, jangan berkata seperti itu, Hyesoo! Ini adalah malam yanig paling membahagiakan untukku. Buang jauh-jauh kesedihanmu dan tetaplah tersenyum bahagia untukku, ya?". Aku menghapus pelan air mata yang menggenang di matanya.
Gadis ini luar biasa hebat karena berhasil membuatku tidak hanya jatuh cinta tapi juga jatuh hati.
Aku menatap wajahnya lekat-lekat. "Hyesoo-ya, tahukah kau?".
"Hmm, wae?".
"Ini adalah hari yang membahagiakan dalam hidupku. Dan senyumanmu itu... adalah senyuman terindah yang pernah kulihat. Berjanjilah satu hal padaku, Hyesoo-ya?".
Gadis itu mengkerutkan keningnya, jelas penggambaran sebuah keheranan kini terlihat menghiasi wajahnya. "Berjanji untuk...".
"Untuk selalu ada disampingku. Berhenti menjadi pengagumku. Aku tidak ingin kau menjadi fans-ku lagi. Jangan pernah lakukan itu".
Seketika gadis itu melepas rangkulan yang sebelumnya melingkar di leherku. "Aku tidak mengerti dengan apa yang kau bicarakan...". Wajahnya terlihat kesal dengan mimik wajah yang tak bisa kupahami.
"Jadilah kekasihku, Hyesoo-ya! Dan berhenti menjadi seorang fans. Cukup cintai aku sebagai seorang kekasih". Kemudian tanpa menunggu jawabannya, aku segera mencium bibir gadis itu. Rasa ini.. Ciuman ini.. seperti sebuah pukulan bagiku karena tanpa sadar aku menangis sambil tetap tak menarik bibirku dari bibirnya. Bibir kami saling bertautan cukup lama, kami berciuman lama sekali, tapi aku buru-buru menarik bibirku perlahan saat menyadari gadisku itu sudah kehabisan napas. Jarak wajah kami cukup dekat hingga hanya berjarak satu centimeter saja. Kami saling bertatapan, menikmati udara yang keluar masuk melalui hidung satu sama lain.
Di bawah rengkuhan langit gelap dan hiasan benda-benda langit yang menambah manisnya malam ini, kami saling menyalurkan cinta masing-masing. Dengan jembatan Banpo yang menjadi saksi bisu kisah perjalanan seorang Baekhyun yang mengejar cinta seorang gadis yang ternyata adalah fansnya. Aku mencintainya, terlalu mencintainya bahkan. Aku tidak ingin gadis ini pergi dari hidupku selamanya...
****
Aku terbangun dari mimpiku di pukul 04.12 pagi. Pelipisku berkeringat, aku baru saja bermimpi seorang gadis datang padaku. Tidak! Aku yang menghampiri gadis itu.
Aku bangun dan terduduk di atas tempat tidurku, meski pelipisku bercucuran keringat, tapi tubuhku meremang karena dingin AC di kamar apartemenku menusuk tubuhku karena aku tidur dengan bertelanjang dada.
Aku mengusap wajahku, seketika wajah gadis dalam mimpiku itu kembali muncul.
Ya, Tuhan! Dia benar-benar cantik.
Aku tidak tahu siapa gadis itu, tapi aku memanggilnya dengan nama, Hyesoo. Itukah namanya? Yang kuingat lagi dia itu adalah seorang fans.
Aku memutuskan keluar kamar, menuju meja makan dan menuangkan air kedalam gelas kemudian menenggaknya hingga habis.
Seketika, perasaan ingin bertemu gadis itu muncul didalam benakku. Tapi aku tidak tahu bagaimana caranya aku bisa bertemu dengan gadis itu. Sampai-sampai aku teringat. Fans...
Ya, benar! Apa mungkin dia itu seorang fans EXO di dunia nyata?
Astaga bodoh! Ada apa sebenarnya denganku? Ayolah, itu hanya sebuah mimpi. Tapi konyolnya mimpi itu berhasil membuat pikiranku kacau dan sulit berpikir jernih. Aku terus memikirkan gadis itu berulang kali. Lagi dan lagi!
Apakah ini sebuah petunjuk bahwa aku harus menemuinya? Dia itu seorang fans, kan? Tapi tidak mungkin aku bertanya kepada semua fans EXO bahwa apakah salah satu diantara mereka ada gadis bernama Hyesoo atau tidak? Jika media online sampai tahu pasti mereka akan langsung memberitakannya. Selain itu aku juga tidak ingin sampai menyakiti hati para penggemar.
Aku cukup perlu tahu bahwa gadis didalam mimpiku itu adalah seorang fans, yang namanya akan selalu kuingat di dalam otakku.
Suatu hari nanti aku akan menemukanmu, Hyesoo! Jika aku berhasil menemukanmu, dan benar bahwa kau adalah seorang fans, bersiap-siaplah untuk sebuah mimpi yang akan segera menjadi kenyataan. Dengan begitu, kau sungguh layak untuk disebut. "The Only Lucky Fangirl in The World".
****
KAMU SEDANG MEMBACA
MR.ID/My Rival Is Idol
FanfictionIni tentangku, Kim Taehyung yang tengah mengejar cinta sahabatku sendiri yang seorang fangirl